Unusual Love

78 4 0
                                    

"Younghoon kali ini juga ganteng banget yaa." Chanhee tersenyum bahagia sembari memandang seseorang yang bayangannya ada di sudut mata indahnya, tak peduli dengan bagaimanapun peraturan yang berlaku tapi perasaannya tak pernah hilang bahkan tak memberinya rasa takut sedikitpun hingga dia dapat nekat melewati batas yang sudah di setujui oleh seluruh orang di sekolah itu.

"Chanhee, kamu suka banget dihukum ya." seorang guru yang mendadak datang langsung menjewer telinga Chanhee dan menggeretnya ke tengah lapangan yang begitu panas, "Udah berapa kali dibilangin, anak kelas bawah itu ga bisa masuk ke wilayah kelas unggulan."

"Tapi jodoh saya ada di kelas unggulan pak." Sang guru mengenggam pernggaris yang ia punya dengan erat sebelum ia angkat untuk ia layangkan pada pantat Chanhee.

"Kalo ga mau dipukul, berjanji untuk ga datang ke kelas unggulan lagi." Chanhee menatap sang guru dengan tatapan yang menyatakan bahwa ia tidak peduli dan akan terus melanggar peraturan tersebut hingga akhir hayatnya.

'PLAK' pukulan keras dari penggaris sang guru membuat Chanhee terjatuh ke lapangan yang begitu panas, meringis kesakitan namun sang guru lebih memilih untuk meninggalkan Chanhee daripada membantunya.

"Dia pikir gue bakal kalah cuma digituin apa...sakit benar dah." Chanhee perlahan berjalan dengan kaku sembari memegang kedua pantatnya yang terkena sabetan dari penggaris legenda milik guru tersebut.

Seseorang dari kelas unggulan hanya dapat tertawa dengan tingkah nekat yang tiada habis dari Chanhee untuk menemui dirinya, "Lucu juga kalo dipikir-pikir."

.

.

.

Chanhee sudah kembali di kelas dengan perasaan harga diri yang terluka, rasanya sedih tak bisa melihat crush nya yang berada di kelas unggulan lagi, usahanya akan terus mendapat penginjakan dari guru menyebalkan itu namun dari segitu banyaknya rasa kesal Chanhee terhapus saat sekelompok murid kelas unggulan memasuki kelasnya.

"Oh iya anak-anak, ibu lupa ngasih tau kalo kalian mulai seminggu ini dapat kesempatan untuk melakukan projek bareng dengan kelas unggulan untuk menunjang kemampuan antara kelas unggulan dan terbawah," ucap guru tersebut lalu membereskan barangnya untuk segera keluar dan menyerahkan kegiatan kelas di tangan murid-murid unggulan.

Chanhee tak terlalu peduli karena ia tak sedikitpun melihat crushnya dan juga Chanhee yakin crushnya ga suka ikut-ikutan dengan kegiatan aneh ini apalagi bikin projek antar kelas untuk penilaian kemampuan doang.

Chanhee kembali pada lamunannya dengan otaknya yang terus mengeluarkan cacian maki untuk guru yang baru saja memukul pantatnya, "Sakit?" Chanhee memalingkan kepalanya untuk melihat orang yang baru saja bertanya padanya, pupil mata Chanhee melebar, detak jantungnya tak beraturan bahkan ia lupa untuk bernafas, "Gue tanya, sakit ga dipukul pake penggaris tiap harinya cuma untuk liatin gue doang?" Chanhee memalingkan pandangannya lagi ke arah lain sebelum crushnya menyadari jika pipi Chanhee memerah.

"Biasa aja kok, Younghoon." Suara kursi yang digeret membuat Chanhee penasaran apakah Younghoon duduk disamping dirinya lalu Chanhee pun perlahan memutar badan ke arah sebelumnya.

"Kenapa liatnya begitu? Seneng dong karena gue milih untuk ngerjain projek bareng lo." Younghoon memajukan badannya ke arah Chanhee sambil tersenyum lalu mencubit pipi Chanhee gemas.

Semua orang dikelas sudah memiliki partner projeknya masing-masing dan berdiskusi begitupun Chanhee dan Younghoon yang asik berdiskusi tentang tema apa yang harus diambil untuk projek pelestarian lingkungannya itu.

"Udah mau sore, kita lanjut di kamar apart gue ya, Chan." Chanhee mengangguk lalu menelpon orang tuanya untuk meminta izin pulang terlambat karena kerja kelompok terlebih dahulu bareng Younghoon, setelah mendapat izin mereka berduapun menuju ke lokasi.

His Stories || Chanhee x The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang