38

301 35 3
                                    

hallo guyss

apa kabar semua ? semoga baik sihhh . dah lama juga yak kagak up , maklum lah lagi final jadi sibuk .padahal mah kagak belajar juga ,hahahah. Jangan di tiru gak baik heheh.

Ya udah langsung aja .

Happy reading guyssss

........................................

.
.
.
.
.
.

Baru saja Amara ingin membuka suara ia malah dikagetkan dengan Revan yang tiba-tiba muncul di dekat kaca balkon kamarnya sedikit menoleh kearahnya.



"Ahhh elah Van buat kaget aja sih".Amara mencoba sabar agar tidak berteriak , apalagi ia merasa tatapan yang berasal dari layar handphone ny semakin menajam.namun ia juga penasaran apa yang membuat Revan tiba-tiba muncul tanpa ia minta ,'apa Revan sedang gabut ya?' batin Amara.


"Ada yang mencoba membobol pintu gerbang ,mereka membawa senjata lengkap dengan menggunakan penutup muka. Yang lain sedang mengaji di mushalla rumah mungkin tidak sampai semenit lagi mereka akan keluar untuk melihat kegaduhan apa yang terjadi". Revan berkata sambil mengarah kearah luar seperti sedang memantau apa yang terjadi.




"Aisssss siapa orang gila yang mengacau..... saat orang lain akan makan malam ,CK hufff Revan kamu tau apa yang harus kamu lakukan ,nanti aku akan menyusul setelah mereka keluar tapi jangan biarkan pertahanan terbuka ,satu celahpun" Amara sedikit menjeda ucapannya dan berbicara dengan menekan kalimat ny di akhir.

Tak lama Revan menghilang setelah mendengar perintah Amara.


Amara kembali mengalihkan perhatiannya ke arah layar handphone yang kembali menampakkan wajah kedua sahabatnya dengan raut khawatir.


" Kenapa ?". Tanya Amara menyerngitkan alisnya melihat tatapan khawatir mereka.


" Ra apa yang terjadi ? Kenapa sampe rumahlu mau diserang .ok sekarang lu jangan keluar dari rumah lu bilang sama yang lain juga , sekarang kita berempat bakal ke rumah lu bawa bodyguard juga ,jadi lu jangan keluar dulu ok". Aileen menjawab dengan cepat belum sempat Amara menjawab ia sudah mendengar suara Aileen yang memerintahkan bodyguardnya untuk berkumpul.tak lama sambungan dimatikan oleh Aileen.




"Hadeuhhh padahal baru juga mau bilang klo itu gak perlu wong mereka gak akan bisa masuk kok ,ckckckc ". Pasrah Amara dan ia lebih memilih pergi ke kamar mandi untuk.... ya kalian tau lah ,ya kli harus dijelasin .




Baru sekitar hampir 10 menit ia malah mendengar pintu kamarnya diketuk sedikit terburu buru " kak.... Kak "."iya aku turun bentar lagi ,aku lagi di kamar mandi ". setelah mendengar suara ternyata yang memanggilnya adalah Nia .ia pun menjawabnya.jika ditanya suara Nia akan terdengar dari kamar mandi ? Jawabannya tidak namun Amara mengaktifkan interkom penghubung yang ada di seluruh rumahnya ,tentunya dengan bantuan Revan .




Saat ia turun ia sudah melihat yang lain sudah berkumpul di depan teras dengan di hadang oleh Revan ,Mia dan Rio ,bahkan ia sudah melihat Aileen,Liza dan kedua abangnya.ntah dimana bodyguard yang mereka maksud atau mungkin sedang melawan di balik pagar.




" Lebih baik semua masuk rumah ,biar ini menjadi urusanku Mia dan Rio akan menjaga kalian ".ucap Amara tiba tiba mengagetkan mereka namun ada beberapa yang biasa saja ,siapa lagi jika bukan 4 orang kulkas berjalan.



"Jangan nak itu bahaya "ucap ibu sambil menatapnya khawatir dan diangguki semua kecuali Revan .apa yang perlu ia takuti bahkan putri mempunyai kuatan elemen yang bisa membuat mereka kalah dalam sekejab , terdengar curang jika dalam pertandingan namun ini bukanlah sebuah pertandingan lagi pula mereka yang lebih dulu mengacau di tempat kuasanya.



..............................
Guysss sampe sini dulu yaaa

Heheh cape juga ngetik nya jadi jangan lupa vote ,komen dan follow akun aku ya .setidaknya rasa capenya hilang lah dikit hehehe






TRANSMIGRASI TO NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang