Part 35

1.6K 241 15
                                    

Bagi Morgan waktu begitu cepat berlalu, pagi ini dia harus mengantarkan Hazel ke kampus untuk pendaftaran ulang.

"Nanti siang jika urusan kampus selesai, aku akan ke kantor." Kata Hazel.

"Bukankah sudah ada kesepakatan jam kerja magangmu dengan perusahaan?" tanya Morgan.

"Ya, tapi ada pekerjaanku yang harus kuselesaikan. Tapi semua lihat sampai jam berapa urusanku di kampus selesai, kalau sore, aku tidak ke kantor, besok saja dan malam ini aku menginap di asrama saja." karena tidak ada tanggapan, Hazel menoleh pada Morgan yang sedang menyetir dan bertanya, "Ada apa?"

"Hanya berpikir, mengapa kamu begitu bersemangat?"

"Tentu saja, semakin cepat aku kembali ke kampus, artinya aku juga akan semakin cepat menyelesaikan kuliahku dan mulai bekerja."

Jawaban Hazel membuat Morgan semakin kesal, "Lulus dan bekerja? kelihatannya kamu melupakan hal paling penting yang harus dilakukan setelah kamu lulus."

"Hal paling penting? Apa?"

"Kamu sedang mengerjaiku atau memang lupa atau benar-benar tidak tahu?"

"Yang terakhir."

"Bagaimana dengan pernikahan kita?"

"Mengapa harus menunggu aku selesai kuliah?"

"Benar? Tidak harus menunggumu lulus?"

"Ya, tapi jika aku tidak salah ingat. Tunanganku yang membuat janji itu dan sekarang dia mengatakan aku melupakan soal pernikahan."

"Kamu mengerjaiku, mengapa waktu itu kamu tidak menahanku membuat janji itu?"

"Apakah waktu itu kamu bertanya dan merundingkannya denganku?"

"Benar juga tapi setiap perjanjian pasti ada syarat dan ketentuan yang berlaku, aku akan memeriksanya dulu."

"Apakah aku boleh meminta Julian menjadi pengacaraku jika diperlukan?"

"Dia tidak akan menerimamu sebagai klien jika kamu ingin dia melawan tunanganmu."

"Bagaimana dengan pengacara Liam Colton?"

"Apalagi dia, istrinya pasti akan memihak pada tunanganmu."

"Benar juga, kalau begitu aku akan minta pengacara Morgan Colton saja yang menjadi pengacaraku."

"Kamu yakin?"

"Mengapa?"

"Karena menggunakan Morgan Colton sebagai pengacaramu dalam kasus ini, bisa dipastikan kamu akan kalah bahkan sebelum berkas di masukan ke pengadilan."

Hazel tertawa, "Bagaimana, apakah suasana hatimu sudah membaik?"

Morgan tertawa, sejak tinggal bersama dia menyadari jika Hazel bisa dengan mudah mengubah suasana hatinya. Terlebih lagi jika dia sedang kesal atau lelah atau pikirannya buntu, dengan caranya Hazel bisa membuat semua itu menghilang dan berganti dengan perasaan nyaman, bersemangat sampai menyegarkan pikirannya.

"Baiklah, aku tidak kesal lagi. Selesaikan dengan cepat supaya aku bisa menepati janjiku, soal pengaturan magang jika ada masalah katakan padaku atau Seth, biar bisa diatur dan tidak mengganggu jadwal kuliahmu."

"Tenang saja, aku sudah memeriksa jadwal kuliahku dan dalam satu minggu ada dua hari penuh yang bisa kugunakan untuk bekerja, kabar baiknya adalah waktu dua hari itu ada di akhir dan awal minggu. Puas?"

"Akan lebih puas jika kamu pindah dari asrama ke penthouseku."

"Itu namanya tidak adil. Kamu saja tinggal di asrama selama kamu kuliah, mengapa aku harus pindah?"

Hello My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang