18. Kepada yang ditinggalkan

1.3K 128 0
                                    

Bantu promosikan cerita saya juga di sosmed kalian ya ☺️
SELAMAT MEMBACA ❤️

Bumi, 22 Agustus 2022. 16.15

♡•♡•♡

Saat ini, rumah Aiden terlihat lebih ramai dari biasanya. Dikarenakan adanya Inti ALASKAR, Wanda, Ira, Marvin dan Varo. Mereka menyempatkan waktu untuk menjenguk putri kesayangan mereka, yaitu Iris.

"Katanya Iris udah punya pacar ya," goda Wanda. Alena Wanda Namira dan Alvaro Ramatha, kini kedua manusia yang sering menjelajah langit itu sudah menikah, dan dikaruniai seorang anak perempuan bernama Emma.

Iris tersipu, "Iya bunda Wanda, Deo juga heran pacarnya Iris mau sama modelan reog," Deo berbicara dengan entengnya, Untung saja setiap menistakan Iris, Aiden tak pernah protes sedikitpun, justru ia malah semakin mengompori.

"Lo itu nggak ditanya, jadi diem!"

"Mentang-mentang udah sembuh malah cosplay jadi sirine ambulans," cibir Elang.

Iris berdecak malas, lantas ia berpindah posisi duduk di samping para orang tua yang sedang berbincang.

"Cerita dong sama Bunda, Bunda kan juga mau kenal sama pacar kamu, pasti ganteng kan," ujar Wanda.

"Masih gantengan Aksa Bunda!" Aksa yang sedang bermain PS itu menyangkal, meskipun tangannya sibuk memainkan stick.

"Iya deh, si paling beda agama," cibir Iris pelan agar tak kena amukan si galak.

"Iris, Bundanya nanya loh," Aiden mengingatkan.

"Oh iya, hehe. Jadi namanya Raino Elgarra bun, yang lain manggilnya Rain, tapi kalau Iris manggil dia El," Iris sedikit menengok ke belakang, jaga-jaga supaya Inti ALASKAR Angkatan 3 tak mendengarnya, daripada dia harus mendengar Deo berceramah.

Marvin dan Varo juga ikut menyimak cerita anak perempuan mereka, "Udah pernah ketemu orang tuanya?" Tanya Varo.

"Iris sering main sama bundanya El, Om. Tapi kalau papanya, Iris belum pernah ketemu, katanya sibuk kerja," jawab Iris.

"Sama dong kayak Mama mu dulu, Kak Aiden aja sampai jadi anak tirinya Oma Elena," ujar Wanda, mereka tertawa geli.

"Nama ibunya siapa,Ris?" Ira juga ikut bertanya.

"Namanya, Amora Agnibrata Bunda."

Deg!

Hati mereka mencelos mendengar itu, sebuah nama yang 17 tahun terakhir ini tiba-tiba menghilang dari radar mereka, namanya kini menggema kembali. Nama perempuan dari masalalu Aiden, yang pernah menghancurkan hubungannya dengan Zefa dulu, Aiden masih sangat ingat betul bagaimana liciknya perempuan itu.

"Amora?" Tanya Aiden sedikit terkejut, netra mereka hanya bisa saling berpandangan, menimbulkan tanda tanya besar di benak mereka.

"Ayahnya?" Tanya Marvin lagi.

"Kalau nggak salah namanya Mahendra Agnibrata, Om."

Aiden, Marvin, Varo, Wanda dan Ira masih diam. Sibuk dengan pikiran masing-masing, perempuan itu tak mungkin ibu dari Rain kan? Kalau Aiden pikir juga tidak, sifat Rain jauh dari sifat Amora yang pernah dikenalnya. Rain itu, bisa dibilang lelaki sempurna oleh Aiden.

ETERNIDADE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang