Part 57

1.5K 239 15
                                    

Siang itu kamar rawat Hazel dipenuhi dengan tawa dan tentu saja omelan karena Morgan tidak memberi kabar pada mereka sejak Hazel masuk rumah sakit, membangunkan mereka pagi-pagi memberi kabar kelahiran putri dan putranya. Bukan hanya memberi kabar, dia juga minta mereka menunda kedatangan mereka ke rumah sakit  supaya memberi dia dan Hazel waktu untuk beristirahat dulu.

"Mengapa tidak sekalian saat kalian sudah pulang ke rumah baru memberi kabar jika mereka berdua sudah lahir." Kata Julian.

"Mungkin itu yang terjadi jika tidak diingatkan dokter Vivian, aku baru ingat untuk memberi kabar pada kalian saat sudah berada di rumah." Jawab Morgan dengan santai. Hazel menepuk lengan suaminya yang ikut duduk ditempat tidurnya.

"Mom." panggil Hazel ditujukan pada Luisa yang langsung menghampirinya. Luisa tidak menyangka Hazel tiba-tiba memeluknya, "Terima kasih sudah berjuang melahirkanku." Hazel memandang Naomi dan berkata, " Mom, terima kasih juga sudah melahirkan Morgan."

Mata Naomi berkaca-kaca, menghampiri menantunya dan memeluknya. "Walau mommy tidak pernah merasakan melahirkan secara normal, tapi mommy tahu perjuanganmu melahirkan mereka berdua pasti sangat berat." Kata Naomi.

"Memang berat mom, tapi mendengar suara tangisan mereka, melihat mereka diinisiasi membuat rasa sakit yang kualami sepanjang malam hilang hanya meninggalkan bekas pada lengan dan tangan Morgan." Jawaban Hazel membuat semua tertawa, tawa mereka sama sekali tidak membangunkan kedua bayi yang berada di gendongan Jared dan Liam dengan Lio yang berada di gendongan Julian menatap keduanya dengan rasa ingin tahu.

"Kelihatannya Lio ingin adik kembar." Kata Elden. Semua tertawa ketika kepala bayi 4 bulan itu mengangguk, seperti paham pertanyaan yang ditanyakan padanya.

"Tidak sekarang. Sekarang cukup mereka berdua menjadi adikmu." Kata Gretha dengan cepat sebelum suaminya yang memberi jawaban.

"Dulu Lio pasti menangis saat tidurnya terganggu mendengar keributan di sekelilingnya, mengapa dua bayi ini sejak kita datang sama sekali tidak terdengar tangisan mereka?" tanya Jared.

"Karena mereka sudah kenyang sebelum mereka terlelap dan kalian semua datang." Jawab Morgan.

"Tadi saat dibawa kemari mereka berdua merengek, setelah menyusu mereka kembali tertidur." Kata Hazel.

Telepon genggam Naomi berdering, dia langsung mengangkatnya dan suara Angel terdengar di ruangan itu.

"Mana keponakan kembarku, maafkan aunty cantik kalian tidak bisa langsung pergi melihat kalian. Tapi salahkan mommy kalian mengapa melahirkan kalian lebih awal dari jadwal." Perkataan Angel yang panjang kembali membuat semua tertawa. Angel sebenarnya sudah mengatur cuti dua minggu lagi supaya bisa pulang dan melihat keponakan kembarnya, tetapi Zara dan Zayn tidak memberinya kesempatan itu. Dia baru menyelesaikan pemotretan dan kembali ke kamar hotelnya, Angel langsung menghubungi Naomi karena tahu mommynya masih berada di rumah sakit.

"Mengapa menyalahkanku? Morgan yang merayu mereka untuk keluar, tidak lama setelah itu ketubanku pecah." Kata Hazel.

"Tega sekali kamu membuat keponakanku lahir lebih awal." Omel Angel yang jelas ditujukan pada Morgan.

"Mom, aku mau melihat Zara." Naomi mengarahkan pada bayi yang di gedong suaminya, "Astaga cantik sekali, mom kelihatannya dari bayi dia sudah bisa menjadi model."

"Mommy juga berpikir begitu." jawab Naomi.

Hazel dan Morgan saling berpandangan, "Mom, apakah menjadikannya model tidak perlu persetujuan orangtuanya apalagi dia masih bayi?" tanya Morgan.

"Aku grandmanya, tentu bisa mewakili orangtuanya." jawab Naomi dengan santai.

Keramaian di kamar itu tidak akan berhenti jika Hazel tidak menguap, mereka pulang dan berjanji besok akan datang lagi.

Hello My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang