HanaHaki

63 3 0
                                    

Mawar memang terlihat indah, siapapun menyukai mawar jika diberikan oleh orang yang mereka cinta, bunga mawar yang bemerkaran itu hal paling indah di muka bumi dengan 1% orang yang mengalami dampak penyakit hanahaki disease complex.

Penyakit yang dibilang berita sebuah penyakit tak nyata namun seseornag dengan rambut merah pekat yang selalu terkunci di dalam kamarnya itu mengalaminya sendiri, penyakit yang tumbuh karena cinta sepihak, bagaimana dia mengetahui penyakit itu? Penyakit paling mematikan karena berurusan dengan perasaan, lelaki bertubuh kecil itu selalu menatap keluar dari jendela kamarnya setiap kali anak-anak seumurannya bermain dengan puas.

Matanya menangkap sosok paling menakjubkan di bawah sana, seseorang yang tersenyum dan mencoba untuk selalu menyapanya, perasaan debaran itulah yang membuat pertumbuhan akar bunga di paru-parunya sejak masih kanak-kanak.

Kini Chanhee dan Changmin sudah bisa berangkat sekolah bersama, semua cerita hariannya, Chanhee akan selalu bercerita pada Changmin begitupun juga Changmin akan mendengarkannya, kemanapun Changmin pergi disanalah Chanhee akan bersamanya

Hari ini seperti biasanya Chanhee akan membelikan Changmin makanan dan minuman kesukaannya, berharap dari hal kecil ini Changmin bisa membalas perasaannya, Chanhee berjalan dengan senang menuju rooftop, "Ah sebenarnya gue cuma manfaatin Chanhee." Patah hati pertamanya diucapkan oleh orang yang belasan tahun dia beri cinta.

Mata Chanhee berkaca-kaca, nafasnya menjadi sulit, tagan kanan terus memukul dada bagian kanan Chanhee berharap dia bisa kembali bernafas namun percuma, Chanhee berlari ke dalam sebuah toilet dan memuntahkan kelopak bunganya, "Apakah aku menurut saja pada bunda ya untuk operasi pengangkatan."

Chanhee kembali kedalam kelas, duduk di hadapan Changmin sembari memberinya bawaan yang dia beli sebelumnya, "Changmin-ah, makan ini yaaaa." Chanhee tetap tersenyum walaupun Changmin tak ingin melihatnay sedetikpun, Changmin benar-benar mengabaikan Chanhee.

"Kenapa tadi ga ke rooftop?" Chanhee menundukkan kepalanya mengangkat kedua telapak tangannya menempel seperti sedang bertepuk tangan namun Ini hanay sekedar menempel.

"Maaf tuan Changmin, tadi kantin ramai banget jadi ngantri." Changmin hanay berdehem lalu memakan bawaan Chanhee sembari menggoda teman sebangkunya, membiarkan chanhee menatap mereka dalam diam, jarinya bergetar, matanya juga bergetar, rasanya ini akan menjadi muntah bunganya lagi.

Bel sudah berbunyi namun langkah kaki Chanhee masih berlari di Lorong menuju sebuah toilet paling ujung dan memuntahkan kelopak-kolpak bunga mawar lagi, Chanhee menangis cukup keras hingga siapapun yang mendengarnya akan segera datang namun karena ini toilet paling ujung tak aka nada siapapun yang datang.

"Setidaknya, setidaknya lihat aku sedikit saja, Ji Changmin." Sebuah tangan menyapa pundaknya, tangan itu berukuran lebih besar dari miliknya, ia membulatkan matanya kaget lalu menyembunyikan kelopak bunga yang baru saja dia muntahkan.

Chanhee memutar tubuhnya untuk melihat orang yang dia yakini adalah sepupunya, "Hi, Juyeon."

"Siapa? Siapa orang yang bikin lo jadi cinta sepihak hah?" Juyeon mengguncang tubuh kecil Chanhee sebelum dirinya menarik Chanhee keluar dari toilet, matanya penuh dengan amarah, rahangnya mengeras menunggu sepupu kecilnya ini menjawab pertanyaannya.

Chanhee putar kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk memeriksa apakah ada orang disekitar, tangannya menyatu, pandangannya pun menunduk, "Kamu tau Changmin yang selalu main di depan rumah sejak kamu kecil itu, orang yang selalu nyapa aku, Ji Changmin, aku suka sama dia." Juyeon benar-benar tak tau lagi harus apa setelah meengatahui nama yang dicintai Chanhee.

"Chanhee, tante sama om, ngebolehin kamu sekolah karena mereka percaya setelah bertahun-tahun kamu Cuma homeschooling maka kamu ga akan bisa ngerasain jatuh cinta tapi ternyata mereka salah, kamu udah jatuh cinta sejak kecil, gimana kamu bisa tetap bertahan sampai sekarang hah?" Juyeon genggam pergelangan tangan Chanhee, menariknya menuju kelas yang sedang berisiknya itu karena kelas kosong, semuanya langsung menatap Chanhee dan Juyeon yang masuk dengan gegabahnya.

His Stories || Chanhee x The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang