Part 48

1.5K 231 16
                                    

Quin merasa heran dengan perubahan sikap Stalin padanya, di saat mereka sedang sibuk mengurus pernikahan mereka, Stalin tiba-tiba dikirim oleh orangtuanya ke Canada, mengurus perusahaan mereka di sana. Biasanya Stalin pasti mengajaknya, tapi kali ini dengan alasan harus ada yang mengurus pernikahan mereka, dia tidak mengajak Quin, hal yang bagi Quin adalah satu keanehan, namun dia tidak curiga jika kepergian Stalin ada hubungannya dengan rencana Ward dan Olsen untuk memenjarakannya.

Seminggu setelah kepergian Stalin, Quin dijemput dari penthouse Stalin yang dia tempati oleh tiga orang polisi yang datang dengan membawa surat penangkapannya.

"Penangkapanku?"

"Ya, anda terbukti melakukan tindakan percobaan pembunuhan dan mengancam nyawa Vania Olsen."

"Apa?" Quin terkejut sekaligus tidak percaya dengan apa yang didengarnya, bagaimana mungkin polisi datang menangkapnya karena masalah Vania. Sepengetahuannya calon mertuanya yang sedang menerima tuntutan dari pihak Olsen, seperti yang Stalin katakan padanya dua minggu yang lalu.

"Lebih baik anda segera ikut kami ke kantor polisi untuk memperjelas masalah ini."

Quin mencoba menghubungi Stalin, tetapi telepon pria itu tidak bisa dihubungi, begitu juga dengan telepon Baron Ward. Akhirnya dia terpaksa ikut dengan para polisi itu, dia belum menelepon orangtuanya karena dia pikir itu hanya salah paham, namun betapa terkejutnya dia ketika di kantor polisi dia melihat keberadaan Baron Ward dan Olsen, beserta pengacara mereka. Perasaannya mulai tidak tenang, apakah rencananya telah diketahui, sehingga mereka melaporkannya? Tapi selama ini dia selalu menggunakan nama Stalin, bahkan ketika menghubungi orang-orang yang disuruh menjebak Vania, tidak mungkin mereka tahu jika dia yang mengirim obat itu. Pertanyaan demi pertanyaan yang harus dia jawab membuat dia yakin Stalin sengaja pergi supaya tidak terlibat dalam kasus itu, mengetahui hal itu tentu saja dia tidak bisa menerimanya, dia harus melibatkan Stalin dan jika perlu mengorbankan pria itu sebelum dia dikorbankan.

Seperti biasanya Quin memutar balik ceritanya, dia memposisikan diri menjadi korban dari ulah Stalin Ward. Yang tidak diketahui oleh Quin adalah, Fergus dan pengacara Ward sudah menduga akan hal itu, sehingga mereka sudah mempersiapkan diri menghadapi semua kemungkinan itu.

Peryataan Quin tidak mendapat pengakuan, dia tetap diminta untuk mengatakan semua yang telah dia lakukan, tentu saja hal itu membuat dia heran dan marah. Sampai akhirnya polisi menunjukkan padanya bukti yang telah mereka terima dan tentu saja buktikan tentang keterlibatan Quin dalam kasus yang paling memberatkannya, percobaan pembunuhan.

Orangtua Quin dihubungi, setelah kasus dikeluarkan dari universitas dan mengetahui keluarga Ward tetapi mendukung Quin, daddynya kembali membaik, namun sekarang saat diberi kabar tentang penangkapan Quin, dia datang ke kantor polisi dengan pengacaranya, hanya saja ketika pengacaranya melihat semua bukti itu tidak terbantahkan, daddynya meminta Quin mengaku dan menerima hukumannya, apalagi dia melihat jika keluarga Ward tidak lagi mendukung putrinya.

Quin benar-benar terpuruk, tidak ada yang bisa dimintanya bantuan. Semua orang menjahuinya, bahkan ada yang ikut melaporkannya karena pernah dirugikan olehnya, membuat daftar kesalahan Quin semakin panjang dan tentu saja kebenciannya dengan orang-orang yang telah membuatnya masuk ke dalam penjara semakin besar, terutama orangtuanya, Vania dan Stalin, termasuk kedua keluarga mereka.

***

Seminggu terasa cepat berlalu untuk Hazel, hanya saja melihat begitu banyak orang yang merindukannya, dia ingin segera menyelesaikan proyek mereka dan kelihatannya itu berlaku pada semua anggota, setelah liburan seminggu kinerja mereka kembali meningkat, berharap bulan depan mereka bisa menyelesaikannya dan bisa kembali ke kota masing-masing.

Hello My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang