September Night

163 15 0
                                    

"Guys, gue pamit duluan ya, mau rayain anniversary bareng kak Hyunjae." Chanhee melambaikan tangannya pada semua teman tongkrongannya termasuk kepada orang yang selalu menjadi pengagum rahasianya.

Senyuman indah itu tak pernah hilang dari wajah cantik Chanhee bahkan semua orang tau tentang hal itu, tak hanya satu orang yang jatuh cinta pada Chanhee dalam pertemuan pertama mereka bukan hanya Hyunjae yang jatuh pada keindahan dari Chanhee namun Younghoon juga ikut mendaftarkan nama Chanhee dalam hatinya.

"Chanhee, mau gue anter?" Younghoon berdiri dari duduknya dan langsung menyelaraskan langkah kakinya dengan langkah kaki Chanhee. Chanhee menghentikan langkahnya lalu menggelengkan kepalanya dengan senyuman yang mungkin akan membuat siapapun jatuh hati padanya.

Younghoon hanya dapat menghentikan langkahnya sembari melihat bayang Chanhee yang semakin jauh dan sulit ia gapai dalam kegelapan itu, "Cara apalagi biar kita dekat?" gumaman sekedar gumaman yang dapat Younghoon berikan pada dirinya untuk tak pernah menyerah mendapatkan Chanhee.

Chanhee berjalan riang menuju taman yang penuh dengan lampu-lampu, tempat paling populer di bulan September itu karena telah memasuki musim gugur.

Dari kejauhan Chanhee dapat melihat sosok Hyunjae yang selalu ia kenal, semakin cepatlah jantungnya berdetak, rasa girang menyelimutinya, senyumannya semakin terukir indah dan penuh bunga namun mata kecilnya seketika menangkap bayang Hyunjae yang sedang tertawa lepas dan bahagia bersama orang lain.

Chanhee pelankan langkahnya berusaha untuk berpikir positif namun matanya kembali terkejut saat Hyunjae berciuman dengan orang tersebut dihadapannya, tangannya melemas rasanya jiwa Chanhee seperti pergi dari tempatnya namun langkahnya masih dilanjutkan.

Chanhee angkat tangannya untuk menepuk pundak Hyunjae, "Kak Hyunjae..." serunya lirih, Hyunjae yang kaget melihat Chanhee berada dibelakangnya langsung berdiri dari posisinya dan mengenggam erat ke dua pundak Chanhee dengan air mata sudah membasahi pipi Chanhee yang sebelumnya merah merona.

"Chanhee ini ga seperti yang kamu pikirin."

"Kak...ga seperti yang aku pikirin apalagi? Jelas-jelas mata aku...liat kalo kakak lagi ciuman sama dia..." rasanya sesak di dada, ingin menangis lebihpun percuma karena hatinya hancur dalam sedetik, orang yang selalu dia percaya memberinya rasa sakit yang begitu dalam bahkan membuatnya terasa mati.

"Aku harap kakak bahagia sama dia...happy failed anniversary yang ke 3 kak." Chanhee berbalik untuk kembali ke rumahnya namun pergelangan tangannya langsung ditahan oleh Hyunjae untuk tak pergi.

"Chanhee..kakak khilaf doang sayang."

"Khilaf? Khilaf kak? Tetap aja....kakak tuh selingkuh dari aku!." Chanhee angkat tangannya yang lain untuk menampar Hyunjae sekeras yang tenaganya mampu lalu berlari secepat tenaganya mampu setelah Hyunjae tersungkur hanya karena tamparan tangan Chanhee.

Chanhee terus berlari menuju arah jembatan yang biasanya dilalui oleh orang-orang sesaat mereka pulang kerja di malam hari itu, hawa dingin menyeruak ke dalam dirinya namun rasa sakit hati itu terus memukulnya untuk terus tersuntuk dalam kesedihan.

"Need hug...Chan?" Chanhee angkat kepalanya yang menunduk untuk melihat orang yang baru saja menawarinya pelukan, Chanhee semakin menangis saat ia melihat sosok Younghoon dengan hoodienya sedang menatapnya teduh, mata yang sebelumnya ia benci tatap namun rasanya kini ia butuhkan.

Chanhee terduduk pada jalanan yang dingin dalam tangisannya begitupun Younghoon yang juga terduduk untuk memeluk Chanheenya erat, "Kenapa? Kenapa lo ada disini tiap kali gue butuh hah? Bahkan 3 tahun yang lalu juga lo begini disaat gue benar-benar udah ngumpulin niat buat ngilang dari dunia ini Hoon..."

Younghoon ingat 3 tahun lalu saat Chanhee benar-benar putus asa karena diledek orang sekitarnya jika ia tak normal karena menyukai sesama jenis saat itu Younghoon juga menawari pelukan yang sama namun berujung diomeli Chanhee namun kali ini bahkan di omeli seberapa banyakpun Younghoon akan tetap memberikan pelukan untuk tubuh si kecil.

Pelukan yang begitu hangat dari Younghoon dapat Chanhee rasakan dalam tubuhnya yang lemah itu, "Cantiknya nanti ilang loh kalo nangis mulu." Younghoon usap kepala Chanhee yang masih saja mengeluarkan sesegukan setelah tangisnya berhenti, hati Chanhee terasa tenang bahkan setelah merasakan luka dalam bahkan dengan pelukan sekecil itu dapat menyembuhkannya.

Lemah...Chanhee lemah kalo masalah perasaan, bukan hanya dia saja yang dapat membuat semua orang jatuh pada pandangan pertama padanya namun dirinya juga dapat jatuh dalam perlakuan baik pertama dari seseorang yang bahkan orang itu adalah orang yang paling ia benci karena menyelamatkan hidupnya.

"Gue benci sama lo karena lo baik." Younghoon hanya tersenyum tak mengerti dengan konsep pikiran orang yang selalu ia kagumi diam-diam itu.

Chanhee dorong Younghoon untuk melepaskan pelukannya, binar matanya menatap dalam pada sosok yang masih dihiasi rasa khawatir dan bingung, "Lo mau tau alasannya kenapa?" Younghoon mengangguk lalu membalas tatapan Chanhee dengan lebih dalam dan penuh cinta.

"Karena kalo kita putus pas udah jadian, sakitnya bakal ngelebihin saat ini bahkan gue bisa jadi lebih murahan daripada saat ini cuma karena gue mikir ga akan ada yang kaya lo lagi di dunia ini." Chanhee angkat tari telunjuknya ke dada Younghoon, matanya ia bawa untuk kembali menatap mata sang penyelamatnya.

Sunyi seketika sunyi padahal semua orang sedang berjalan pulang di pinggiran mereka bahkan tatapan aneh pun diberikan pada mereka namun sunyi..rasanya sunyi ketika Younghoon hanya terdiam saat mendengar penjelasan Chanhee.

Younghoon berdiri dari duduknya lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Chanhee berdiri juga, "Bahkan jika perpisahan itu selalu ada setelah pertemuan, akan gue halangin biar ga bikin kita pisah.." terenyuh hati yang sedang Younghoon pandang dengan tatapan lembutnya bahkan telapak tangan yang hangat itu menyapa pipi merona Chanhee yang sudah begitu dingin karena terpaan angin kencan di jembatan dengan lalu lintas padat itu.

Mata mereka bertemu layaknya seseorang yang tak ingin terpisahkan satu sama lain, mereka hanya memandang dalam diam, tak ada yang ingin membuka suaranya namun kembali sebuah pelukan hangat menutup tubuh kecil Chanhee bahkan menjadi tontonan orang di sekitar.

"Chanhee, sekarang memang bulan September..bulannya musim gugur dimulai tapi hati lo ga perlu gugur juga lebih baik mengubah musim gugur jadi musim semi." Younghoon lepas pelukannya lalu kedua telapak tangannya, ia bawa untuk memegang ke dua belah pipi Chanhee untuk membuatnya mendongak.

Mata mereka menutup dan semakin memperdekatkan jarak mereka berdua hingga hembusan nafas masing-masing dapat dirasakan kulit wajah mereka, semakin dekat hingga ke dua belah bibir mereka bertemu.

"Woyyy...ini lagi syuting drama apaan ya?" ke dua lengan Chanhee yang sebelumnya hendak dikalungkan pada leher Younghoon langsung ditarik kembali lalu bangkit dan melangkahkan kakinya menjauh ketika mendengar seseorang berteriak di sela ciuman yang terjadi malam September itu.

Younghoon terkekeh saat melihat betapa lucu Chanheenya yang merasa malu ketika sadar di sekitarnya sudah ramai oleh orang-orang yang sebelumnya hanya berlalu lalang, "Ini bukan drama dek, mending pulang deh pasti di cariin ibu lo kan." Anak-anak SMA yang berkumpul itu mendengus kesal lalu meninggalkan Chanhee dan Younghoon yang masih menimati momentum berdua dengan angin yang berhembus lembut.

"Musim gugurnya udah gue buat musim semi lagi." rangkulan Younghoon berikan pada pinggang ramping Chanhee yang memfokuskan dirinya untuk menatap sungai malam hari yang masih terlihat indah itu.

"Thanks...cause you never give up to win my heart and now you win...." (Makasih...karena kamu ga nyerah untuk menangin hatiku dan sekarang kamu menang) Chanhee alihkan pandangannya pada Younghoon yang sedaritadi hanya memandangnya, kecupan pada pucuk kepala Chanhee adalah penutup paling hangat setelah luka yang ia dapat di pertengahan jam 9 malam September itu.


*Gue lagi mau sok angsat tapi menolak angsat jadilah cerita ini terus i'll be grateful if you are enjoy with this story and love you all<3

His Stories || Chanhee x The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang