Until Death Do Us Part

164 16 0
                                    

"Younghoon besok mau bawa apa ke kapalnya?" younghoon yang sedaritadi sibuk dengan telfon genggamnya mendekat pada Chanhee dan memeluknya erat sembari mengendus harum si kecil yang begitu menggemaskan jika sedang merasakan kesenangan.

"Mau bawa Chanhee," jawabnya membuat Chanhee tersipu malu dengan tingkah kekasihnya yang begitu mudah untuk mengatakan hal-hal seperti itu.

"Iya...terus ini barang-barang kamu udah beres semua?" Dapat Chanhee rasakan younghoon mengangguk disaat dagunya terus bersender pada pundak Chanhee yang kecil itu. Younghoon putar balik badan Chanhee agar berhadapan dengannya.

Younghoon genggam telapak tangan kanan Chanhee, menundukkan dirinya hingga 90 derajat dihadapan Chanhee begitupun Chanhee yang membalas tundukan Younghoon dengan semburat merah di pipinya.

"Apakah tuan kecil ini bisa menari dengan saya?" Younghoon angkat kepalanya untuk menatap Chanhee yang juga sudah mengangkat kepalanya berhadapa kembali dengan sang kekasih.

 Chanhee mengangguk dan dimulailah tarian waltz yang sangat romantis itu, tangan kiri Younghoon merangkul pinggang ramping Chanhee selagi tangan kanannya mengangkat tangan kanan Chanhee ke arah kanan.

Younghoon putar 180 derajat untuk badan kecil Chanhee hingga menghadapnya lagi, langkah mereka yang serasi terus bergerak maju dan mundur begitupun berputar bersama, kaki kanan yang saling bergantian melangkah, senyuman manis yang menghiasi malam yang dipenuhi bintang itu begitu indah bahkan disunyinya malam.

"Muka kamu merah tuh, habis dibakar pakai apa?" Chanhee menginjak kaki Younghoon dengan sengaja membuat sang pemilik kaki meringis gemas dengan tingkah sang kekasih kecilnya, rasanya ia ingin hidup di malam sedamai ini tanpa perlu takut dengan sekitarnya.

Badan Chanhee yang terus dibuat berputar oleh younghoon akhirnya berhenti, mata mereka saling berpandangan bahkan denyut jantung mereka yang terus berdebar tak menentu itu membuat keduanya memiliki rona merah di wajahnya.

Younghoon mendekatkan wajahnya pada Chanhee yang masih ia peluk pinggangnya dengan kedua tangannya kali ini lalu Chanhee menutup matanya gemas. Chanhee pikir Younghoon akan memberikan ciuman namun ternyata Younghoon hanya menempelkan hidungnya di ujung hidung Chanhee.

Mata Chanhee terbuka tepat dihadapan kedua mata Younghoon yang begitu mengkilat, "Tampannya pacarku ini." Chanhee goyangkan hidungnya yang menempel pada Younghoon.

Younghoon yang semakin merasa kegemasan tiada taranya ini mulai menutup matanya dan mendekatkan bibirnya namun gebrakan pintu membuat Chanhee dan Younghoon kembali berdiri berjauh-jauhan.

"Chanhee, nak makan malam udah siap...Younghoon juga turun ya." Chanhee dan Younghoon menunduk untuk berterimakasih dan kembali saling berpandangan setelah ibunya menutup pintu untuk keluar lagi.

"Ahahaha ga jadi ciuman ya? Maafin bunda yang tiba-tiba masuk ya." Chanhee menutup mulutnya dengan telapak tangan kecilnya sambil terus tertawa dan meledek Younghoon.

"Kamu juga tadi jelek banget bentukkan kagetnya pas bunda tiba-tiba masuk." Younghoon mencubit pipi Chanhee cukup keras namun itu tetap tak menghilangkan kebahagiaan keduanya. Chanhee tarik pergelangan tangan Younghoon untuk makan bersama keluarganya.

Setelah beberapa waktu Chanhee dan Younghoon kembali ke dalam kamar, tiduran di atas kasur sembari menonton Netflix yang begitu menyenangkan, rasa kantuk mulai menyebar dalam diri Chanhee namun tubuhnya yang diangkat ke atas badan Younghoon membuatnya kembali terbangun.

"Coba kalo kamu ga tinggal sama bunda palingan kita udah ngelakuin yang kaya di film itu." Chanhee tak terlalu peduli dengan ucapan Younghoon karena rasa kantuknya masih terus menghantuinya, Chanhee pun bersandar pada dada bidang Younghoon.

His Stories || Chanhee x The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang