ETERNIDADE [END]

50. Selepas hujan itu pergi

Bantu promosikan cerita saya juga di sosmed kalian ya ☺️
SELAMAT MEMBACA ❤️

Bumi,8 September 2022. 08.51

♡•♡•♡

"Iris, nyanyi satu lagu terakhir buat El dong," pinta Rain.

"Kok terakhir?" Tanya Iris heran.

"Iya, maksud aku terakhir buat hari ini," Rain menyentil pelan kening Iris.

Badai Tuan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap pagi menjelang
Kau di sampingku
Ku aman ada bersamamu

Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu

Badai Puan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap taufan menyerang
Kau di sampingku
Kau aman ada bersamaku

Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu

Iris mengakhiri lagunya lalu memeluk Rain singkat.

"Janji jangan ninggalin aku ya, El?"

"Tanpa kamu minta, aku selalu di sini buat kamu, Ris."

▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎

"Rain, Iris suka hujan!" Teriak perempuan itu saat hujan berhasil mengguyur keduanya.

"Nggak mau neduh dulu?" Tanya Rain yang sudah mulai kedinginan.

Iris menggeleng, ia memeluk erat Rain dari belakang, motor Rain terus melaju menembus dinginnya rintikan air itu.

Akhirnya Rain menurut walau sehabis ia bermain hujan, pasti dirinya akan sakit.

▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎

"Uni mana Uni?" Tanya Rain yang baru saja menghampiri Iris di kelasnya.

"Tadaaa!" Iris mengangkat tinggi boneka unicorn itu.

"Jaga Uni buat El ya Ris?"

"Kenapa emang Rain?

"Supaya kalau nanti El pergi, masih ada Uni yang setia nemenin kamu."

▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎

"Iris, kalau waktu El buat ajak Iris bahagia nggak terlalu banyak, janji sama aku buat bahagia sendiri ya?"

"Nggak El, kita bakal terus bahagia sama-sama. Kalaupun nanti ada yang pergi, itu kita, bukan salah satunya."

"Garis takdir tak ada yang tahu Iris, kalau seandainya nggak ada aku lagi, kamu bisa menemukan aku di setiap rintikan hujan yang turun dari langit."

"Iris selalu cinta Rain, Iris selalu suka hujan, tapi Iris nggak suka kalau tiba-tiba nanti Rain ninggalin Iris sendiri di sini."