Twenty two

250 25 3
                                    

Jungkook tersadar setelah hampir lima jam  tak sadarkan diri membuat Taehyung khawatir setengah mati. Dia tak henti-hentinya bolak balik membuat yang lain jengah sendiri.

"Hyungie!!! Kau ini kenapa?" Jengah Jungkook.

"Kenapa kau tanya?! Hish!!! Aku mengkhawatirkanmu tahu!!!" Ketus Taehyung.

"Hah... Berlebihan." Kata Yoongi jengah.

Jungkook memutar bola matanya malas. Kemudian dia bangkit sembari menatap sudut kamar. Tatapannya menajam membuat semua orang yang berada dikamar itu terdiam sembari mengikuti arah pandang Jungkook.

"Keluar kau!" Desis Jungkook.

Mereka menunggu apa yang akan keluar dari sudut kamar namun nihil. Tidak ada apapun disana. Hanya Jungkook yang melihat apa yang ada disudut kamar itu.

"Maafkan aku."

"Ck. Kau menyusahkan saja, apa maumu?" Ketus Jungkook.

Mereka semua saling pandang. Siapa yang tengah diajak bicara Jungkook? Apa salah satu dari mereka?

"Sungguh! Aku tidak sengaja. Aku juga tidak tahu kalau akan jadi seperti itu."

"Dasar kau setan!!" Ketus Jungkook sembari melempar bantalnya pada arwah Junggie.

Ya. Yang sedari tadi berbicara dengan Jungkook adalah arwah Junggie. Dia menyesal karena sudah membuat keributan bahkan sampai mengacaukan semuanya.

"Ya ya ya. Aku memang setan, yang bilang aku malaikat siapa?"

"Cerewet! Diam kau!! Sekarang kau harus dihukum!"

"Apa hukumannya?"

"Kubuang kau kepembuangan arwah!" Kesal Jungkook.

"Jangan!!!! Kumohon jangan!! Aku takut disana! Kumohon jangan ne?"

Jungkook mencibirkan bibirnya mendengar rengekan Junggie yang tidak mau dia buang ketempat pembuangan arwah.

"Aku tidak perduli. Kau berani membuat kesalahan maka harus berani bertanggung jawab." Tegas Jungkook.

"Ba-baiklah. Kalau begitu kembalikan aku ketempat yang waktu itu saja ya?"

Jungkook terkekeh sinis mendengar permintaan Junggie yang memintanya mengembalikannya pada tempat saat dirinya membawa arwah itu kedunia manusia.

"Tidak." Singkat, padat, dan jelas.

Junggie mencebikan bibirnya dengan kedua mata yang mulai berair. Jungkook memilih abai bahkan Junggie sampai bertekuk lutut.

"Aku bilang tidak ya tidak!!? Apa kau tidak dengar ha?!!" Sentak Jungkook.

"Hiks... Kumohon jangan buang aku ditempat itu. Hiks... Hiks...."

"Diam!! Aku muak mendengar suaramu itu!!! Kau itu sudah besar tidak seharusnya kau cengeng seperti itu!!" Sentak Jungkook lagi.

Semua orang terdiam membeku ditempatnya. Jungkook benar-benar marah terbukti dari tatapan mata anak itu yang lebih tajam dan berubah sebiru lautan.

"Hiks... Hiks... Kumohon Hiks..."

"Diam! Atau kulempar kau keneraka?!"

"Hiks... Hiks..."

Jungkook tetap memilih abai pada isakan Junggie. Dia membaringkan tubuhnya lagi dan membelakangi Junggie yang masih terisak dilantai.

"Berisik! Aku mau tidur! Diam atau benar-benar kubuang kau kepembuangan arwah!!" Ancam Jungkook.

Junggie seketika terdiam. Atau? Berarti tidak benar-benar akan dibuang? Dia menatap punggung Jungkook dan tersenyum cerah. Ternyata Jungkook masih memiliki hati nurani. Tidak sepertinya yang malah ingin menguasai tubuh yang bukan seharusnya miliknya.

The Prince Of White Dragon (Taekook Brothership)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang