25

586 43 5
                                    

Please banget nih di vote ya sayang semua .karna kita juga cape ngetiknya, mikirin alur,kata kata yang sesuai,tapi kalo kalian nge vote itu rasanya kita semangat lagi.jadi jangan lupa vote ya sayang nya aku.
.
.
.
.
.
..................


"Ahh maaf ".Amara tak ingin menggangu yang lain memilih mematikan lebih dulu telepon nya.

"Begini kiai..."

Drettt. Dretttttt

"Diangkat aja nak " sahut ummi .

"Ahh maaf kalau begitu saya permisi sebentar silahkan dilanjutkan".jawab Amara seraya menjulurkan tangannya.

Amara berjalan menjauh dari ruang keluarga dia memilih menuju teras untuk mengangkat telepon nya.

"Hmm hallo".Amara mengangkat telepon tanpa melihat siapa yang menelepon nya.

"Hallo,dek ini bang Devan,bisa besok kita ketemu lebih pagi ?, soalnya besok Abang tiba-tiba harus ke luar kota untuk ngurus cafe Disana tapi gak lama kok"

"Ouhhh Abang toh ,eumm ok kalo gitu aku bakal berangkat sekarang deh biar besok sampe lebih cepat ,ya udah aku tutup dulu mau siap siap". setelah obrolan mereka selesai Amara kembali masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum ".salam Amara dijawab mereka dengan serempak.

"Maaf ummi ,Abi , sepertinya kami harus pamit lebih dulu, karena saya dan teman-teman harus segera berangkat pulang sekarang".pamit Amara .

"Loh kok buru buru kan rumahnya Deket".

" Iya Ra lagian kan kita pulang kesana juga masih nanti tengah malam".sahut Aileen.

"Iya nak kan kita bisa ngobrol ngobrol dulu " suara Abi menyauti.

" Kenapa buru buru nak ?".tanya ummi dari Ning Zahra.

"Eummm begini barusan Amara dapat telepon oleh teman Amara yang membantu Amara mengurus pameran untuk pertemuan kita besok dipercepat dikarenakan dia punya kerjaan di luar kota ,jadi kami harus pulang sekarang agar sampai lebih cepat kesana ,dan maksud saya pulang adalah pulang ke rumah saya yang dikota ummi , Aileen ,karna besok pagi sekali kami harus membicarakan sesuatu terlebih dahulu sebelum dia take off jam 8 pagi," Amara menjelaskan dengan panjang lebar.

"Dan kepulangan kita harus dipercepat sekarang ,kita gak bisa nunggu tengah malam buat berangkat ,atau kita akan sampe lebih lama."

"Maaf ya ini tiba-tiba ." Amara memasang wajah bersalah kearah temannya.

Seseorang yang berada di antara mereka merasa tidak rela akan ditinggalkan .tapi dia juga tidak punya hak untuk melarang,apa lagi mendengar Amara akan bertemu dengan lelaki esoknya ,perasaan nya semakin tidak enak rasanya sangat tidak nyaman .

Mengenai perjodohan itu kiai menyerahkan semua kepada Gus lathif karna yang akan menjalaninya nanti adalah anak nya,ia tidak ingin mengekang anak nya.

Dan Gus lathif menolak perjodohan itu dengan lembut namun tegas,ia tidak ingin memberi harapan kepada siapapun karna sekarang dihatinya sudah ada satu nama yang belakangan ini selalu ia sebut di dalam doa nya.

Amara , teman-teman juga ibu, dan bapak bangkit berjalan ke arah pintu juga diantar oleh semua nya.

Saat Amara dan yang lain berpamitan dan sudah tak terlihat lagi di halaman rumah ummi,semua kembali memasuki rumah .

Ada seseorang yang masih berada di luar berdiri menatap gerbang rumahnya yang terbuka , rasanya ia benar-benar tak rela Amara kembali ke rumahnya yang dikota.

Rasanya ia ingin menemani Amara yang akan ketemuan bersama lelaki esok karna tidak rela Amara bersama lelaki lain apalagi Hannya berdua .

Seandainya aja .............

..................

Haiii sampai di sini dulu yaa

Sampai jumpa lagi nanti

Jangan lupa klik vote 🌟,komen,dan follow akun aku ya.bayyyyyy👋👍❤️

TRANSMIGRASI TO NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang