45

207 19 1
                                    

Haii semua kembali lagi nihh

Seperti biasa jangan lupa vote, comment dan follow akun author gak bayar kok hehehe

.
.
.
.
.
Happy reading guyssss

.......................


"Ahh ayo dimakan saja jangan hanya dilihat saya sudah makan tadi eumm kalau begitu saya ingin istirahat dulu cape dari tadi keliling kebun ".pamit Amara dengan senyum tipis ia jujur saat berkata sudah lelah bahkan saat dibalik pintu ia langsung berteleport ke kasurnya tapi kembali bangun karena ia ingat belum salat Zuhur. Amara memilih salat di kamar lalu tidur kembali.

Saat selesai makan malam mereka kembali berkumpul di ruang tamu masih ada keluarga kiai Disana Amara dan nia duduk di karpet yang ada di depan sofa sambil menonton kartun animasi ejen Ali dengan toples berisi keripik singkong di tangan keduanya.

Deheman kiai membuat semua perhatian mereka teralihkan. "Ekhemm".

"Abi mau minum ? Bentar biar Amara suruh Mia bawakan". Bukan sok perhatian atau apa tapi kadang Amara memang sangat peka tapi kadang juga menjadi sangat tidak peka hingga bisa membuat orang lain kesal dengannya.

" terimakasih nak tapi Abi lagi gak butuh minum kok Abi cuma mau nanya sama kamu ,boleh ?".suara yang lembut berbicara dengannya adalah kesukaan Amara karna menurutnya itu menenangkan.

" Boleh kok Abi mau nanya apapun kalo Amara bisa jawab Amara bakal jawab ". " Hahahah jadi begini apa nak Amara sekarang sedang dekat dengan laki-laki atau ada laki-laki yang ingin mendekati kamu ? maaf jika pertanyaan ini menyinggung kamu ". Amara terdiam sembari berfikir dengan tangan ia letakkan di dagunya.

" Seingat Amara sih ngak ada yang deketin Amara kiai tapi kalo Amara Deket sih banyak contohnya teman sekelas di kampus, para manager resto yang hasil kebun Amara jadi pemasok Disana ,kayaknya itu aja deh ".saat mendengar jawaban Amara pertama ada seseorang yang menahan dadanya yang tiba tiba sesak sebelum kemudian kembali lega setelah mendengar lanjutannya walaupun ada sedikit rasa tidak ikhlas tapi apalah daya ia masih bukan siapa-siapa Amara.

"Alhamdulillah........ sebenarnya Abi mempunyai niat untuk menjodohkan kamu dengan Gus lathif bagaimana jawaban kamu?, Gus lathif sudah mengiyakan tinggal menunggu jawaban kamu jawablah dengan hati kamu yang paling dalam nak ". Gus lathif yang namanya disebut seketika wajah dinginnya memerah kemudian menegang dengan jantung berdegup kencang menanti jawaban Amara.

Setelah terdiam beberapa saat ia memilih menjawab " maaf Abi, semuanya tapi untuk sekarang Amara masih ingin menyelesaikan sarjana mara juga Amara tak sebaik yang semua orang pikirkan ". " Tak ada manusia yang sempurna di dunia ini saya pun mempunyai kekurangan, untuk sarjana kamu in syaa Allah saya siap menunggu ". jawaban Gus lathif kemudian membuat amara terdiam kembali .

" Maaf tapi untuk sekarang Amara belom pernah berpikir sampai kesana tapi jika sudah takdir kita akan bersama apapun halangannya ". Walau ada sedikit rasa kecewa di hati Gus lathif tapi ia lega setidaknya Amara menolaknya sampai ia selesai dengan gelar sarjana nya.

" Saya terima sayapun akan lebih memantapkan diri untuk nanti kembali lagi setelah kamu siap dan sayapun lebih mapan ".

" Baik jika memang itu jawabannya tapi Abi mohon jangan karena pembahasan ini kita menjadi asing nantinya".

" Ahh gak masalah kok Abi Amara gak akan begitu maaf juga jika mungkin jawaban Amara mengecewakan ".

..........................................

Haii guysss jumpa lagi pan kapan kalo lagi mood buat ketik ya heheh soalnya sering mageran sihh
Jangan lupa vote ya bestie

TRANSMIGRASI TO NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang