27

531 44 1
                                    

Haii ketemu lagi .semoga kalian dalam keadaan sehat selalu ya.

Jangan lupa klik vote ya dan follow juga akunnya.

.
.
.
.
.
Happy reading
.
.........................................

      " Sama sekali tidak menggangu".ucapnya dengan ekspresi datar sambil mengangkat tangan memanggil waiters.

     Amara mengganggukkan kepalanya seakan mengiyakan ,padahal dipikiran nya sedang memikirkan cara agar segera pergi dari hadapan orang yang didepannya ini,larut dalam pikirannya Amara bahkan tak sadar waiters datang mengantar makanan milik king dan miliknya.


        Iya tersadar saat suara king menginstruksikan nya untuk makan ,dan ia baru sadar jika pesanannya sudah ada di meja .

      Sedari tadi ia tidak terlihat sedang melamun karna jarinya asik meng scroll handphone walau pikiran nya bukan tertuju pada handphone itu. sejenak terpana dengan rasa makanan yang ada di cafe Devan yang menuri ini sangat enak untuk harga yang menurut nya sangat terjangkau bahkan bagi anak kuliahan sekalipun.


    Tiba-tiba terlintas dipikirannya jika ia dulu sempat mempunyai keinginan berbelanja di mall sepuasnya tanpa melihat harga mungkin sekarang bisa ia wujudkan,karna ia sekarang memiliki penghasilan dari rumah makan yang ia dan Revan rancang ,apalagi dari penjualan emas yang ada di ruang dimensinya.



      Ahhhh sungguh beruntung ia sekarang ,dulu ia juga bisa saja membeli apapun ,hannya saja ia masih ingat orang tuanya yang bekerja dengan giat untuk nya jadi ia tidak ingin menyia-nyiakan hanya untuk menuruti hawa nafsunya saja .

     Bahkan ia tersenyum memikirkan itu ,membayangkan ia bisa membeli apapun tanpa harus memikirkan uangnya akan habis lagi.king yang didepannya menyerngit melihat Amara yang senyum senyum sendiri sambil makan ,namun ia juga ikut tersenyum tipis .atau bahkan tidak terlihat tersenyum karna wajahnya yang jika orang lain lihat mungkin hanya wajah datar andalannya.

S
K
I
P
P

     Selesai makan Amara mulai memasukkan barang yang tadi ia keluarkan dari kantong nya , seperti hp,dan minyak angin .

    Ya, minyak angin .kalian tak salah baca ia benar-benar membawa minyak angin .

     "Kau membawa apa itu ?, Parfum ? ".tanya king heran saat melihat Amara yang akan memasukkan minyak angin ke dalam kantong nya.

      "Ahh ini minyak angin bukan parfum". Jawab Amara sambil meringis,king menaikkan alisnya tanda bertanya .ntah Amara yang terlalu peka atau karna sudah biasa karna ia dulu juga seorang pehalu fiksi ,eumm sedikit koreksi bahkan sampai sekarang pun masih ,intinya ia paham maksud dari king.


      " Eumm ,jadi..... saya termasuk kaum rebahan yang hobinya menghalu segala cogan di wp ,dan Karena kekurangan bergerak jadi punggung saya sering sakit kadang juga tubuh saya sering pegal pegal .karna itu saya selalu sediakan minyak angin ini ,tapi ini gak bau kayak nenek nenek kok".jelas Amara pelan namun sangat panjang namun king hannya membalasnya dengan anggukan kepala seakan mengerti .tidak tau saja Amara jika king sedang memikirkan sesuatu yang wawww di otak nya itu.



      Amara memanggil pelayan untuk membawa bill Saat melihat billnya ternyata king pun ingin membayar makanannya, namun ia berusaha cuek langsung mengeluarkan uang nya yg tentu nya dari Revan yg sudah ada di kantong nya dengan harga pas.

        " Kalau begitu saya permisi duluan pak ada yang ingin saya lakukan lagi " .Amara pamit dengan sopan walau bagaimanapun orang ini adalah pemilik kampus tempat ia menuntut ilmu .


      " Kamu ingin kemana?".tanya king .

    " Saya ingin ke mall pak ingin belanja ,ada apa ya pak?".tanya balik Amara.

     " Saya i...................".

    .................................

haiii guysss sampai ketemu lagi nanti ya

sampai di sini dulu jangan lupa klik bintang 🌟, komen dan follow akun aku ya,tapi aku gak maksa sih ,ada yang baca aja udah seneng , makasih ya semua .

salam hangat dari aku

    
babayyyy

TRANSMIGRASI TO NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang