His Stories || Chanhee x The Boyz

Until Last

Suasana hening di pagi hari itu sangatlah canggung membuat dua orang yang saling duduk berhadapan hanya bertatapan satu sama lain tanpa berniat untuk membuka suara sedikitpun bahkan saat ditawari sebuah pesananpun mereka hanya terus terdiam.

Chanhee yang lebih kecil sudah pasti lebih merajuk karena tugas yang dia berikan pada Hyunjae tak kunjung selesai padahal deadline pengumpulan tugas adalah siang itu, "Kamu tau ga sih kak Hyunjae, beasiswa aku bisa kecabut karena hal begini doang." Chanhee pun mengambil sesuap potongan roti yang langsung dimasukkan pada mulut kecilnya sembarang.

Hyunjae tersenyum lembut lalu mengangkat jemarinya untuk menaghapus krim roti yang menempel pada bibir plum Chanhee yang begitu cantik di mata Hyunjae, "Udah bukan anak kecil lagi, seharusnya bisa lebih bersih makan ginian tuh." Krim yang baru saja dibersihkan dari bibir Chanhee langsung Hyunjae masukkan pada mulutnya, menghilangkan lengketnya krim pada jari Hyunjae.

Chanhee membuang wajahnya ke arah lain saat Hyunjae terus memandangnya tanpa henti dan tak berkedip sedikitpun, "Chanhee, kamu cantik ya." Chanhee angkat tas nya lalu ia lemparkan pada Hyunjae.

"Aku cowo kak." Chanhee yang kembali merajuk langsung berjalan keluar dari café dengan langkah kaki kesalnya namun itu terlihat begitu menggemaskan dimata Hyunjae.

Hyunjae tak perlu mengejarnya, si kecil itu tak akan pergi jauh dari motor nmax milik Hyunjae, "Lama banget sih, dah kepanasan nih," omel Chanhee dengan dua tangannya yang terlipat di depan dadanya ketika sosok besar dari Hyunjae sudah tertangkap oleh matanya.

"Kamunya sendiri ngapain keluar duluan?" Hyunjae dorong pelan Chanhee agak jauh dari motornya, membuat sang empuh hanya dapat bergerak pasrah dan membiarkan tubuh kecil dengan helm penguin di kepalanya itu berjarak dari Hyunjae.

"Chanhee..." Chanhee yang tersadar dari lamunannya pun langsung menaiki jok belakang motor itu dengan susah payah sehingga Hyunjae harus kembali turun dan membantu Chanhee untuk naik dengan mengangkat tubuh si kecil yang seringan boneka itu ke atas jok dengan posisi yang sempurna.

"Aku masih ada Chan, sering-sering aja repotin aku." Hyunjae kembali memposisikan dirinya untuk mengendarai motornya ke kampus Chanhee.

Chanhee yang masih merasa lapar mengeluarkan kotak bekal yang seharusnya dibuat oleh ibunya untuk Hyunjae yang selalu saja direpotkan anak semata wayangnya ini, "Hyunjae buka kaca helmnya!" Pinta Chanhee yang langsung dituruti Hyunjae walaupun agak sedikit kesal karena siang itu suasana lagi ramai dan berdebu.

"Buka mulutnyaaa aaaa..." Hyunjae sebenarnya bingung apa yang sedang Chanhee rencanakan hingga sebuah sendok berisi makanan terpampang nyata dihadapannya yang sedang berhenti di lampu merah itu lalu ia lahap penuh satu sendok nasi dan lauknya itu.

"Bentar lagi juga nyampe kampus, tahan bentar bisa kalik," ucap Hyunjae dengan mulut penuhnya sedangkan Chanhee hanya manggut-manggut dengan sesekali memasukkan makanan bekal Hyunjae pada mulut kecilnya yang masih lapar.

Tidak peduli dengan bagaimana pandangan semua orang-orang, Chanhee terus memberikan suapan makanan pada Hyunjae di tiap mereka berhenti di lampu merah.

"Makanannya udah habis, kak Hyunjae pintar deh." Chanhee tersenyum sembari telapak tangan kecilnya menepuk ringan helm yang masih terpasang di kepala Hyunjae sebelum tubuh kecil itu kembali berlari dengan langkah kecil menuju ruang kelas yang sudah penuh.

"Sekali-kali panggil gue sayang dong," gumam Hyunjae sebelum mengendari motornya lagi di jalanan kota yang dipenuhi mobil-mobil dan kendaraan lainnya yang dimiliki oleh orang-orang yang ada di daerah tersebut.

.

.

.

Sudah hampir empat tahun hubungan Hyunjae dan Chanhee benar-benar hanya berjalan sebagai kakak dan adik tingkatnya, "Kak, tau kak Younghoon yang di jurusan ART itu ga sih? Ganteng bangett." Bahkan Hyunjae harus berkali-kali sabar menghadapi tingkah Chanhee yang terkadang bahagia melihat idamannya tapi terkadang juga menangis melihat idamannya sudah memiliki kekasih.