Still Feel

128 18 1
                                    

Chanhee dengan langkah kecilnya berjalan menelusuri lorong rumah sakit yang begitu sepi hanya di hiasi dengan orang-orang berpenyakitan, langkahnya semakin dipercepat ketika ruangan yang ia tuju sudah terlihat di ujung matanya.

Perlahan Chanhee buka pintu ruangan vip itu, berjalan mendekat ke arah ranjang yang di tiduri seseorang dengan keadaan komanya, "Eric, kapan mau balik? Aku rindu..." Chanhee mengelus lembut helaian rambut Eric lalu mendudukkan dirinya di kursi yang tersedia di samping Eric.

Chanhee genggam tangan Eric yang sedang mengalami komanya, senyuman namun hatinya sakit melihat sang kekasih hanya dapat tertidur tanpa pernah kemabali menyapa pagi dan menutup malamnya lagi, masih terus berharap bahwa Eric akan kembali dan berbahagia dengannya lagi.

Setelah lama menatap lama tubuh Eric yang kaku dan tak bergerak sedikitpun, Chanhee mulai menutup matanya perlahan, tertidur di samping sang kekasih, tidur malam yang melelahkan dengan keadaan duduk namun juga sangat menenangkan karena ia tau bersama orang yang ia cintai selama ber jam-jam.

"Makasih udah jaga Eric." Suara itu membangunkan Chanhee dari tidur lelapnya, mata Chanhee yang baru saja terbuka mencari sosok yang berbicara dan terlihat sosok tua dengan pakaian rapihnya di hadapan Chanhee.

Chanhee berdiri dari duduknya dan membungkuk pada orang itu untuk memberi hormat, "Choi Chanhee, bukankah saya sudah katakan padamu untuk berhenti menemui anak saya." Perempuan yang cukup tua itu berjalan mendekat pada Chanhee, menepuk pundak Chanhee lembut.

"Saya akan merawat anak saya." Chanhee yang mendengar ucapan itu hanya dapat membungkuk sekali lagi lalu berjalan keluar dari ruangan dengan suasana hati yang begitu sakit dan sedih, rasanya tak ingin jauh dari Eric namun ini sudah menjadi takdir Eric seperti itu karena dirinya sehingga keluarganya tak ingin anaknya lebih dari koma lagi.

Chanhee terus berjalan tanpa tujuan pasti lalu berhenti di perpustakaan kesukaannya Eric saat ia masih sehat dan dapat bergerak bebas, air mata Chanhee kembali terjatuh pada pipinya karena mengingat betapa indahnya hari itu sebelum Eric menyerahkan dirinya untuk menyelamatkan Chanhee.

"Seharusnya hari itu kita ga kabur ya." Chanhee terduduk sembari menutup wajahnya yang penuh tangisan dengan kedua telapak tangan kecilnya.

"Berhenti nangis, depan lo perpustakaan." Changmin yang sudah menjadi teman Chanhee dari kecil memberikan sapu tangannya untuk membiarkan Chanhee menghapus air mata yang membasahi pipinya. Changmin selalu tau dimanapun Chanhee berada dan butuh pertolongan batin untuk menyemangatinya.

"Mau masuk atau terus ngumbar tangisan diluar?" Chanhee berdiri dari posisinya dan berjalan lebih dahulu meninggalkan Changmin yang masih mengibaskan sapu tangannya agar gampang dilipat lagi lalu mengkuti langkah Chanhee yang sudah menghilang.

Chanhee sudah berada di sebuah kursi kosong dengan setumpukan buku, "Lo bakal baca semuanya?" tanya Changmin yang baru saja datang dan duduk di hadapan Chanhee.

"Kalo gue bisa, gue bakal baca semua ini lagi sama Eric." Changmin menghela nafasya kasar setelah mendengar ucapan Chanhee, tak habis pikir bagaimana Chanhee masih mencintai Eric setelah ia berkali-kali di tolak oleh keluarga Eric sudah begitupun setelah kabur untuk hidup bahagia malah melihat Eric yang tertabrak mobil hingga jadilah Eric yang koma seperti sekarang.

"Sudah tiga tahun berlalu dan lo tetap mencintainya setelah semua kejadian yang terjadi?" Chanhee hanya tersenyum dibalik tumpukan buku itu setelah mendengar pertanyaan Changmin yang bahkan tak masuk akal bagi Chanhee.

"Cinta yang gue beri ke dia ga semudah itu untuk hilang, memang karena ide gue untuk kabur yang bikin Eric kecelakaan tapi gue juga ga berharap kejadian itu terjadi, gue cuma mau bahagia dengan cara gue." Tangisan yang sebelumnya sudah hilang kembali bersuara dengan isakan pertamanya yang keras dan mungkin akan semakin mengganggu tapi tiada orang yang dapat menghentikan tangisan Chanhee kali ini.

His Stories || Chanhee x The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang