Part 9

1.6K 249 21
                                    

"Kamu tidak memesan makan malam?" Tanya Hugo pada Neo yang memang bertugas menyiapkan makanan selama mereka bertapa di sana.

"Sudah, sebentar lagi diantar kemari dan kali ini pesanan khusus." Jawaban Neo membuat Rex dan Ian menatapnya curiga, sedangkan Hugo kembali sibuk dengan Morgan, sibuk menganalisis data di laptop mereka.

"Apapun pesanan khusus itu, selama bukan makanan yang sama dengan bos, kami pasti memakannya." Kata Ian.

Neo menepuk keningnya, dia lupa mengingatkan Kimi, jika ada pesanan khusus untuk Morgan, dan sekarang keempat wanita itu sudah dalam perjalanan. Tapi satu ide muncul dalam benaknya, jika makanan itu tidak cocok untuk Morgan, mereka bisa meminta Hazel menemani Morgan mencari makan di luar, dengan begitu mereka bisa bersantai sejenak.

Neo langsung lari pergi membuka pintu ketika terdengar ada ketukan, mempersilahkan keempat wanita yang membawa makan malam mereka untuk masuk.

"Akhirnya, pertapaan kita kedatangan wanita-wanita cantik." kata-kata Ian membuat Morgan mengangkat kepala dari laptopnya dan terkejut melihat kedatangan Hazel dan ketiga temannya.

"Kalian membawakan apa?" tanya Neo.

"Ayam goreng, kentang goreng dan soft drink. Awalnya ingin memesan bir tapi kalian sedang bekerja, jadi diganti softdrink saja." kata Kimi.

Ian, Neo dan Rex membatu para wanita menyiapkan makan malam mereka, mengeluarkan dari tas kertas untuk disusun di meja.

Morgan berdiri dan menghampiri mereka atau lebih tepatnya menghampiri Hazel, "Kebetulan kamu kemari, apakah aku boleh minta bantuanmu?" Perkataan Morgan bukan hanya mengejutkan Hazel tapi mengejutkan mereka semua, apalagi Morgan yang terpandai dari mereka meminta bantuan pada adik kelas.

"Jika aku bisa membantunya."

"Kita makan malam dulu, setelah itu baru aku jelaskan." Kata Morgan.

Neo menoleh pada Morgan, "Bos, aku lupa memesan pesanan khusus untukmu."

"Pesanan khusus?" tanya Kimi.

"Morgan sedang pantang makanan berlemak jadi dia tidak bisa menikamti ayam dan kentang goreng." Kata Ian.

"Dia bisa makan pesananku." Jawaban Hazel membuat semua menoleh padanya, apalagi Hazel menyodorkan kantung kertas ditangannya pada Morgan.

"Apa isinya?" tanya Hugo yang baru bergabung, bagi mereka menjaga kesehatan Morgan sama pentingnya dengan menjaga tugas akhir mereka.

"Burger tanpa lemak dan air mineral." Jawab Hazel.

"Kelihatannya aku bukan hanya berhutang sebotol air padamu." kata Morgan.

"Kalau begitu kamu harus mengajak adik kelas pergi makan di restoran."

"Tentu saja, apalagi jika dia bisa membantuku. Bukan hanya restoran mewah tapi juga restoran romantis dan kalian semua tidak diajak." Kata Morgan sambil membuka kemasan burger dan menggigitnya dengan nikmat, tentu saja ini burger yang paling istimewa yang pernah dia nikmati.

***

Mereka menikmati makan malam dengan nikmat, dan tentu saja Hazel lebih dulu menyelesaikan makannya, apalagi dia sudah melihat Morgan juga menyelesaikan makannya.

"Apa yang bisa kubantu?" tanya Hazel pada Morgan yang duduk di sebelahnya.

"Selesaikan dulu makanmu." Kata Morgan.

"Aku sudah selesai."

"Ok. Ikut aku." Morgan mengajak Hazel ke depan laptopnya, menunjukkan beberapa data yang membuat dia dan Hugo beberapa hari ini pusing. Mungkin karena otaknya yang lelah sehingga otaknya tidak mau diajak bekerjasama,  jadi mereka masih belum menemukan hasil akhir dari deretan angka-angka itu. Kedatangan Hazel membuat Morgan bukan hanya kembali bersemangat tetapi langsung memberi ide supaya bisa terus dekat dengan wanita yang sudah tiga hari ini muncul dalam mimpinya dan dia rindukan tapi tidak bisa dia temui.

Hello My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang