18. Feromon??

17 2 0
                                    


"Apa yang terjadi?"

Ratu peri terlihat khawatir saat melihat Kai yang terkulai tak sadarkan diri di tempat tidur. Dia segera mendatangi pondok saat menyadari kehadiran Vio di Hutan Utara.

Vio duduk di samping Kai sambil membelai pipinya yang dingin. Wajah cantik itu semakin pucat dan sekujur tubuhnya melemah. Deru napasnya juga terdengar sangat pelan. Vio merasa sangat merana karena tidak tahu harus bagaimana. Cahaya cinta dari kalungnya terlihat samar karena tidak adanya ikatan dengan perasaan Kai. Semuanya lemah.

"Oh tidak...!!" Seru sang Ratu kaget.

Vio juga kaget mendengarnya. Dia langsung berpaling menatap ibunya yang sedang menutup mulut dengan sebelah punggung tangannya.

"Ada apa, ibu? Kau baik-baik saja?" Tanya Vio khawatir. Dia segera menghampiri ibunya dan memegang kedua bahunya

Ratu peri menatap Kai dan Vio bergantian dengan pandangan cemas.

"I-itu...aroma feromon. Kai terkena paparan feromon. Dan ibu yakin itu feromon alpha."

Kata-kata ibunya membuat Vio bingung. Kata feromon terdengar asing. Dia tak pernah mendengarnya. Wajahnya terlihat tegang dan tersesat.

"A-apa itu feromon? Aku belum pernah mendengar kata itu." Jawab Vio bingung.

"Oh sayang...ibu akan jelaskan nanti. Tapi sekarang kita harus mencari tahu bagaimana Kai bisa terkena paparan feromon ini. Segera, Nataya! Cari Alpha itu secepatnya atau orang lain yang mempunyai feromon juga. Kalau bisa yang bersifat dominan. Cepatlah, sayang!"

Penjelasan Ratu Peri terasa menusuk-nusuk jantung Vio. Semuanya terdengar aneh dan membingungkan. Tapi perintah ibunya seperti genderang perang di telinganya. Dia merasa harus mendapatkan apa yang disuruh ibunya. Hanya saja Vio masih terlihat panik. Tubuhnya bergetar hebat dan isi kepalanya berputar-putar berusaha untuk mencari petunjuk apa yang harus dilakukannya.

"Minta bantuan Sota! Ibu yakin dia bisa membantumu." Ujar sang Ratu dengan lembut berusaha menenangkan putranya yang kebingungan.

Seketika Vio mengangguk beberapa kali. Nama Sota seakan air sejuk yang mendinginkan kepalanya.

Vio segera mengambil ponselnya dan melihat tidak ada jaringan telepon di layar.

"Aku akan ke luar hutan untuk menelepon Sota, ibu. Tolong jaga Kai untukku!" Pinta Vio dengan sangat memohon pada ibunya.

Sang Ratu tersenyum dan mengangguk anggun.

Vio melesat keluar pondok dan berlari menuju tepi luar Hutan Utara. Di belakangnya sinar-sinar kecil yang merupakan para peri kecil mengikuti langkahnya sedang mendengungkan suara-suara sedih seperti kesedihan yang dialami hati Pangeran mereka.

***

"Apa kau bilang? Fe-feromon? Apa itu?"

Pertanyaan Sota membuat Luca bingung. Pria itu tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Vio di telepon. Sota melirik suaminya dan mengangkat tangannya untuk menenangkan rasa ingin tahunya.

"Hanya itu yang ibu katakan. Kita harus mencari Alpha yang sudah memberikan feromon ke Kai. Mungkin kau tau sesuatu tentang tuga Kai yang terakhir sebelum dia menemuiku tadi?"

Sota memang ingin mengabari Vio tentang apa yang sudah diketahuinya dari tugas Kai terakhir.

"Aku baru kembali dari kelompok dan mencari tahu tentang tugas Kai. Dia ikut serta dalam ketiga kelompok untuk tugas pembersihan pemgikut Reina di Hutan Barat."

"Hutan Barat? Kenapa dia kembali lagi kesana?"

"Temannya mengatakan mereka mengejar beberapa orang yang kembali melarikan diri ke Hutan Barat. Sepertinya mereka masih mengandalkan markas di sana."

My Dearest 'Calmee' (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang