Part 37

1.5K 228 14
                                    

Pagi menjelang siang terjadi kehebohan di kampus, bahkan begitu dosen mengakhiri pelajarannya, para wanita di kelas yang Hazel dan tiga temannya ikuti, berlari keluar kelas.

"Ada apa?" tanya Hazel pada ketiga temannya yang tetap santai.

"Apakah tunanganmu tidak mengatakan padamu jika dia akan datang hari ini ke kampus?" tanya Feli.

Hazel menggeleng, "Untuk apa?"

"Astaga.... Nona kutu buku, adik kelas para perusuh, apakah kamu lupa jika mereka masih tercatat sebagai mahasiswa karena mereka masih harus mengurus kelulusan dan mengikuti upacara kelulusan mereka?" kata Karen.

Hazel menyengir, "Maaf, aku lupa hal itu karena tunanganku sudah memiliki terlalu banyak gelar."

Kimi yang paling dekat dengan Hazel langsung memukul ringan sahabatnya yang selalu bisa membuat mereka kesal.

"Kalian tidak bergabung dengan mereka? Seingatku dulu kalian juga sama dengan mereka." kata Hazel.

"Karena sekarang bukan kami yang harus pergi mencari mereka, tapi mereka yang harus mencari kita." Kata Kimi.

"Kalian yakin? Mereka tidak akan menggunakan kesempatan menebar pesona di kampus di saat-saat akhir mereka masih bisa melakukannya?" tanya Hazel.

"Apakah tidak bisa untuk tidak membuat kami kesal?" tanya Feli pada Hazel.

"Jangan lupa fokus utama mereka bukan kekasih kami tapi tunanganmu." Kata Karen.

"Ya, apalagi foto-fotonya saat dipengadilan yang lalu menuai banyak pujian. Kamu tidak kuatir tunanganmu diambil salah satu dari mereka?" kata Kimi.

"Setuju, walau di sana tertulis jika dia sudah memiliki tunangan, tapi lihat tingkah dan komentar mereka, sama sekali tidak memperdulikannya." tambah Feli.

Hazel tersenyum, "Aku tidak kuatir karena aku yakin dia tidak akan tertarik." Jawaban Hazel membuat ketiga temannya tertawa.

"Ayo kita pergi melihat keramaian." Kata Feli, dia berdiri diikuti ketiga temannya yang lain, keluar kelas untuk melihat keramaian yang dibuat oleh pasangan mereka.

***

Hari itu para perusuh memang sudah membuat janji untuk bertemu di kampus, lucunya bukannya langsung turun dari mobil ketika mereka tiba, sebaliknya mereka saling menunggu dan ketika sudah lengkap, mereka baru turun bersama. Lima pria tampan yang selama ini selalu terlihat berpakaian santai hari ini menggunakan kemeja lengan panjang yang lengannya di lipat, ditambah lagi Morgan berada di tengah, berjalan bersama tentu saja menarik perhatian.

"Kalian tidak kuatir pasangan kalian marah melihat ulah kalian?" tanya Hugo.

"Aku yakin adik kelas tidak akan marah, bahkan ketika dia tahu aku datang, dia juga tidak akan langsung mencariku." Kata Morgan yang memang tidak memberitahukan rencana kedatangannya pada Hazel.

"Mengapa mendengar perkataanmu, aku meragukan cinta adik kelas padamu." kata Rex.

"Kalian jangan lupa, dia lebih mencintai bukunya, apalagi ini kampus. Sebaliknya apa yang Hugo katakan memang benar, apakah kalian tidak kuatir kekasih kalian marah melihat kalian menebar pesona." Jawab Morgan santai.

"Bukan hanya kamu yang bisa merayu dan membuat adik kelas mempercayaimu. Kekasihku tahu dan sudah bisa menduga hal ini akan terjadi, dia bahkan mendukungku menikmati saat-saat terakhir membuat keramaian di kampus." Kata Neo.

"Mereka pasti akan menunggu kita untuk makan siang bersama, ayo kita segera selesaikan urusan kita baru mencari mereka, aku sudah merindukan kekasihku." Kata Ian, membuat mereka semua tertawa.

Hello My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang