Bab 4

69 54 302
                                        

"Keysha" panggil Willy dari belakang Keysha. Jarak antara keduanya tidak terlalu jauh kira kira lima meter.

Willy bisa tau nama Keysha karena pak Darto yang memanggilnya di kelas tadi.

Keysha yang sedang menulis sesuatu di tembok memalingkan wajahnya melihat siapa yang memanggilnya. Ternyata Willy.

Willy semakin menghampiri Keysha.

"Ngapain sih Lo ngikutin gue Mulu" tukas Keysha kesal. Lalu pergi dengan wajah malas.

"Ehh, Lo punya hutang sama gue" teriak Willy lumayan kuat. Namun Keysha hanya diam saja dan melanjutkan langkahnya. Willy tersenyum melihat gadis di hadapannya yang semakin menjauh. Lalu Willy melihat sesuatu di tembok itu. Bekas coretan Keysha.

"Benar benar cewe aneh" ucap Willy meluaskan senyumnya dan menggeleng kepalanya beberapa kali.

_

'Kemana perginya si cewe aneh? Kenapa blom datang juga di kelas ya?. Apa setiap hari Keysha seperti ini?' batin Willy terus bertanya tanya pada dirinya sendiri.

Tiba tiba seseorang mengagetkan Willy dari lamunannya. Willy sontak kaget dan melihat siapa yang menggangunya.

"Hai, Willy" sapa Felisha mengakrabkan diri.

Willy menganggukkan kepalanya dan tersenyum saja.

"Willy, kenalin nama gue Felisha. Semoga kedepannya kita bisa akrab dan berteman dekat ya" ujar Felisha tersenyum.

Belum saja Willy menjawab perkataan Felisha, tiba tiba Keysha datang berlari cepat ke mejanya seperti di kejar setan.

Willy dan Felisha melihat Keysha bingung. Ternyata benar pak Darto yang di anggap Keysha sebagai setan pengganggu hidupnya datang menuju kela XI IPS 1. Ngapain lagi kalau bukan mencari dalang di balik coretan di tembok samping sekolah.

Keysha menundukkan kepalanya kebawah tanpa ada beban hidup.

"Wil, mending Lo jangan dekat dekat sama dia" cetus Felisha lalu pergi menuju mejanya. Karena pak Darto sudah di ujung pintu kelas.

Willy hanya diam saja melihat Felisha.

Seisi kelas langsung merapikan pakaian nya. Yang tadi nya bajunya di keluarkan dari blouse celananya tidak rapi menjadi rapi sekejap. Dan para cewe cewe yang tadinya melipat lipat roknya supaya kelihatan pendek, kini sudah terlihat rapi lagi dengan lutut mereka yang tertutup.

"SIANG PAK" ucap seluruh murid kelas itu secara serempak. Dan di balas pak Darto dengan mengangkat tangannya dan merentangkan jari jarinya.

"Bapak mau nanya, siapa yang sudah berani mencoret-coret tembok kelas lantai satu?. Ada salah satu siswi kelas lain yang beri tahu ke bapak pelakunya adalah murid di kelas ini. SIAPA?"

Semua orang bertanya tanya antar teman dan saling tatap tatapan satu sama lain. Dengan penuh pertanyaan siapa pelakunya.

Willy menatap Keysha penasaran dan melihat di laci Keysha ada botol pilox. Willy berpikir sudah pasti itu kelakuan Keysha. Karena tadi pun Keysha lah yang sedang mencoret tembok lantai satu ketika Willy menemuinya.

"SIAPA YANG MELAKUKANNYA. KALAU TIDAK ADA YANG NGAKU, BAPAK AKAN OBRAK-ABRIK TAS DAN LACI MEJA KALIAN SEMUA. KALAU SEMPAT BAPAK TEMUKAN BUKTINYA , MAKA HUKUMAN NYA AKAN LEBIH BERAT DARI YANG BIASANYA".

Keysha masih tetap dalam keadaan santai tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. Sementara pandangan Willy terus ke arah Keysha.

"SAYA PAK"

semua orang melihat kearah orang yang mengaku itu.

Willy!, Ya Willy mengangkat tangannya sembari menaikkan botol pilox yang di ambil diam diam dari laci Keysha.

Keysha yang melihatnya pun langsung memeriksa laci mejanya.

Tentu saja pak Darto juga sangat terkejut dengan Willy yang masih murid baru di sekolah ini sudah semena-mena.

"WILLY SEKARANG KAMU KE RUANG BK!" bentak pak Darto.

Pak Darto yang sudah mau melangkahkan kakinya langsung terhenti ketika mendengar suara seorang gadis yang berbicara.

"Saya yang sudah coret temboknya pak" ujar Keysha sambil berdiri dengan santai tidak ada rasa takut di wajahnya.

Pak Darto dan seluruh murid kelas itu bingung melihat Keysha dan Willy. Dan tentu saja mereka yakin pelakunya adalah Keysha karena dari perilaku Keysha selama ini sudah bisa memastikan pelaku sebenarnya adalah Keysha.

"Bapak sudah menduga, sekarang kamu ke ruang BK" tukas pak Darto tidak marah namun mengucapkannya dengan ekspresi biasa saja. Karena pak Darto sudah sangat lelah untuk menghadapi gadis itu. Jujur saja pak Darto sangat ingin langsung mengeluarkan gadis itu dari sekolah, tapi apa lah dayanya yang cuman bagian kemahasiswaan saja tidak punya hak besar untuk mengambil tindakan.

Setelah pak Darto pergi dari ruangan itu, Keysha juga mengikutinya dari belakang. Willy terus menatapi Keysha dengan seksama.

Di koridor sekolah lantai satu Keysha masih berjalan mengikuti pak Darto hingga ke ruangan BK bahkan banyak siswa yang melihat nya bosan. Tiada hari tanpa Keysha di panggil keruang BK. Dan tentu saja hal itu membuat para siswa yang melihatnya merasa bosan.

Pak Dono yang melihatnya dari arah lapangan pun menggeleng geleng kepalanya.

_

"Keysha ini peringatan terakhir buat kamu, jika kamu melakukan kesalahan di sekolah ini lagi, maka kami tidak akan segan mengeluarkan mu" ucap pak Danar dengan tegas memperingati Keysha.

Keysha menerima surat di dalam amplop itu lagi tanpa berkata apapun.

"Apa kamu mendengar perkataan bapak?".

"HM, iya saya dengar pak" jawab Keysha dengan datar. "Saya permisi pak" tambah Keysha sambil berjalan ke arah keluar ruangan itu.

_

"Keysha Lo tidak di apa apa in sama guru BK kan?" Ujar Willy yang menghampiri Keysha berjalan di koridor lantai tiga.

"Lo bisa gak ikut campur urusan gue?" Ucap Keysha Datar.

"Gak" jawab Willy datar.

BUKK

"AWW, sakit aduh" rintik Willy yang merasa sakit di kakinya. Karena Keysha menginjaknya lalu pergi. "Heii, gadis aneh tunggu" ujar Willy sambil mengejarnya.

"JANGAN IKUTIN GUE, LO NGERTI GA SIH?!" bentak Keysha yang masih melihat Willy mengikutinya. Willy terhenti di belakang Keysha karena bentakan Keysha dan juga tatapan tajam yang terlihat seram dari mata keysha.

"Gue gak ikutin Lo kok key, gue ngikutin magnet yang narik gue". Jawab Willy dengan wajah polosnya yang masih terlihat sangat manis oleh karena senyumnya.

Keysha hanya bisa mendegus kasar saja dan langsung memutarkan badannya kedepan lalu berjalan menuju parkiran. Sesampai di depan mobil nya Keysha langsung masuk ke dalam mobil Tanpa menghiraukan orang yang selalu mengikutinya.

"Keysha gue nebeng bisa gak?, Key. Gue gak ada kendaraan pulang" ucap Willy menggedor gedor kaca mobil Keysha.

Willy mengetuk kaca mobil Keysha yang tertutup. Keysha dengan yang sangat risih dengan orang itu pun langsung melakukan mobilnya tidak peduli apa yang di katakan Willy. Ya memang begitu lah sikap Keysha, tidak mau berurusan dengan orang yang baru ia kenal, apalagi karena sikapnya yang cuek.

"Dasar cewe aneh" Rintih Willy menghempaskan tangannya masih dengan tersenyum melihat mobil key yang belum jauh dari pandangan nya.

Willy langsung menuju tempat motornya terparkir. Sebenarnya Willy hanya modus ajah mengatakan kalau dia tidak ada kendaraan. Buktinya dia membawa kendaraan. Jadi itu hanyalah alasan.

Love Not Wrong [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang