Eightin

283 24 6
                                    

Hai... Hai...

Chap ini masih lanjutan kilasan masa lalu.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam harinya, sikecil terbangun saat merasa ada yang mengganggunya. Dia dengan risih menyingkirkan barang yang ada diwajahnya dan membuka perlahan kedua matanya.

"Ishhh!!! Janan ganggu Kookie! Kookie masih ngantuk!!" Kesal sikecil.

"Kkkkk... Bangun kelinci gembul, eomma menyuruh kita makan malam." Kata Vantae.

Sikecil  mengerucutkan bibirnya kesal. Dia bangkit dari tidurnya dan langsung melompat kebelakang tubuh kakaknya membuat Vantae berjengit kaget.

"Astaga! Untung tidak jatuh. Kalau jatuh bagaimana?" Kata Vantae lembut.

Sikecil hanya menyengir lucu membuat Vantae menghela nafas pelan menahan gejolak gemas pada adiknya ini.

"Ayo kita mam!!" Sorak sikecil antusias.

Vantae tertawa lalu menggendong adiknya dan berjalan menuju ruang makan yang mana kedua orang tua mereka sudah menunggu disana.

"Selamat malam Appa, Eomma." Sapa Vantae saat melihat kedua orang tuanya.

Daehyun dan Hyejin tersenyum lembut melihat kedua putranya masuk ruang makan dengan bergendongan.

"Selamat malam sayang, ayo kita makan." Kata Hyejin.

Sikecil segera meminta turun dan langsung duduk didepan ibunya yang tersenyum lembut menatap keduanya.

"Kookie mau mam ayam!" Kata sikecil.

"Baiklah. Makan yang banyak eoh?" Kata Hyejin sembari memberikan nasi dan lauk pauk kepiring sibungsu.

"Tae juga mau ayam." Kata Vantae.

Hyejin tersenyum lalu mengangguk dan mengambilkan lauk untuk sisulung yang menerimanya dengan senyum kotak khasnya.

"Terimakasih eomma." Kata Vantae.

"Sama-sama, sekarang ayo makan. Setelah itu kalian belajar." Kata Hyejin.

"Nee eomma!" Sahut keduanya kompak.

Daehyun yang dari awal hanya menyimak pembicaraan istri dan putranya tersenyum teduh. Dia mengusak surai sisulung membuat Vantae menghentikan  kegiatan makannya.

"Eoh? Kenapa berhenti?" Tanya Daehyun bingung.

"Ti-tidak." Kata Vantae gugup.

Sikecil menatap takut-takut kearah ayahnya dan juga ikut menghentikan kegiatan makannya dan menarik-narik baju sang kakak.

"Tidak apa sayang, Appa tidak marah. Kenapa takut seperti itu?" Kata Hyejin saat memahami maksud kedua putranya.

Daehyun terkekeh melihat kedua putranya takut padanya. Dia beranjak dari duduknya dan mengusak gemas surai keduanya.

"Kkkk.... Kenapa kalian takut sekali pada Appa? Memangnya Appa semenakutkan itu?" Tanya Daehyun.

Keduanya saling berpandangan dan mengangguk bersamaan membuat Daehyun menghentikan kekehannya dan Hyejin yang tertawa melihat suaminya murung.

"Astaga!! Sakit hati Appa." Dramatis Daehyun.

Keduanya menunduk takut membuat Daehyun kembali terkekeh dan memeluk kedua putranya.

The Prince Of White Dragon (Taekook Brothership)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang