Last Gift

93 11 0
                                    

"Chanhee hati-hati ya, katanya kalo ngelewatin pohon kembar ga bisa kembali lagi loh." teriak semua teman-teman Chanhee dengan suara yang cukup keras namun Chanhee tetap nekat melakukan keinginannya untuk melewati pohon kembar dengan menutup matanya agar dapat mengabulkan harapannya.

Chanhee yang sedaritadi hanya merasakan kesunyian dapat mendengarkan betapa ramainya suara orang-orang yang sedang berbicara di sekitarnya, ia perlahan membuka matanya, tempat yang bahkan tak pernah ia ketahui ada di hadapannya.

Orang-orang yang berdagang dan juga para pembeli menghiasi lingkaran hitam matanya, Chanhee berbalik arah agar bisa kembali ke tempatnya semula namun sia-sia karena dibelakangnya hanya ada pedagang dan pembelinya, "Bukannya gue baru sedetik ya ngelewatin pohon kembar, kok sekarang udah hilang."

Chanhee menghela nafasnya kasar sebelum beranjak pergi ke arah yang tak menentu, tempat yang masih dikelilingi hutan dapat menyeramkan jika malam hari tiba, Chanhee berharap ia dapat menemukan penginapan sebelum hari menjadi gelap.

Namun semuanya sia-sia tak ada yang mau menerimanya karena tak memiliki mata uang mereka, Chanhee memegang perutnya karena merasa lapar dan juga terduduk lemas dibawah sebuah pohon yang cukup rindang di halaman rumah seseorang.

Chanhee tertidur dengan sendirinya agar dapat menahan laparnya lebih lama lagi namun seseorang dari dalam rumah keluar untuk memeriksa Chanhee, melihat semua yang Chanhee gunakan secara detail, "Wah..ini pasti mahal deh," ucapnya sembari memegang barang-barang yang Chanhee gunakan.

Chanhee yang merasa terganggu langsung membuka matanya dan kaget melihat wajah seseorang yang ia tak kenal berada dihadapan wajahnya hanya dnegan jarak 5 cm, "Jangan macem-macem ye lo." Chanhee memundurkan dirinya hingga tertabrak dengan batang pohon besar dibelakangnya sembari melipatkan kedua tangannya di depan dada secara silang.

"Lo? Apa itu? Lupakan intinya saya cuma niat bantu doang, ga usah takut." Orang tersebut mengulurkan tangannya untuk membantu Chanhee bangkit dari duduknya, Chanhee yang tak ada harapan lagi bahkan tak mengenal siapapun menerima bantuan orang dihadapannya saat itu juga.

Chanhee dan orang tersebut sudah memasuki sebuah bangunan dengan kayu yang menjadi pengokoh bangunan tersebut, "Ini rumah lo?" orang tersebut berhenti jalan dan mendekat ke arah Chanhee lagi namun kali ini Chanhee dapat menahan rasa kagetnya.

"Saya penasaran lo itu artinya apa?" Chanhee yang sebelumnya sibuk mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan langsung membawa tatapan matanya menuju orang yang ada dihadapannya, "Lo itu kamu atau anda, gue itu aku atau saya jadi itu sebutan biar akrab aja, kampungan banget sih." Chanhee mendorong pelan tubuh orang tersebut pelan agar ia dapat masuk lebih jauh dari pintu utama.

Namun tangan Chanhee langsung ditahan, "Lo darimana?" Chanhee mengepalkan telapak tangannya, rasanya ingin memukul orang yang sembarangan memegang tangannya itu namun saat Chanhee melihat raut wajah dari orang yang menyelamatkannya. Chanhee menahan rasa kesalnya.

"Gue Choi Chanhee dari Korea Selatan, nama lo sendiri siapa?." orang tersebut melepaskan genggamannya dari tangan Chanhee dan menaruh tangannya didada lalu membungkuk.

"Nama saya Lee Hyunjae dari Joseon." Chanhee menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan mungilnya, matanya membulat sempurna bahkan suaranya tak mampu keluar saat ia mengetahui bahwa dia kembali ke masa lalu negaranya.

Chanhee yang terdiam cukup lama langsung Hyunjae goyangkan tubuhnya akan kembali seperti sebelumnya, Chanhee yang kembali sadar langsung meneguk air mineral yang ada di sekitarnya, mengedipkan matanya berkali-kali lalu duduk termenung.

"Bisa berhenti jadi aneh ga?" Chanhee dengan matanya yang berkaca-kaca memberikan tatapannya pada Hyunjae yang sibuk mempersiapkan makanannya, Hyunjae tidak begitu peduli mengapa dirinya harus bertemu dengan manusia aneh yang berpakaian aneh pula dan juga cengeng.

His Stories || Chanhee x The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang