46

149 12 0
                                    

Haii semua kembali lagi nihh

Seperti biasa jangan lupa vote, comment dan follow akun author gak bayar kok hehehe

.
.
.
.
.
Happy reading guyssss

.......................

   Hari ini Amara tidak punya jadwal kuliah makanya dari tadi yang ia lakukan hanyalah menonton drakor sambil memakai cemilan, sedangkan keluarga kyai dan ibu mereka sudah berangkat dari pagi jam 08.00.

      Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya ia dulu pernah berpikir konyol ingin menjadi seorang agen rahasia yang mempunyai misi mengerikan namun dapat ditaklukan apapun caranya, "aaaaa gimana kalau gua tes jadi agen aja? Kan gua udah ada bakat gua bisa bela diri ntar gue tinggal beli kemampuan nembak aja deh."

     "Bagus sekarang gue mau daftar nya lewat mana ya?, Oh iya gua lupa revan kan ada ." Ucapnya sambil berpikir kemudian menepuk dahinya sendiri.

' Van daftarin gua di agen rahasia di apa kek yang kayak FBI gitu deh '

    " Hahh buat apa put ? ,Lo ngikut gituan kek gak ada kerjaan aja orang mah cari kebahagiaan lah lu malah nyari masalah idup..... Tapi ya udah deh itu pilihan lu gue daftarin sekarang juga." Jawab Revan dalam bentuk manusia kemudian menghilang.

       Amara yang mendengar Revan akan mendaftarkannya pun kegirangan tanpa berpikir apa yang menjadi resiko kedepannya, padahal menjadi agen tak semudah yang dipikirkan banyak ujian yang harus dilewati kesetiaan yang diuji dan masih banyak lagi.

    
   " Ah gue bosen mendingan gue ke toko dunia fantasi gue pengen beli barang yang kemarin gue lihat aduh nggak sabar gue, mending berangkat sekarang ajalah."

    Kali ini dia menggunakan mobilnya sesampainya di sana ya disambut dengan boneka Mampang memegang papan selamat datang, memasuki lebih dalam dia banyak iya banyak melihat barang-barang yang membuat jiwa borosnya kumat seketika.

     Pengunjung di toko ini sangat ramai kebanyakan pengunjung adalah remaja hanya ada beberapa orang tua yang menemani anaknya keperluan sekolah karena di sini juga banyak peralatan sekolah yang bagus-bagus dengan warna yang menarik, jadi tak heran di sini banyak remaja yang datang tak hanya itu saja di sini juga terdapat alat-alat rumah tangga dan masih banyak lagi.

      Amara salfok saat melihat alat lukis ia langsung berjalan ke arah sana dan melihat-lihat kanvas sekiranya ia akan membeli ukuran berapa, namun ia dikejutkan dengan seseorang yang menepuk bahunya ia pun melihat ke arah belakang.

     "Hai kak kita ketemu lagi ,dari tadi aku lihatin takut salah ehh ternyata bener itu kakak yang waktu itu di toko buku ."sapaan ramah dari remaja di depannya, dan penjelasannya membuat Amara kembali mengingat remaja perempuan yang menawarkan nya untuk menjadi kakak iparnya.

      "Ouhh hai aku ingat kamu yang nawarin aku untuk jadi kakak ipar kamu itu kan?." Balas dan tanya Amara sambil tersenyum mengingat kekonyolan remaja di depan ny ini .

     "Ekhemm." Deheman dari arah samping mengalihkan perhatian keduany.

      "Ehhhh bang ,eumm iya kak nah ini Abang aku namanya zafir yang waktu itu aku bilang ,ouh iya bang ni kakak cantik yang aku ceritain buat jadi calon kakak ipar ." Amara hanya mengamati interaksi mereka dalam diam tak tau harus bagaimana.

      "Ouhh iya aku lupa waktu itu kan kita belom kenalan karna kakak buru buru ."

  .............................

Haiii jumpa lagi di part selanjutnya aku bakal up lagi lebih dari 1 part hari ini sebagai tebusan karna udah sebulan gak up.

Jangan lupa vote
   

TRANSMIGRASI TO NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang