09. Kilas Balik MPLS SMABA

1.8K 160 3
                                    

Bantu promosikan cerita saya juga di sosmed kalian ya ☺️
SELAMAT MEMBACA RAKYAT BUNNY❤️

Bumi, sedang hujan. 15 Agustus 2022, 16.04

♡•♡•♡

Siang ini matahari cukup terik, tapi tak menghentikan aktivitas anak SMABA bermain basket di lapangan.

Aksa memimpin permainan, memang si pentolan SMABA itu adalah seorang Ketua basket. Makanya, banyak sekali betina yang mengidolakan dia.

Melody, Paula dan Violet juga menemani mereka bermain. Kabarnya Paula sedang dekat dengan Biru, tapi tak tau juga, itu hanya rumor anak anak Alaskar.

Di atas rooftop sana, Rain termenung sendiri. Matanya sayu karna menjaga Mamanya semalam. Papanya pulang dalam keadaan mabuk, lalu pergi lagi dan tak kembali sampai tadi pagi.

Rain itu, dia tak sempurna. Dia adalah luka.

"Lama ya El, nunggunya?" Suara perempuan yang familiar bagi Rain, membuyarkan lamunanya.

"Lo, kenapa bengong?" Tanya Iris.

"Nggak papa Ris," jawabnya.

"Lo bohong Rain, nggak ada manusia yang baik baik aja kalau dia udah milih berteman sama yang namanya kesepian," pandangan perempuan itu mengadah ke atas, memandang awan yang dengan gagahnya bertengger mendampingi matahari.

Manik mata Rain beralih menatap Iris, "Gue capek Ris."

Iris juga melirik Rain, aura positif yang ada pada perempuan itu, mampu membuat Rain terpana.

"Lo boleh cerita kalau lo mau, kita bukan orang asing El. Kita jadi teman kan sekarang?" Tanya Iris lembut.

"Lo kenapa mau berteman sama gue Ris? Gue itu pendiam dan aneh, kata orang orang gue kaya gitu. Atau lo cuma mau balas budi karna gue nyelametin lo ke6marin?"

Iris tertawa kecil, "Kata Rey lo itu emang aneh Rain, tapi bagi gue lo itu cerewet. Gue juga nggak tahu kenapa bisa seakrab ini sama lo. Semenjak kehilangan Mama, gue nggak pernah percaya sama yang namanya cinta El, gue trauma sama yang namanya kehilangan."

"Boleh kita kenalan lagi, Ris?"

Iris tertegun sejenak, "Kita kan udah pernah, kenapa kenalan lagi El?"

Rain mengulurkan tangannya, "Gue Raino Elgarra, cowok aneh dan pendiam juga nggak punya banyak temen. Salam dari manusia yang nggak sempurna ya, Ris?"

Iris tertawa, Rain itu lucu, "Hai tuan El, gue Airis Oceana Winata. Putri kesayangan Papa Aiden dan adik kembarnya Aksara ketua Alaskar. Salam juga dari perempuan yang kehilangan lenteranya."

Mereka berdua tertawa, alunan melodi angin hari ini menjadi saksi bagaimana kedua anak manusia itu seperti saling membuka hati satu sama lain. Dari mereka, yang tak pernah jatuh cinta.

"Boleh gue berbagi luka sama lo, Ris?" Tanya Rain.

"Boleh Rain, anything. Gue penyimpan rahasia yang baik," ujar Iris.

"Keluarga gue nggak sesempurna itu Ris."

Iris mengerutkan dahinya, bingung dengan apa yang diucapkan Rain, "lo bilang lo iri sama keluarga gue kan? Justru keluarga lo itu lebih beruntung, meskipun hidup tanpa peluk hangat seorang ibu. Keluarga lo tetep hangat Ris, lo di kelilingi orang orang baik yang selalu sayang sama lo. Apalagi Om Aiden, dia adalah sosok ayah yang diidamkan banyak perempuan di bumi ini."

ETERNIDADE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang