26

563 49 5
                                    

Haii ketemu lagi .semoga kalian dalam keadaan sehat selalu ya.

Jangan lupa klik vote ya dan follow juga akunnya.

.
.
.
.
.
Happy reading
.
.........................................

       Seandainya aja Amara sudah menjadi istrinya ,ia menghela nafas pelan dan memasuki rumah kembali.

 
       Tak lama mereka pulang kerumah mereka langsung turun ke bawah lagi ,karna barang mereka memang sudah siap dari siang ,mereka mempersiapkan nya agar tidak terburu buru nantinya.

   

        Perjalanan kali ini yang mengemudikan mobil Amara sendiri ,ia menyuruh ,Liza , Aileen dan Rio untuk tidur saja di belakang agar lebih luas.


        Awalnya perjalanan terasa damai karna yang lain sudah tertidur dan jalan pun tidak macet ,hanya di lalui beberapa mobil pribadi yg berlalu begitu saja.


       Namun tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu mobil ,memang Amara tak melaju terlalu kencang karna ini malam hari ,dia juga memilih mengemudi pribadi tanpa bantuan Revan.


     " CK.ganggu Jangan sampai mereka kebangun ,Van buat mereka lebih nyaman dan gak kebangun ,terus urus mereka juga ,dan tolong kemudikan mobil ini otomatis". Jujur Amara kasihan melihat mereka jika baru saja tertidur malah harus terbangun oleh pengganggu itu.


      " Baik putri ,semua aman biar aku yang mengurus nya,tapi sudah dua hari kau tak memanggil ku ,kau tak merindukan sistem tampanmu ?". Tany Revan tengil ,yang dibalas Amara Hannya dengan dengusan.



       Perjalanan kembali lancar ntah apa yang Revan lakukan yang pasti Amara tak melihat ada yang mengganggunya lagi ,dan sedari tadi ia hannya mengemil makanan. Saja sedangkan mobil sudah di atur otomatis oleh Revan yang membuat mobil  terkendali dengan baik.

S
K
I
P
P

         Mereka sampai tepat azan subuh di rumah Amara , melaksanakan shalat dan kembali tidur tapi tidak dengan Amara yang memilih bersantai sambil menonton dan makan nasi goreng seafood kesukaannya yang dimasak Mia ,makanan Mia memang the best itu kata Amara yang malas memasak.


      
      Saat pukul tepat Amara sudah berada di cafe milik Devan,mereka akan bertemu disini,mereka membahas panjang lebar namun tak lama Devan harus segera pergi karna ia harus ke luar kota sebentar lagi.




     Amara tak pulang ia memilih bersantai selagi ia masih punya waktu santai dua hari lagi.walau.baru saja di buka cafe nya sudah penuh saja sudah seperti saat makan siang .


       " Permisi kak,eumm begini kak ada seorang pelanggan yang sudah tidak memiliki bangku apa boleh beliau duduk di sini?" .tanya pelayan itu saat Amara mendongakkan kepalanya seolah bertanya.



       " Iya boleh kok ,asal dia gk keberatan". Balas Amara ,lalu kembali menunduk saat pelayan itu pergi .tak lama ada seseorang yang duduk di depannya namun ia tak peduli ,lagipun itu bukan urusannya ia sudah mengizinkan ia bergabung dengan ny itu sudah cukup.



      " Kebetulan apa ini?". Tanya orang di depannya datar bersamaan Amara menganggkat kepalanya karna Revan mengatakan yang di depannya adalah pemeran utama laki laki.



    Amara mencoba bersikap tenang ,walau bagaimanapun ia tau bagaimana sifat aslinya orang yang ada didepannya ini." Ah ternyata anda pak,maaf tadi saya tidak melihatnya ,jika bapak terganggu dengan kehadiran saya ,saya akan pergi saja ". Amara berkata seolah ia tak ingin menggangu padahal ia yang tak ingin berdua dengan orang yang di depannya ini  , karena ia tak ingin terlibat lebih jauh dengan orang ini.


       Ia tak  ingin seperti cerita lain yang merebut pasangan dari pemeran utama wanita,ia ingin hidup sesuai keinginan ny tanpa bersangkutan dengan para pemeran.



                       .................................


Haiii guysss sampai ketemu lagi nanti ya

Sampai di sini dulu jangan lupa klik bintang 🌟, komen dan follow akun aku ya,tapi aku gak maksa sih ,ada yang baca aja udah seneng , makasih ya semua .

salam hangat dari aku

      

TRANSMIGRASI TO NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang