Bantu promosikan cerita saya juga di sosmed kalian ya ☺️
SELAMAT MEMBACA ❤️Bumi, 18 Agustus 2022. 19.07
♡•♡•♡
"Masuk dulu yuk, El," ajak Iris.
Rain mengangguk, lantas ia berjalan masuk ke rumah mengikuti Iris.
"Darimana lo?" Aksa yang datang dari dapur langsung sewot melihat kehadiran Rain dan Iris.
"Habis nyari banci lampu merah," jawab Iris.
"Enak aja tadi gue main ditinggal," mereka bertiga sekarang duduk di ruang tamu.
"Lagian lo juga punya Melody, kasian dianggurin."
Aksa berdecak pelan, mungkin Aksa sedikit cemburu jika adik kesayangannya banyak menghabiskan waktu dengan lelaki lain, namanya juga seorang abang.
"Udah pulang Ris?" Aiden baru keluar dari kamarnya, mungkin habis mandi.
"Iya pa," mereka berdua bersalaman dengan Aiden. Karna tak ingin menganggu, Aksa beralih ke ruang tengah yang ternyata sudah ramai dengan inti Alaskar. Tapi mereka mendadak diam tatkala tau ada Rain dan Iris, maklum hobi mereka kan menguntit.
"Terimakasih Om, sudah mengizinkan Iris pergi bersama saya," kata Rain.
"Tidak masalah Rain. Saya percaya sama kamu," sahut Aiden.
"Om, boleh saya berbicara sesuatu?" Tanya Rain hati hati.
"Silahkan, bicara saja," suasana mendadak tegang, Iris bahkan sudah berkeringat dingin. Selain menggunakan bahasa yang formal, kedua lelaki itu memasang wajah yang serius.
Rain menghela nafasnya sebentar, "Bolehkah saya mencintai Iris, putri anda? Tadi saya sudah mengungkapkan perasaan saya selama ini kepada Iris, dan dia sudah menerima. Tapi rasanya kurang jika belum mendapat restu dari Om Aiden."
Aiden masih dengan seksama mendengarkan penuturan Rain. Sementara Iris, hanya bisa merapalkan doa yang mampu dia baca, takut habis ini kena gibeng Aiden.
"Semoga duit jajan gue nggak di potong sebulan," batin Iris khawatir.
"Saya selektif dalam memilih pasangan Iris, buktikan kalau kamu pantas. Lelaki itu hanya perlu perbuatan, bukan hanya omongannya saja," tegas Aiden.
"Saya janji Om, saya akan sayang dan jaga Iris seperti saya sayang sama Mama. Saya akan buktikan ke Om kalau saya pantas menjadi pendamping Iris. Bahagianya, selalu," ucap Rain mantap.
Aiden menepuk bahu Rain pelan, "dengan berani menghadap saya, kamu sudah cukup membuktikan kalau kamu pantas disebut seorang laki laki. Saya dan Aksa titip Iris ke kamu ya? Jaga selalu senyumannya."
Iris melongo, shock, kaget, terkejut sekaligus baper. Sudah dapet spek malaikat seperti Rain, langsung dapet restu pula. Serasa dia adalah manusia paling beruntung di dunia ini.
"Cincin kamu baru, Ris?" Tanya Aiden saat melihat benda asing melekat di jari manis putrinya.
"Oh ini dari Rain pa."
Aiden menatap Rain meminta penjelasan, "ini milik Mama, Om. Kata mama, Rain harus kasih ini ke cinta pertama Rain. Dan Iris orangnya."
Aiden tersenyum lega, senang rasanya mendengar penuturan Rain. Iris itu adalah berlian. Dan dia adalah kesayangan semua orang.
Dari balik dinding pembatas antara ruang tamu dan ruang tengah. Inti Alaskar mencak mencak tidak jelas, ada yang baper ada yang iri dan lain sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNIDADE [END]
Novela Juvenil"Ketemu kamu adalah salah satu momen sial dalam hidup aku, El." [SEQUEL AIDEN || BISA DI BACA TERPISAH] FOLLOW SEBELUM MEMBACA! - TERBIT- -SERIES ALASKAR 2- "Ketika lo mengenal Raino Elgarra lebih dalam, gue nggak tahu seberapa besar rasa benci yan...