Difficult Job

57 2 0
                                    

Chanhee sedang duduk bersama Sunwoo untuk membicarakan pekerjaan diluar pekerjaannya yang biasa dia lakukan untuk mendapatkan uang lebih, "Jadi Chanhee ... lo bisa kan bikin hubungan mereka rusak?" Chanhee memiringkan senyumannya lalu mengambil sejumlah uang yang berada di atas meja.

Chanhee menghitung uang itu secara teliti lalu menatap kepada Sunwoo kembali, "Ini mah kurang kalo harus pakai tubuh gue yang cantik ini." Chanhee menaruh uang itu kembali di atas meja dan menggesernya ke arah Sunwoo.

Sunwoo menghela nafasnya sebelum mengambil kumpulan uang lagi dalam tas nya lalu menunjukkan nya pada Chanhee, "Kalo berhasil ... uang ini punya lo semuanya." Chanhee tersenyum lebar lalu mengulurkan tangan nya untuk menunjukkan perjanjian yang sudah dibuat.

"Kalo lo bohong, rekaman suara ini akan jadi buktinya." Chanhee menunjukkan voice recorder sebelum pergi membawa uang yang berada di atas meja sebelumnya, meninggalkan Sunwoo dengan segala pemikirannya yang tak dapat terhentikan.

Chanhee sudah kembali dalam restoran tempatnya ia bekerja, memakai apronnya dengan baik lagi sembari menunggu sang korban yang sudah menjadi sebuah perjanjian oleh Sunwoo, dua orang yang saling bergandengan layaknya kekasih memasuki restoran lalu duduk di tempat yang tersedia.

Chanhee dengan senyumannya langsung menuju tempat mereka berada, "Ingin memesan apa?" tanya Chanhee lembut dipinggir lelaki dengan wajah dinginnya sembari memikirkan cara untuk membuat mereka berpisah.

"Cukup daging sapi bakar sama cola saja." Chanhee mengambil buku note untuk mencatat pesanannya sembari mengibaskan rambutnya yang berwarna pink terang itu untuk menarik perhatian sang pelanggan namun itu sama sekali di abaikan.

"Dengan nama siapa ya?" sepasang pasangan itu memberikan namanya dengan tanda pengenal tanpa berbicara pada Chanhee sedikitpun, "Oh mas Sangyeon sama Haknyeon ya, kalian cocok deh." Haknyeon mengangguk dengan pujian Chanhee pada hubungannya dan Sangyeon.

Chanhee kembali ke dapur dan memberikan semua pelayan lainnya tentang catatan pesanan milik Sangyeon dan Haknyeon sembari mengencangkan pakaiannya kan membuat lekukan pada tubuhnya, apron yang terpasang pada badannya dilepas untuk menunjang kesuksesan misinya.

Chanhee membawa pesanan milik Sangyeon dan Haknyeon ke tempatnya lalu mulai memberikan pelayanan untuk memanggang daging sapi milik mereka berdua, disaat mereka berdua fokus dengan dunianya, Chanhee mulai melepaskan dua kancing atasnya membuat dada Chanhee yang begitu mulus terlihat jelas.

"Hari ini panas banget ya.." Chanhee mengibaskan kerah baju nya untuk memberikan kesan penghilang panas yang menyelimuti tubuhnya, membuat Sangyeon yang melihatnya terpikat dalam sekejap, keringat Chanhee yang mengucur menambah kesan seksi pada tubuh Chanhee yang terus bergerak memperlihatkan lekukan tubuhnya semakin membuat Sangyeon tergoda.

"Ah iya kak, disini emang agak panas karena bakarannya sih." Haknyeon berbicara sembari melihat sekelilingnya sedangkan Chanhee terus fokus menggoda Sangyeon dengan kegenitan tiada habisnya, Chanhee sudah selesai memanggang semua dagingnya dan mengedipkan matanya manja pada Sangyeon lalu pergi ke dapur lagi.

Chanhee menghela nafasnya lalu mengendorkan pakaiannya yang ketat, mengganti celana panjangnya menjadi celana pendek yang mudah untuk dibuka sana sini, "Chan, demi uang lo segininya ya."

"Hidup di dunia sekarang tuh butuh uang selama nih badan bisa dijual kenapa harus gue simpan aja." Chanhee berjalan keluar dari dapur menuju toilet yang berada di luar membuat mata Sangyeon dapat melihat wujud Chanhee yang sudah mengubah pakaiannya.

Chanhee berpura-pura sedang kencing dengan matanya yang terus menatap pintu masuk toilet lalu beberapa saat kemudian knop pintu toilet mulai bergerak Chanhee berusaha untuk memakai resleting celananya lagi dan berjalan menuju pintu keluar.

Sangyeon berhasil membuka pintu toilet dan melihat Chanhee dihadapannya, kaki putih mulus yang begitu indah tertangkap oleh mata Sangyeon, pingggang ramping yang begitu nyaman jika dipeluk dipegang oleh kedua tangan Sangyeon.

"Let's have fun with me." Chanhee mengangguk, memberikan senyumannya lalu memberikan ciuman pada bibir Sangyeon, tangan Sangyeon yang lainnya berusaha untuk menutup pintu toilet namun itu tak berhasil menutup secara rapat.

Chanhee dibawa Sangyeon ke bilik toilet yang paling ujung, tangan Sangyeon mulai menggila mencari titik sensitive milik Chanhee, "Aanghhh....." lenguhan yang begitu cantik keluar dari mulut Chanhee saat tonjolan penis Sangyeon di dalam celana mengenai tepat di bagian luar hole Chanhee.

Hawa nafsu Sangyeon semakin membesar bahkan ia lupa jika ia datang bersama sang kekasih, Sangyeon membuka celana pendek Chanhee dan membuka seluruh kancing baju Chanhee, ciuman Sangyeon turun pada nipple Chanhee yang sudah menegang.

"Euunghhh Sangyeon-ssi itu milikmu untuk malam ini." Chanhee meremas rambut Sangyeon dengan kerlingan matanya yang terus bergerak tanpa henti menikmati setiap permainan yang Sangyeon lakukan, tangan Sangyeon yang sedaritadi hanya memegang pinggang Chanhee setelah melepaskan semua pakaian Chanhee, mulai menurunkan celananya untuk mengeluarkan penisnya yang sudah tegang hebat.

Malam ini Sangyeon benar-benar terhipnotis dengan tubuh indah Chanhee, pikirannya hanya dipenuhi Chanhee tanpa perlu ia sadari bahwa permainannya sudah dipantau Haknyeon, "Sangyeon..." Sangyeon membuka matanya lebar saat mendengar suara orang yang paling dia sayang sebelumnya.

"Hak..Haknyeon ini ga seperti yang kamu pikirin, dia yang ngegoda aku duluan." Chanhee kembali memasangkan kancing bajunya satu persatu sembari mendengarkan pertengkaran Sangyeon dan Haknyeon.

"Kalo gitu seharusnya kamu ga tergoda, lebih baik kita putus aja." Haknyeon berlari secepat mungkin ke arah luar meninggalkan Sangyeon dan Chanhee di dalam bilik toilet yang sama.

"Gamau ngejar? Oh mau ngelanjutin yang sebelumnya?" Sangyeon menghela nafasnya setelah menatap Chanhee dari bawah ke atas, Sangyeon pun kembali memasang celananya lagi dan mengejar Haknyeon.

"Tidur lagi ya adik kecil, belum saatnya lo kembali bangkit." Penis Chanhee kembali menurun setelah Sangyeon pergi dari tempatnya, Chanhee keluar dari toilet dan melihat Sangyeon yang sedang berdebat dengan Haknyeon namun Sunwoo tiba-tiba saja datang untuk menjemput Haknyeon yang sudah menangis parah.

"Kalian boleh ambil daging sisa mereka, sayang kalo dibuang." Pinta Chanhee pada teman-teman kerjanya. Chanhee mengecek hp nya untuk melihat notif transferan dari Sunwoo, Chanhee meregangkan badannya sebelum kembali bekerja hingga larut malam.

Akhirnya waktu untuk tutup restoran sudah tiba, Chanhee mulai membereskan semua hal yang ada dihadapannya sedangkan teman-temannya membersihkan meja dan menutup pintu utama, "Lo tadi hebat banget aktingnya." Chanhee memikirkan ucapan temannya cukup dalam.

"Gimana kalo gue jadi artis aja kali ya?" Pikir Chanhee dengan senyuman yang begitu sumringah namun ada saja makhluk yang menggagalkannya.

"Artis porno?" Juyeon mengatakan itu tepat ditelinga Chanhee membuat Chanhee langsung dapat menepok muka Juyeon dengan kain lap yang sedang digunakan.

"Bangsat, Juyeon gila." Juyeon lari setelah mendengar teriakan Chanhee dan berakhirlah kejar-kejaran didalam ruangan.

"Kalian kalo mau pacaran mending keluar deh." PInta seorang teman yang membawa banyak tumpukan piring kotor.

"KITA GA PACARAN!" Teriak Chanhee dan Juyeon secara bersamaan hingga membuat mereka saling adu tatapan tajam untuk mengintimidasi.



His Stories || Chanhee x The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang