His Stories || Chanhee x The Boyz

This Is The Best, Isn't It? -2

Hubungan mereka sudah mencapai satu tahun, baru kemaren mereka merayakannya walau hanya melalui telfon karena Younghoon harus melanjutkan sekolahnya di luar negeri sedangkan Nyu harus menetap di tempat yang sama.

Younghoon tak begitu pintar namun tuntutan dari keluarganya lah yang membawanya untuk sekolah di luar negeri, Nyu sebagai pacar menurut Younghoon berhak untuk melarang namun Nyu sebagai kepercayaan dari kedua orang tua Younghoon tak berhak untuk menghalangi tujuan orang tua Younghoon.

Namun terkadang Nyu menyesal membiarkan Younghoon pergi begitu saja, rasa rindu terus memenuhi hati namun balasan pesan dari Younghoon semakin tak terlihat, semakin jarang Nyu dapatkan, pesan singkat yang bahkan tak pernah Nyu harapkan pun selalu dikirim oleh Younghoon tanpa peduli apakah pesan itu sudah cukup bagi Nyu atau tidak, Nyu tetap menghargai Younghoon walaupun waktu baginya semakin tak ada, walaupun pesan yang dikirim Younghoon hanya pesan yang berkata sibuk dan menanyakan kabar Nyu.

Rasanya muak dengan hubungan yang tak jelas ini, menatap Younghoon saja tak mampu, memeluk Younghoon saat rindupun tak mampu, mengajak Younghoon jalan saat Nyu sedih pun tak mampu, berlari ke arah Younghoon dan menangis sepenuhnya pun tak mampu, rasanya sesak harus terus menunggu hal yang tidak pasti seperti saat ini.

Hari yang tak pernah Nyu harapkan tiba-tiba datang menghampirinya, hari dimana Nyu mengetahui bahwa Younghoon telah berselingkuh di negeri sana, Nyu tak dapat melakukan apapun, ingin Nyu akhiri semua ini, namun saat mengingat hari-hari Nyu bersama Younghoon, Nyu terlalu bahagia, Nyu terlalu sulit untuk berkata ini berakhir, Nyu terlalu takut jika tak ada yang seperti Younghoon lagi, bahkan jika Nyu memberitahu semua orang bahwa Younghoon adalah yang terbaik, mereka akan tetap menganggap Younghoon adalah bajingan yang mengerikan, menyakiti hati yang tulus ini tapi dimata Nyu yang menjalani hubungan dengannya begitu manis.

Tidak sesulit itu untuk membencinya jika Nyu menginginkannya, namun Nyu lebih memilih untuk mencoba melupakan perasaannya pada Younghoon, berhasil? Tidak... Nyu tak berhasil melupakan perasaan sayang untuk Younghoon, Nyu masih membutuhkannya, perasaan yang masih membutuhkan untuk mengisi kekosongan ini.

"Bukankah sudah ku bilang, cinta itu menyakitkan, Nyu." Kyu memarahi Nyu lagi untuk hari ini, setiap hari celotehan amarah penuh kekesalan selalu Kyu ucapkan pada Nyu sejak ia tau Younghoon selingkuh namun hati Nyu yang masih tetap keras ini menolak untuk menerima fakta bahwa kekasihnya yang bernama Younghoon telah berselingkuh dengan orang lain.

"Aku masih tetap lebih baik dari selingkuhannya, Kyu." tamparan keras Nyu dapatkan pada pipinya, rasanya tak sesakit saat malam dimana Nyu mengetahui Younghoon selingkuh, "BODOH." tangis Kyu pecah dihadapan Nyu setelah memberikan tamparannya, air matanya jatuh membuat lantai yang Kyu pijak menjadi basah, pelukan hangat Kyu berikan pada Nyu, air matanya membasahi pundak Nyu, "Akhirilah, kisah suram ini, Nyu...aku tak ingin kamu sakit lebih dari ini, cukup." Nyu dapat merasakan betapa Kyu berusaha untuk mengembalikan senyumannya yang sudah tiga bulan menghilang.

"Sadarlah Nyu, dia tak butuh dirimu lagi, cantikkuuu." getaran pada suara Kyu membuat hati Nyu pecah, rasa sakit yang Nyu tahan pecah, semuanya meluap, air mata pun Nyu keluarkan dari dalam lubuk hati yang sesak itu, rasanya Nyu terbebas, malam itu hanya dipenuhi sahutan tangisan mereka yang tiada hentinya hingga tertidur.

.

.

.

Pagi hari yang begitu terasa hampa menyambut Nyu lagi hari ini, rasanya begitu dingin, kosong dan menyedihkan, bagaimana hujan terus membasahi bumi setiap harinya disaat musim hujan belum tiba, apakah langit juga menangis saat Nyu menagis, "Aku tak berharap apa-apa untuk hari ini, hanya ingin istirahat." Kyu yang mendengarnya hanya mengacak rambut Nyu lembut, "Pergi jika kamu sudah siap." Nyu mengerti maksudnya namun saat ini memang belum ada kesiapan dalam hatinya.