15

944 63 0
                                    

Hai guys jumpa lagi sama aku
Jangan lupa vote ,comen dan juga follow akun aku ya.
.
.
.....
.
.
. happy reading guysss
.
.
.
..
.

     Kedua remaja yang melihat  nyai mereka menghampiri langsung mencium tangan nya.

    Amara yang tau jika itu istri dari pemilik pesantren sekaligus tetangganya ikut mencium tangan wanita paruh baya itu di ikuti oleh teman temanya bahkan Rio .

      " Terimakasih ya nak sudah mengantarkan kedua ank ibuk" ucapnya sambil tersenyum lembut.

     Pria yang tadi membawa masuk barang kini sudah kembali keluar dan berdiri di samping ibunya dan mengangguk membenarkan perkataan ibunya.

     "Gak masalah kok buk,lagipun tadi kita gak sengaja melihat mereka di ganggu dua preman , sesama manusia kan kita harus saling menolong " balas Amara sambil tersenyum lembut juga .lelaki tadi masih menunduk sedari tadi ia sampai tidak pernah sekalipun ia menaikkan pandangannya, tapi saat mendengar kedua remaja itu di ganggu oleh preman ia sedikit tersentak namun tak lama wajahnya  kembali datar .

      Nyai atau sering di panggil ummi oleh seluruh penduduk pesantren tersebut yang awalnya berekspresi lembut langsung berubah khawatir, bagaimanapun mereka yang dititipkan di pesantren maka akan menjadi tanggung jawab mereka untuk membimbing dan menjaga mereka selagi mereka berada di lingkungan pesantren.

      " Ya ampun nak kalian ada luka ? ,ada sakit atau apa,ya Allah maafkan ummi yang lalai menjaga kalian" beliau merasa khawatir dan juga bersalah karna menganggap dirinya lalai dalam kewajibannya.

     "Terimakasih ummi telah mengkhawatirkan kami, Alhamdulillah kami baik baik saja ummi , beruntung Allah mengirimkan pertolongan melalui kakak kakak ini".ucap dua remaja itu sambil menunduk.

     " Alhamdulillah " ucap perempuan paruh baya tersebut bersamaan dengan lelaki itu.

      Amara yang melihat jam hampir melewati pukul tujuh langsung pamit lagi pula ia juga sudah lapar.

    " Maaf ummi saya dan teman teman ingin langsung pulang .takut ibuk lama nunggu" .

     " Ahhh iya ,sekali lagi terimakasih nak,ohh eumm kamu tinggal dimana ?" Tanya beliau.

     " Eumm kebetulan kita bakal jadi tetangga ummi ini rumah Amara"ucapnya sambil menunjuk balkon kamarnya dengan menggunakan jempol.

   Walaupun Amara anak yang kadang agak gila tapi ia masih tau adab dan sopan santun.

     " Ohh kamu anaknya ibuk Sri ?" .tanyanya terkejut.bagaimana tak terkejut ia tidak pernah melihat Amara dan kawan kawannya berada disini.

     " Eumm bukan buk,ibuk Sri itu penjaga rumah saya dari dulu, tapi udh kayak keluarga karna sudah lama bersama saya" jelas Amara.

     " Ohhh maaf ya ibuk tidak tau,memanngnya orang tua kamu dimana ?".beliau meminta maaf atas kesalah pahamannya dan bertanya tentang orang tua Amara ,karna tadi Amara menyebutkan bahwa ibuk Sri sudah lama bersama ia tapi tidak  menyebutkan keluarga nya.

     " Eumm saya juga kurang tau masalah keluarga maupun orang tua saya,karna dari kecil saya tinggal di panti asuhan dan tamat dari SD saya keluar untuk belajar hidup mandiri ,hingga saya punya penghasilan sendiri dan membuka usaha ,dan disitu saya bertemu ibuk Sri dan pak Wahyu ,karna ibuk Sri dan pak Wahyu bekerja di rumah saya kami menjadi semakin dekat layaknya keluarga,kalo begitu kami pamit dulu ummi".jelas Amara panjang lebar.

     " Maaf ummi tidak bermaksud mengingatkan kamu tentang itu .maaf sekali lagi ,kalo begitu silahkan nak dan terimakasih sekali lagi " .Amara dan lainnya pun kembali memasuki mobil ,sebelum mereka pergi mereka meng klakson untuk tanda pamit dan di balas anggukan mereka semua.

Masuk perkarangan rumah ia di sambut oleh......


   
..................................

Hai sampai sini dulu ya
Jangan lupa klik bintang 🌟, komen dan follow akun aku ya 👍

Babay sayangnya aku semua
Heheheh

   

TRANSMIGRASI TO NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang