Di suatu tempatSeorang wanita dengan tubuh semampai dibalut pakaian santai dan memakai apron merah sedang memasak di dapur. Dirinya berdiri membelakangi beberapa orang pria berpakaian serba hitam yang dengan setia menunggu perintah. Sesekali wanita itu bersenandung kecil. Tangannya lincah meracik bumbu untuk masakannya di atas kompor.
”Jadi...mereka selalu bersama?” tanya wanita itu dengan suara yang lembut.
”Ya, My Lady. Kai selalu bersama pria yang bernama Vio itu.” jawab salah satu dari para pria itu.
”Kalian sudah menyelidiki siapa dia?”
”Ya...dia hanya pria biasa. Dia salah satu dari pemilik Vista Coffee. Seorang pemilik lainnya adalah pria bernama Sota. Selain mereka juga ada 2 pria lain lagi bernama Luca dan Sam di kafe itu. Beberapa hari ini Kai sering terlihat di sana.”
”Kalian harus tetap fokus pada Kai dan orang terdekatnya. Hmm...aku penasaran dengan pria itu...Vio. Seperti apa dia? Kenapa Kai bersamanya? Tapi...apa Kai menyadari kalau kalian memata-matainya?”
”Ya...dia sudah menyadarinya. Dia pernah mendatangi saya di luar kafe. Beruntung saya sempat pergi sebelum dia tiba.”
Si wanita berhenti memasak. Perlahan dia membalik tubuhnya dan menatap pria itu tak percaya. Wajah yang sangat cantik dan anggun dengan mata besar mengedip berulang kali. Dia, Reina, menatap si pria dengan tatapan kejam dan dingin.
”Ceroboh!!! Tidak becus!!!” teriaknya sambil melemparkan sebuah garpu pada si pria dan langsung menancap di paha atasnya.
Pria itu bersimpuh menahan sakit. Rintihan tertahan di tenggorokannya.
Reina tampak berpikir keras.
”Kai bukan manusia biasa. Kau tau itu, kan? Dia lebih kuat daripada Vee. Dasar bodoh!!”
”Maafkan aku, My Lady.” si pria memohon dengan napas yang tersengal-sengal menahan sakit di pahanya.
Reina menarik napas panjang lalu dalam sekejap wajahnya berubah manis kembali. Senyum lebar terukir di bibirnya. Dia kembali berbalik dan meneruskan pekerjaannya.
”Ceritakan tentang pria itu...Vio!” perintahnya kemudian.
”Dia...sangat manly. Cuek, macho, maskulin dan bertubuh besar.” jelas pria yang lain.
”Wow...penggambaranmu sangat mengundang imajinasiku.” sahut Reina sebelum cekikikan. Dia jadi semakin penasaran dengan Vio. Tapi dia ingat...
”Apakah Kai selalu menempel padanya?”
”Ya...sepertinya begitu. Saat bersamanya mata Kai tidak pernah lepas menatap Vio.”
Reina terdiam dan tersenyum licik.
Aku ingin melihatnya. Apakah dia sesempurna itu? Dan kenapa Kai dekat dengannya? Aku tidak pernah melihat Kai dekat dengan siapapun.
”Aku ingin melihatnya...sekarang.” ucap Reina lalu berjalan keluar dapur perlahan sambil melepaskan apronnya.
Semua para pria tadi mengikutinya dengan patuh.
***
Kai membuka matanya karena sinar matahari yang menembus tirai jendela kamar. Dia merasakan lengan yang kuat melingkar di pinggangnya. Lengan itu tak pernah lepas sejak semalam. Vio memeluknya dengan erat dari belakang seakan takut Kai menghilang lagi seperti hari sebelumnya.
Mereka tidak melakukan hal yang intim tadi malam karena Vio menyadari kalau Kai pasti lelah. Seharian kemarin Kai sibuk dengan kelompoknya. Vio membiarkannya tidur dengan tenang. Dia merasa cukup dengan hanya memeluknya dari belakang. Sesekali Kai berbalik dan bersandar di dada Vio. Dan Vio semakin mengeratkan pelukannya karena hal itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest 'Calmee' (BXB)
RomanceCerita ini sekuel dari 'Find Me' Vio tidak pernah menduga kalau hidupnya akan sangat berubah setelah dia menemukan secara tidak sengaja seorang pria terluka parah di sebuah gang gelap yang kecil. Hari berikutnya dia melihat pria yang sama tapi dal...