03. Pertemuan

52 5 0
                                    


Kalung perak dengan liontin pecahan bulan dan bercak darah yang sudah mengering tergeletak di atas meja di samping tempat tidur Kai. Dia duduk di sisi tempat tidur. Matanya terus menatap dalam diam. Sesaat lalu dia memegangnya dengan tangan gemetar. Pikirannya penuh dengan pertanyaan. Kenapa Vee dibunuh dengan keji? Siapa yang melakukannya? Pelakunya jelas sangat mengetahui cara membunuh seorang Calmee. Belati dan juga bagian tubuh yang harus ditusuk. Lalu kenapa kalung itu diberikan pada Vio? Dia tahu Vee tidak akan melakukannya tanpa alasan. Tapi kenapa dia lakukan itu di saat dia kritis? Apa yang dilihat Vee di diri Vio? Bukankah Vio hanya seorang Homme?

Dia bangkit dan berjalan mondar mandir dengan gerakan yang tenang. Walau dalam kegelisahan, dia terlahir dengan sifat dan perilaku yang tenang seperti air. Terlahir sebagai keturunan Calmee murni dia memiliki kelebihan. Tidak setiap Calmee memiliki kekuatan istimewa. Mereka memiliki satu kelebihan yang sama yaitu sebagai penenang dan meredakan kekacauan. Tapi hanya beberapa anggota yang punya kekuatan spesial tambahan dari lahir dan mereka disebut Calmee pilihan. Vee dan Kai sebagai kembar identik memiliki kekuatan istimewa itu walau berbeda. Vee bisa melihat masa depan seorang Homme hanya dengan melihat matanya sedangkan Kai bisa menghipnotis Homme dengan suaranya yang merdu dan halus ataupun dengan tatapannya yang lembut. Mereka berdua jarang menggunakan kekuatan istimewa itu. Bagi Vee terkadang penglihatannya akan otomatis muncul saat bertemu dengan orang yang benar-benar istimewa. Penglihatan itu akan langsung tampak di matanya. Sementara Kai, dia bisa menggunakannya sesuai keinginannya sendiri pada saat dibutuhkan.

Dia kembali memikirkan apa yang membuat Vio istimewa di mata Vee. Padahal Vee dalam kondisi sekarat. Penglihatan Vee yang membuat dia menyerahkan kalungnya pada Vio dan bahkan dia menyebutkan nama Kai. Itu berarti Vee sangat mempercayai Vio. Saat Vio menyebut namanya tadi dia sangat kaget. Vee memilih pria itu pasti karena apa yang dilihatnya di masa depan.

Hembusan napas halus terus terdengar dari bibirnya. Dia butuh bantuan untuk memahami ini semua. Para tetua dan orang tuanya pasti tahu sesuatu tentang ini. Tapi kenapa mereka belum mamanggilnya untuk pertemuan kelompok? Dia sudah menunggu panggilan mereka seharian ini. Vee dan Kai termasuk anggota istimewa di kelompok jadi pasti akan dilibatkan dalam setiap keputusan.

"Kai...!Kai...!Aku memanggilmu."

Kai memejamkan matanya dan mendengar suara panggilan dari ketua kelompok Calmee berdengung di telinganya. Saat matanya terbuka segera dia raih kalung Vee dari atas meja dan mengambil mantel panjang putihnya dari dalam lemari. Setelah memakainya dia pun menghilang.

*
*
*
Ruangan berkumpul kelompok Calmee sangat luas dan diterangi dengan lampu gantung besar di tengah ruangan. Semua anggota yang hadir duduk mengelilingi sebuah meja bundar marmer hitam. Kai sudah duduk di salah satu kursi. Dia melihat ayahnya duduk di sampingnya. Dulu kursi itu sering diduduki oleh Vee. Hatinya kembali sakit tapi dia harus bertahan saat ini. Pertemuan malam ini pastinya untuk membahas apa yang terjadi pada Vee.

Ketua para tetua, Carl, duduk tepat di seberang Kai. Carl terlihat bugar di usianya yang tidak muda lagi, 70 tahun. Wajahnya masih terlihat wibawa dan kebapakan. Dia seorang Calmee yang bisa membaca kesimpulan dari suatu situasi secara cepat, tepat dan akurat. Semua anggota sangat menghormatinya karena dia selalu menghargai setiap pendapat dari para anggota. Bola mata hitam pekatnya menggambarkan ketegasan dan keyakinannya pada kedamaian kelompok.

"Kai!" panggil Carl memulai pertemuan tanpa basa basi. "Informasi apa yang kau miliki saat ini?"

Kai mengeluarkan kalung Vee dari saku mantelnya. "Aku mendapatkan kalung Vee dari Vio, orang yang telah menemukannya," jawab Kai sambil meletakkan kalung Vee ke atas meja.

Semua mata tertuju pada benda itu. Beberapa dari mereka menarik napas kuat saat melihat noda darah kering di kalung itu.

"Bagaimana pria itu mendapatkannya? Apa dia mengambilnya sendiri atau...?" pertanyaan Carl menggantung.

My Dearest 'Calmee' (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang