Bab 21

14 6 1
                                    

"key, pagi-pagi mau kemana?" Tanya Bintara ketika melihat Keysha menuruni tangga dengan pakaian joging dan memakai sepatu dilengkapi dengan topi berwarna hitam di kepalanya.

Meski dari penampilan Keysha sudah terlihat orang yang akan joging, tapi Bintara tetap bertanya karena, Keysha sebelumnya tidak pernah joging.

"Mau joging pah" jawab Keysha sembari mengingat tali sepatunya yang tadinya terlepas.

"Tumben kamu joging key?"

"Papah gak lihat?, Sekarang berat badan key makin naik" memang benar berat badan Keysha semakin naik dua kilo dari empat puluh dua kilo jadi empat puluh empat kg sekarang.

Keysha tidak mau jika Berat badannya semakin naik. Apalagi tinggi badannya yang hanya seratus lima puluh sembilan Senti meter. Bagi Keysha dengan berat badan empat puluh dua sudah cukup cocok untuk nya.

"Mau sekurus apa lagi kamu key, gini kan sudah bagus. Emang kamu mau jadi seperti tengkorak hidup?".

"Ya enggak lah pah, Keysha hanya ingin ngurangin berat badan dua kilo doang. Gak bakal jadi tengkorak hidup ko" tukas Keysha".

"Yasudah deh, nanti setelah joging jangan lupa minum. Ntar dehidrasi Lo".

"Iya pah tenang ajah. Key pergi dulu pah, bay" Keysha Langsung pergi keluar rumah dan melanjutkan niatnya untuk joging.

Dengan terpaksa tadi, Keysha memilih joging karna ketika bangun dia merasa aneh dengan badannya dan berniat menimbang berat badannya. Dan ternyata dugaannya benar. Bahkan Keysha sempat teriak setelah melihat hasil berat badannya yang bertambah.

Sudah lima menit Keysha berlari dan mulai merasa cape. Mungkin karena Keysha baru pertama joging makanya gampang cape. Tetapi Keysha tetap semangat demi berat badan yang ideal menurutnya.

Mata Keysha liar kemana-mana karena banyak kendaraan yang ber-lewatan. Masih jam enam sudah banyak kendaraan yang berlalu lintas.

Keysha berpikir untuk pergi ke taman saja. Mungkin di sana lebih aman untuk melanjutkan niatnya joging.

Ketika sampai di taman Keysha terhenti melihat dua orang yang tidak asing baginya. Kedua orang itu yakni Willy dan Sarah. Willy yang sedang memegang lutut Sarah seperti sedang mengobati.

Keysha terdiam dan sepertinya menahan sesuatu yang terganjal di hatinya. Tidak lama Keysha berdiri diam di sana, Willy sadar ada orang yang sedang melihatnya dan langsung melihat orang tersebut.

"Keysha" ucap Willy ketika sudah melihat Keysha. Keysha yang sadar akan panggilan tersebut pun langsung berbalik dan pergi.

"Keysha" Willy berniat mengejarnya sementara Sarah hanya diam saja kebingungan.

"Keysha" Willy menghalangi Keysha dan terpaksa Keysha berhenti dengan raut wajah memerah sepertinya merasa sedih.

"Lo ngikutin gue ya?" Tanya Willy datar.

Dengan mata yang sudah di penuhi air mata dan sepertinya akan menetes Keysha menatap Willy kesal.

"Gue gak pernah ngikutin Lo" Keysha langsung pergi tetapi sepertinya ada yang menarik tangannya. Ya, Willy menariknya.

"Lepas tangan gue!" Ucap Keysha datar.

Dengan cepat Willy memeluk Kesha dan dengan terkejut mata Keysha membulat di tambah jantungnya yang tidak dapat terkontrol. Kini jantung Keysha seperti mau terbang saja meninggalkan Keysha.

"Gue minta maaf" ucap Willy mulai membuka percakapan dengan posisi Keysha masih berada di pelukan Willy. Keysha tidak henti-hentinya meneteskan air mata tidak percaya jika Willy akan melakukan hal ini.

"Gue mau Lo jangan sedih lagi. Lo tidak pantas untuk terus sedih seperti ini" tutur Willy. Keysha melepaskan pelukannya sembari mengusap air matanya. Kini Keysha merasa sedikit lebih tenang dari sebelumnya.

"Key, gue mau minta Sama Lo. Lupakan Willy mulai sekarang"

Seketika itu juga dunia Keysha berubah lagi. Kini dunianya jauh lebih menyakitkan setelah mendengar ucapan Willy barusan. Keysha menatap tajam Willy dengan air mata yang selalu bercucuran. Sungguh dunia Keysha begitu hancur saat ini.

"Maksud Lo apa?" Tanya Keysha terbata-bata masih kurang yakin dengan ucapan Willy barusan.

"Gue mohon key, lupakan!"

"ARGHH" Keysha memukul dada Willy merasa kesal "APA MAKSUD MU, KENAPA LO SETEGA INI WIL, APA YANG TERJADI SEBENARNYA" Keysha sungguh tidak tahan lagi dengan semua ini. Sebenarnya Willy kenapa, kenapa Willy tiba-tiba hadir lagi dan meminta untuk di lupakan. Apakah tugas Willy hanya untuk membuat hati Keysha semakin sakit.

"Lo tidak ingat dengan semua janji Lo, Lo janji ke gue kalau Lo bakal selalu ada di samping gue Wil, dan sekarang! Apa ini semua?, Gue gak ngerti dulu Lo menghilang tiba-tiba dan sekarang Lo muncul lagi meminta di lupakan. Maksud Lo apa?!" Kini tangis Keysha tidak tertahan lagi. Keysha sangat merasakan sakit di hati ya.

Di sisi lain Sarah hanya bisa diam saja melihat kedua orang di hadapannya. Sarah masih bingung dengan pembahasan kedua orang itu.

"Gue minta maaf" ujar Willy lagi dengan datar.

"Kenapa Lo terus minta maaf, apa Lo berpikir kalau maaf itu bisa melupakan segalanya. Lo kenapa sih sebenarnya?. Dasar pria gila" Keysha langsung berlari meninggalkan Willy, Keysha menangis di sepanjang jalan. Keysha sudah tidak tahan lagi dengan semua ini. Kenapa Willy begitu tega mempermainkannya.

Willy hanya bisa diam melihat kepergian Keysha. Willy tidak bisa berkata-kata lagi. Willy sudah sangat menyakiti perasaan keysha.

"Willy"

"HM"

"Dia tadi Keysha kan. Kenapa dia marah-marah sambil nangis?" Tanya Sarah penasaran.

"Dia teman SMA gue. Oh iya gue pergi dulu ya. Lo hati-hati kelihatannya luka Lo tidak terlalu parah, mending Lo tidak usah lari dulu".

"HM, makasih ya Willy udah mau bantuin gue tadi".

"Mm, sama-sama" Willy langsung pergi dari sana, Sarah hanya bisa menatapi Willy hingga jauh dari hadapannya.

_

"Non key" bi Wasti melihat Keysha menangis berlari ke-kamarnya. Bi Wasti khawatir apa yang terjadi kepada Keysha dan berniat menghampiri nya.

"Non"

TOK TOK TOK

"non key"

"Tinggalkan Keysha sendiri bi" ujar Keysha sambil menangis.

Dengan tidak tega bi Wasti hanya bisa menuruti perkataan Keysha saja.

"Kenap?, Kenapa gue harus seperti ini? Kenapa harus gue" kini tangisan Keysha semakin dalam. Mengingat dirinya yang sedari kecil tidak bahagia hingga SMA. Tidak punya teman dan tidak mendapat kasih sayang dari seorang ibu seutuhnya. Keysha semakin di buat frustasi olehnya.

Apa Keysha hidup hanya untuk merasa sakit saja. Apa Keysha tidak akan pernah bahagia. Apa orang-orang hanya untuk memanfaatkannya saja.

Semua orang yang dekat kepada Keysha hanya memanfaatkannya saja seperti Windy yang terus memanfaatkannya sedari kecil dan ketika remaja Willy hadir juga melakukan hal yang sama. Keysha merasa Willy menemaninya ketika SMA mungkin karena Willy tau Keysha pendiam tidak punya teman. Oleh karena itu Keysha di permainkan oleh ya.

"Siapa ibu ku sebenarnya?, Kenapa Papah tidak pernah bilang di mana ibu ku. Apa ibu sudah meninggal? Tapi kenapa ayah tidak pernah bilang?" Tutur Keysha dengan tangis yang tidak bisa dia kendalikan sedari tadi.




Love Not Wrong [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang