37

361 40 1
                                    

Assalamualaikum wr.wb.

   

       Hai semua selamat datang di ceritaku yang nggak nyangka juga bisa sampai part 37. Terima kasih buat yang udah vote dan yang belum, vote ya. Buat yang udah baca terima kasih ya walaupun ceritanya tuh nggak jelas monoton atau kadang mungkin nggak nyambung tapi kalau misalnya ada kesalahan atau apa tolong dikritik aku juga pemula jadi masih butuh bimbingan terima kasih.

.
.
.
.
.
Happy reading guys
...........................


  

       Saat  sampai di rumah Amara mengajak mereka masuk ke dalam ,tepat saat mereka akan mencapai pintu rumah Amara segera menutup segala akses untuk memasuki rumahnya.

        Ya tentunya kalian tidak lupa bukan, karena rumah Amara tidak hanya dilengkapi dengan pagar dan tembok yang mengelilingi rumahnya saja, namun juga menggunakan penutup seperti stadion. Amara memerintahkan untuk menutup segala akses itu karena Revan mengatakan ada yang mengikuti  mereka dari belakang ,dimulai saat mereka keluar dari mall.



        Halaman rumah Amara yang tadinya terang tiba-tiba menjadi gelap namun tak lama kembali terang dengan lampu yang menyala dari setiap sudut.



       Mereka yang melihat perubahan cahaya yang terjadi di halaman rumah Amara melihat ke atas apalagi mendengar suara seperti mesin yang sedang bergerak yang ternyata adalah penutup rumah Amara yang sedang bekerja.


     Mereka melongo untuk sesaat sebelum berucap bersamaan "wahhh keren"."wahhh Nia gak nyangka kalo rumah kakak bisa keren gini ,berasa lagi di stadion deh ,kakak kok bisa kepikiran buat penutup itu dirumah?".mereka yang tadinya sedang mengagumi itu menoleh ke arah Amara ,juga mengangguk membenarkan perkataan Nia.

       "Hahahahha ,gak tau juga, tapi menurutku ini bisa untuk menjebak orang, ya udah aku buat deh ".jawab Amara simpel sambil menatap ke arah lain dengan senyum miring yang hannya dia yang paham apa maksudnya. sesudah menjawab Amara mendahului mereka untuk masuk ke rumah .


       Jujur dia kelelahan karena terlalu aktif saat di mall tadi.' hufff emang ya klo lagi jalan gak kerasa ,pas istirahat bentar langsung dah kerasa banget capeknya'. Batin Amara menggerutu saat baru saja melemparkan dirinya ke sofa .



        "Duduklah dulu ,Mia , siapkan kamar lain untuk mereka ,ouhh  iya mana yang lain ,kenapa sangat sepi ?".

      "Yang lain sedang berada di kebun ,saya meminta Rio untuk menemani mereka Disana karna sedari tadi mereka terlihat bosan vio".

      Amara sangat lelah jadi lebih baik ia meminta Mia yang melakukan semua apa yang mereka butuhkan ,ia mengangguk mendengar yang Mia katakan. kemudian ia meminta pamit untuk masuk ke kamar, sedangkan Gus dan Nia memilih untuk menyusul orang tuanya ,karena mereka juga penasaran dengan kebun Amara.


      Di kamar baru saja Amara akan menutup matanya setelah bersih bersih ia mendengar suara telepon nya .

       Amara mengambil hp nya dengan kesal ,setelah melihat ternyata dari dua curutnya yang melakukan vc grup.

     " Hmm apa sehhh  ,kalian ye gak bisa liat gue seneng bentar ye ".omel amara .

     " Woiiii ngapa Lo marah marah sihh oncom ,baru nongol dah marah marah ae lu cepet tua tau rasa ntar ".balas Aileen tak kalah ngegas membalas Amara.


       "Lah ngapa kalian jadi ngegas duo kampret". Balas Liza santai .

    " Dahlahh  kenapa sihh ? ,Gue ngantuk nih baru aja nemenin calon suami ke mall".balas Amara kemudian terkikik geli,namun terhenti begitu saja setelah dua temen gilanya sama sama menunjukkan wajah kedua Abang mereka yang ternyata sejak tadi berada disampingnya, apalagi tatapan datar yang seakan pedang yang menghunus .

    

............................................

Hai makasih ya udah dibaca jangan lupa buat comment dan vote cerita ini ,terus follow akun author ya.

Terimakasih semua salam halu 😉.

       

  

TRANSMIGRASI TO NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang