Part 12

1.8K 256 19
                                    

"Hai adik kelas." Morgan menyapa Hazel yang sedang duduk di taman.

Hazel menoleh dan melihat jam tangannya, "Bukannya ada kelas?"

"Dosennya sakit perut." Jawaban asal Morgan membuat Hazel melihatnya dengan tidak percaya.

"Benar, dosennya sakit." kata Morgan lagi.

"Lalu mana para pengawalmu?"

"Diajak Neo untuk mencari kado buat Kimi."

"Apakah Neo menyukai Kimi?"

Morgan mengangguk, "Kurasa Kimi juga menyukainya. Tapi tetap saja aku lebih unggul dari dia."

"Unggul apa?"

"Tentu saja memastikan wanita yang kusukai juga menyukaiku dan memberinya status yang pasti." Hazel hanya menggeleng, kembali fokus pada buku yang tadi sedang dibacanya.

"Aku berpikir, alangkah bahagia jika bisa menjadi buku yang kamu bawa kemana-mana dan kamu perhatikan."

"Teruskan saja mimpimu, siapa tahu akan menjadi kenyataan."

"Tapi aku berpikir kembali, jika aku benar-benar menjadi buku maka aku tidak bisa menghamilimu."

Hazel langsung memukul lengan Morgan dengan buku yang dibacanya, "Siapa yang mau hamil denganmu?"

"Sakit honey. Tentu saja istriku." Jawab Morgan sambil tertawa dan mengelus lengannya.

"Biarin. Jadi pulang hari ini?" tanya Hazel.

"Ya, sebelum nyonya besar datang dan menebar pesonanya di sini lalu membuat tuan besar Colton marah."

"Mengapa dari pembicaraan kamu dan Julian kemarin, kalian berdua kelihatannya takut dengannya?"

"Sulit untuk menjelaskan, tunggu sampai kamu bertemu dengannya sendiri dan kamu pasti tahu alasan mengapa aku dan Julian menghindari konflik dengannya, apalagi ada suaminya yang begitu sayang dan memanjakannya, yang akan melakukan apa pun bahkan terhadap kami anak kandungnya jika membuat istrinya bersedih atau marah."

"Bagaimana dengan adikmu?"

"Dia kesayangan mommy, apalagi dia meneruskan profesi mommy."

"Kasihan sekali kalian berdua."

"Apalagi sejak Julian sakit dan aku ikut terlibat. Julian masih beruntung ada Gretha yang bisa membantunya, sedangkan aku harus menanganinya sendiri?"

"Bukankah kamu sudah biasa menangani dengan mengorbankan mereka?"

"Itu terpaksa, tidak berlaku untukmu. Oh ya, jangan kuatir atau memikirkan soal mereka akan menerimamu atau tidak, karena mereka percaya pilihan kami, ini adalah keberuntungan kami dibanding Angel."

"Apa maksudnya?"

"Aku dan Julian tidak pernah dilarang menjalin hubungan dengan siapapun selama kami menyukai dan mencintainya itu sudah cukup untuk mereka, tapi sebaliknya hal itu tidak berlaku untuk Angel."

"Kurasa Angel juga menikmati karirnya dan tidak terganggu dengan hal itu."

"Begitulah, karena itu dia menjadi kesayangannya."

"Kamu dan Julian juga pasti juga menyayanginya."

"Jika tidak, kami berdua bisa dipecat sebagai anak."

Hazel sudah terbiasa mendengar jawaban asal dari Morgan jadi dia sudah terbiasa dan sekarang dia tahu dibalik keacuhannya, Morgan adalah seorang yang penuh perhatian.

"Sekarang bolehkah aku meminta waktu menyelesaikan bacaanku? Karena sebentar lagi aku harus masuk kelas." Tanya Hazel.

Morgan tertawa, "Silahkan, aku akan menemanimu sampai kamu selesai." Seperti biasanya, Morgan akan mengeluarkan tablet atau laptopnya dan bekerja di samping Hazel.

Hello My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang