Fortin

300 21 3
                                    

"Ini dimana?"

"Halo Pangeran! Kau sudah bangun? Apa ada yang sakit?"

"Siapa kau? Dan aku ada dimana?"

"Kkkk... Kau lupa apa yang terjadi pangeran Jungkook?"

"Emm memangnya apa yang terjadi?"

"Kau sedang sekarat sekarang karena nekat membangkitkan api biru milik nagamu."

"Oh itu? Aku ingat sekarang. Tapi kenapa aku malah ada disini?"

"Itu karena kau berpisah dengan ragamu!"

"Be-benarkah? Lalu apa aku bisa kembali?"

"Bisa jika kau memang memiliki tekat untuk bangun."

"Ba-bagaimana caranya aku keluar dari sini?"

"Mudah saja. Kau tinggal bayangkan apa yang membuatmu bertahan maka hal itulah yang akan membuatmu keluar dari sini. Tapi-"

"Tapi apa?"

"Orang atau hal yang tengah kau bayangkan juga harus sedang membayangkan dan mengharapkan kesadaranmu kembali. Jika hanya kau yang berharap maka itu hanya akan sia-sia."
.
.
.
.
.
.
.

"Kenapa dia masih belum bangun? Apa dia baik-baik saja?" Tanya Taehyung sendu.

Sekarang, Taehyung, Daehyun, Seokjin dan Namjoon tengah berada didalam kamar Pangeran Naga Putih mereka yang tengah terbaring tak sadarkan diri setelah dia mengamuk tak terkendali akibat kekuatan api biru naga putih yang dia keluarkan.

"Kita berdoa saja semoga Your Highnes segera sadar." Kata Namjoon sembari menepuk pelan pundak Taehyung.

"Bagaimana kalau dia tidak sadar-sadar dan kembali seperti dulu lagi?" Lirih Taehyung.

"Tidak akan. Kini sudah ada yang menunggunya bangun jadi aku yakin dia akan segera terbangun. Dia hanya sedang membutuhkan waktu." Sahut Seokjin.

Taehyung menundukan kepalanya sembari sesekali mengusap kasar air mata diwajahnya. Bayangan kehilangan adiknya untuk kedua kalinya kembali mengerayangi otaknya membuatnya tidak bisa hanya untuk bernafas dengan benar.

Seokjin yang melihat itu hanya menepuk-nepuk pundak Taehyung dengan Daehyun yang mengelus pelan surai dark brownnya.

"Kita makan siang dulu, sejak semalam kau hanya makan sedikit." Kata Daehyun mencoba membujuk putra sulungnya itu.

Taehyung menghela nafas pelan dan beranjak dari ranjang adiknya menuju ruang makan dengan diikuti Daehyun, Seokjin dan Namjoon.

Kemudian mereka semua beranjak menuju ruang makan meninggalkan Jungkook yang masih tidak sadarkan diri sendirian dikamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
"Huffttt... Aku lelah. Kapan aku bisa keluar dari sini?" Gumam Jungkook.

"Aku merindukan Tae Tae Hyungie." Sambungnya.

Jungkook mengedarkan pandangannya. Didepannya hanya ada hamparan ilalang yang sangat luas tanpa ada ujung.

"Ini sebenarnya tempat apa? Kenapa sangat berbeda dari tempatku terkurung dulu?" Gumam Jungkook.

Jungkook bangkit dari duduknya dan kembali mengitari tempat padang ilalang itu. Sesekali ia akan mengusap keringat diwajahnya dengan lengan baju putih panjang yang dia gunakan sekarang.

"Jungkook!?"

"Siapa itu?" Tanya Jungkook saat mendengar seseorang memanggilnya.

"Jungoo~ kapan kau bangun? Hyung merindukanmu. Kau tidak mau ya memarahi hyung lagi? Atau jangan-jangan kau marah lagi karena hyung yang keras kepala?"

The Prince Of White Dragon (Taekook Brothership)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang