Di dalam pondok hanya ada Vio, Kai dan Ratu peri. Kai berdiri bersandar di pintu pondok yang terbuka dengan tangan bersilang di dadanya sedangkan Vio duduk di kursi berhadapan dengan si wanita peri. Tatapan penuh kasih terpancar dari mata wanita itu. Kelembutan wajahnya memancarkan ketenangan yang mampu menghipnotis sekitarnya. Siapapun yang ada di dekatnya menjadi sangat nyaman.Vio memang merasa bingung tapi juga tenang. Hanya ada sedikit kepanikan yang tersisa di hatinya karena penglihatan yang diterimanya tadi. Sedikit banyak dia mulai memahami siapa dirinya. Tapi dia masih ingin mendengar kepastian dari si wanita peri cantik di hadapannya. Dan juga mendengar sisa cerita yang masih blur di kepalanya.
”Apa...anda—ibuku?” tanya Vio dengan wajah penuh tanya dan harap.
Si peri cantik tersenyum dengan mata berbinar. ”Ya...benar. Aku ibumu. Namaku Alsava.” jawabnya dengan suara yang sangat jernih dan merdu.
Vio kini menatapnya dengan lembut namun juga sedih. ”Lalu...ayahku—?”
”Ayahmu bernama Valda. Dia seorang pengelana dari selatan. Saat tiba di hutan ini usianya masih sangat muda, 16 tahun. Karena jiwanya yang murni dia bisa masuk ke hutan ini dengan aman. Hanya orang-orang yang berhati bersih yang bisa masuk ke sini. Dan Valda melakukannya. Semua makhluk di sini menyayanginya...dan aku juga sangat mencintainya. Valda pria yang sangat mudah dicintai. Dia menemukan tempat terakhir pengembaraannya di Hutan Utara. Dia menjaga tempat ini hingga akhir hidupnya.”
Vio tercekat saat mendengar kalau ayahnya sudah meninggal. Matanya menunduk dan kedua tangannya mengepal kuat. Kai yang melihat itu segera bergerak ke arahnya. Dia berlutut di samping kursi Vio lalu meraih tangan yang terkepal. Mata keduanya saling menatap dalam diam. Mata pria besarnya mengandung kesedihan tapi bibirnya berusaha tersenyum.
Ratu Alsava melihat interaksi keduanya dan tersenyum lembut. Dia memahami pandangan mereka. Kasih sayang ada pada keduanya. Dia mengerti.
”Seperti yang kau lihat dalam penglihatan mu tadi, ayahmu sempat menggendongmu dengan bahagia. Kau bisa lihat seperti apa dirinya. Dia sangat menyayangimu. Dan dia juga yang memberikanmu nama.” sambung Ratu Alsava dengan penuh perhatian.
”Namaku? Apakah dia yang memberikan nama Vio?” tanya Vio dengan minat yang besar.
”Bukan Vio tapi...Nataya. Itu nama pemberian dari ayahmu. Nataya—seorang pelindung.” Ratu Alsava berkata dengan bangga.
Kalimat itu benar-benar membuat Vio dan Kai terdiam.
”Namaku...Nataya?” tanya Vio pelan tapi terlihat antusias dengan nama yang didengarnya. Nama yang sangat unik di telinganya.
Kai bisa melihat rona cerah mulai memancar dari wajah Vio. Seakan sebuah pintu tersembunyi mulai terbuka perlahan dari diri pria miliknya. Pintu yang mungkin selama ini terkunci. Pintu rahasia hidupnya yang tidak dia ketahui. Pria yang sangat dikaguminya kini terlihat semakin bersinar. Pria pilihan itu mulai menunjukkan siapa dirinya. Dada Kai seperti ingin meledak karena terlalu penuh dengan kebanggaan pada pria besarnya.
Kai berdiri di samping kursi Vio dan menatap Ratu Alsava dengan intens.
”Maaf...apakah anda Ratu peri di Hutan Utara ini?”
”Benar...namun sebenarnya hanya ada satu ratu peri untuk seluruh hutan kecuali Hutan Hening. Para peri bisa pergi dan tinggal di semua hutan kecuali yang itu.”
”Hmm...Hutan Hening...benar, kami sudah melihatnya bahkan memasukinya. Tapi berkat pesan Vee...kami bisa keluar hidup-hidup dari sana.” kata Kai dengan lugas.
”Aku bisa lihat itu...kau saudara kembar Vee.” sahut Ratu Alsava dengan senyum lembutnya.
”Kami memberitahunya tentang Hutan Hening karena kami ingin ketiga kelompok bisa berhati-hati dengan hutan itu.” sambung Ratu lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest 'Calmee' (BXB)
RomanceCerita ini sekuel dari 'Find Me' Vio tidak pernah menduga kalau hidupnya akan sangat berubah setelah dia menemukan secara tidak sengaja seorang pria terluka parah di sebuah gang gelap yang kecil. Hari berikutnya dia melihat pria yang sama tapi dal...