Part 1

5.6K 326 72
                                    

Hari pertama menyandang gelar mahasiswi tentu saja membuat Hazel bahagia, liburan yang baru dia lalui bersama keluarganya juga membuat suasana hatinya bahagia. Ini adalah hari pendaftaran dan hari dia memasuki asrama, dia tidak tahu akan sekamar dengan siapa, tentu saja dia berharap teman sekamarnya akan menyenangkan. Teman atau sahabatnya di sekolah pindah ke Texas mengikuti orangtuanya, jadi saat menerima beasiswa dari NYU dia menerimanya. Dia memang tinggal di New York tetapi untuk menghemat waktu perjalanan, dia memutuskan untuk tinggal di asrama kampus. Wren sudah menawarkan untuk menjemput dan mengantarkannya, dia menolaknya karena tidak ingin hari pertamanya dinodai dengan rumor hubungan dosen dan mahasiswi. Wren kakak sepupunya, putra dari kakak mommynya yang menjadi tenaga pengajar di NYU.

Keadaan kampus tentu saja ramai, mengingat banyak mahasiswa baru yang mendaftar ulang, mahasiswa senior yang menjadi pengawas penerima, mahasiswa senior yang mencari mangsa untuk dijadikan pasangan tentunya dan yang terakhir adalah mahasiswa yang mencuci mata melihat mahasiswi baru yang cantik, manis dan seksi.

Suitan, tepuk tangan sampai sorakan, sudah dimulai sejak dia memasuki gerbang kampus, dia tahu semua bukan ditujukan untuknya, mengingat wanita-wanita yang berjalan di depan dan belakang menurutnya semua cantik juga seksi.

Antrian pendaftaran dan teriakan para senior membuat Hazel menoleh ke kanan dan kiri, semua barisan hampir sama panjangnya, dan jika dia tidak segera memutuskan, dipastikan dia bisa berada di barisan terakhir.

Hazel mengambil barisan paling ujung, berharap barisannya akan bergerak cepat, sambil menunggu, Hazel mengeluarkan telepon genggamnya, dia harus mengirim kabar pada orangtuanya jika dia sudah sampai di kampus. Dia melihat pesan dari Wren, yang menanyakan lokasinya, sekalian saja dia membalasnya. Saat sedang fokus dengan telepon genggamnya, tiba-tiba saja tubuhnya terdorong ke belakang, disaat dia berpikir akan jatuh, ada tangan yang menarik dan menahannya, tetapi dia tidak sempat melihat siapa orang yang menolongnya karena orang yang menolongnya sudah berlari menjauh dengan terburu-buru.

Hazel memperbaiki posisi berdirinya dan kembali mengantri, dia mencari apa yang menyebabkan dirinya terdorong, dan tidak menemukan jawabannya, bersyukur ada yang menolongnya jika tidak dipastikan dia akan masuk rumah sakit pada hari pertama dia menginjakan kaki di kampus.

***

Tidak terasa sudah setahun dia menjalani statusnya sebagai mahasiswi, menemukan tiga teman sekamar dari jurusan yang sama. Sekarang ketiga temannya sedang ramai di balkon kamar mereka, dia yang baru kembali dari perpustakaan dan memasuki kamar bahkan diabaikan. Hazel penasaran, apa yang sedang di lihat ketiga temannya, dan betapa terkejutnya dia ketika bukan hanya keramaian bukan hanya dari balkonnya tapi hampir seluruh penghuni asrama yang berada di sisi yang menghadap ke jalan depan keluar.

"Kalian sedang melihat apa?" tanya Hazel pada Kimi yang tepat berdiri di sampingnya.

"Menyambut kembalinya bintang idola kampus."

"Bintang idola kampus? Siapa dan mengapa harus disambut?"

"Begini kalau kamu hanya menghabiskan waktumu di perpustakaan, kamar dan ruang kelas." Sahut Felicity.

"Jangan salahkan Hazel karena tidak mengikuti perkembangan kehidupan sosial kampus mengingat hubungannya dengan salah satu anggota 10 besar dosen tampan di kampus ini sudah cukup mengemparkan." sahut Karen.

Wren yang sering menyapanya jika mereka bertemu, benar-benar membuat berita heboh yang untung saja hanya bertahan satu bulan. Penjelasan apapun mengenai hubungan mereka tidak akan didengarkan oleh orang-orang yang lebih suka mendengarkan atau menyebarkan rumor negatif.

"Jadi siapa diantara kalian yang akan menjelaskan, apa atau siapa yang membuat semua penghuni asrama berdiri di sini?"

"Apakah kamu pernah mendengar nama Morgan Colton?" tanya Kimi.

Hello My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang