Lima bulan kini berlalu. Setiap hari Keysha semakin merasa bahagia karena dia sangat di perhatikan oleh ayahnya dan sudah mulai mengakrabkan diri kepada banyak orang. Dan tak lupa juga dengan Willy yang selalu menemaninya walupun begitu banyak hal aneh yang selalu membuat Keysha malas kepadanya.
"Keysha tunggu"
"Lo kalah dari gue beee" Keysha terus mengayuh sepeda dengan cepat. Benar Willy di buat kalah oleh Keysha. Keysha baru tau menggunakan sepeda itu pun kerena Willy yang selalu mengajari ya banyak hal.
"Iya-iya Lo yang menang deh. Sekarang kita istirahat dulu gue cape" teriak Willy dari belakang.
Keysha menghentikan sepedanya di samping sebuah kursi di dekat pohon dan beberapa kali menghela Nafas nya kecapean. Willy kini tiba di dekatnya dan dengan nafas ngos-ngosan.
"Lo kalah dari gue" tukas Keysha mengejek Willy.
"HM, Lo memang hebat" puji Willy walaupun sebenarnya Willy mengalah demi melihat Keysha bahagia.
Willy mengusap keringat Keysha dengan sapu tangan milik ya, dengan lembut Willy mengusap keringat Keysha yang bercucuran di wajah Keysha di sembarangan tempat.
Keysha terdiam dan melihat Willy. Ada sesuatu yang berdebar kencang di bagian dada Keysha. Sungguh Keysha tidak bisa menahan rasa nyeri di hati ya.
"Gak usah tegang gitu" ketus Willy yang menyadari Keysha terlihat tegang.
Keysha tersadar dan melihat ke lain tempat.
"Lo tunggu di sini ya, gue beli air minum dulu"
Keysha hanya mengangguk saja. Setelah kepergian Willy, keysha bernafas lega. Sungguh Keysha tidak tau hal apa yang baru saja menimpanya.
"Aww, kepala gue" Willy memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Ini" ucap yang punya warung itu.
"Berapa ya pak?"
"Dua puluh lima ribu"
Willy memberikan uang Lima puluh ribu kepada orang tersebut. Dan dengan cepat Willy pergi dari sana.
"Lah, nak ini kembalinya" teriak bapak-bapak tersebut.
Willy hanya diam saja dan menahan rasa pusing kepalnya. Saat ini dia tidak bisa konsen
"Willy, Lo kenapa?"
Willy tersadar dia sudah dekat dengan Keysha.
"Ahh, enggak apa-apa" dengan senyum, Willy berusaha tegar di hadapan keysha.
"Oh, makasih ya udah di beli in".
"HM, sama-sama"
Terlihat Keysha sangat kehausan hingga menghabiskan setengah air dari botol itu.
"Minumnya berlahan awas keselek" ketus Willy.
"Key".
"Haa"
"Bagaimana kalau kita tidak bertemu lagi?" Tanya Willy dengan serius kepada Keysha. Dan tentu saja Keysha langsung merasa sedih setelah mendengar perkataan Willy.
"Lo mau pergi?".
"Bukan gitu, kan sebentar lagi kita sudah mulai lulus sekolah dan pastinya kita sudah memilih jalan kita masing-masing".
"Masih satu tahun lebih lagi. Masih lama!" Tukas Keysha seperti tidak setuju jika mereka akan berpisah. Memang waktu tidak terasa berjalan.
"Satu tahun lebih itu seperti dua hari saja. Buktinya gue baru pindah ke sekolah ini delapan bulan yang lalu dan sepertinya delapan bulan itu terasa hanya satu hari saja. Kayaknya gue pindah ke sini semalam deh" ujar Willy tidak percaya dengan waktu. Waktu membuatnya kehilangan segalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Not Wrong [End]
FanfictionKeysha seorang gadis yang tumbuh tanpa mengetahui siapa orang tuanya. Selama ini dia tinggal dengan seorang pria yang selalu di panggil papah oleh nya. Sedari kecil Keysha hanya mengenal hidup yang pahit, di mana dia tumbuh dengan orang tua tiri yan...