Bab 33 - Akhir Dari Masalah

1.2K 47 0
                                    

Satu bulan kemudian.. semuanya telah berakhir dan hari ini hari bahagia untuk kedua anak manusia yang saling mencintai, hari-hari yang sudah mereka lalui, suka dan duka akan menjadi saksi perjalanan cinta mereka.

Di hari pernikahannya seorang Arkana Wijaya Kusuma ia telah mengucapkan janjinya yang suci untuk kedua kalinya di hadapan Tuhan, kali ini rasanya cukup berbeda dari pernikahan pertamanya karena kali ini ia menikahi seorang wanita yang usianya jauh lebih muda darinya.

Kata sah.. telah mengikat keduanya dalam ikatan cinta yang sebenarnya, perjalanan hidup yang baru akan mereka lalui bersama.

"Terimakasih sudah menerimaku menjadi suami Al,"
"Enggak ada kata terimakasih untuk cinta sayang," ucapnya seraya menerima pelukan hangat dari suaminya.

Begitu banyak para tamu dari kolega-kolega kalangan atas berdatangan begitupun juga dengan teman-teman Alena. Matanya menangkap seseorang yang tak asing lagi bagi dirinya, Bara datang ke acara pesta pernikahannya, pria itu menepati janjinya.

"Bara..," seru Alena.
"Hay.. selamat ya atas pernikahan kalian, akhirnya lo menikah juga gue kira bakalan putus," ucap Bara jenaka.

"Maksud lo apa?" kata Arka yang tidak suka dengan perkataan Bara barusan

"Gue cuman bercanda Pak Arka, santai aja. Btw istri lo malam ini terlihat sangat cantik," ujar Bara yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Arka.

Bara pergi ia khawatir mendapatkan bogem mentah dari Arka kembali, melihat hal itu berhasil membuat Alena tertawa.

"Kamu keliatannya bahagia banget ngeliat kedatangan dia,"
"Emang bahagia pake banget," kata Alena sengaja membuat Arka tersenyum masam.
"Apa?" Alena tertawa.

"Aku cuma bercanda sayang, jangan cemburu Bara itu temanku juga, kamu tahukan aku cintanya sama kamu," ujar Alena.

Iya Arka tahu jika Alena hanya mencintainya tapi ia juga tidak suka melihat istrinya di puji laki-laki lain.

Kedua sahabat Alena datang ke acara pernikahannya, keduanya saling bercanda dan terus-terusan membuat Alena jengkel.

"Lo kesini cuman sama Logan, pacar lo mana Angel," tanya Alena.
"Dia sama pacarnya udah putus," jawab Logan.
"Ya begitulah Al," ucap Angel.
"Gue pikir lo bakalan nikah sama tuh cowok malah putus, ya udah lo nikah aja sama Logan dia jomblo tuh," kata Alena
"Dih apa sih Alena," ucap Logan.
"Siapa juga yang mau nikah sama lo," kata Angel tidak mau kalah.
"Gue juga enggak mau sama lo Angel,"

Alena dan Arka tertawa renyah melihat tingkah keduanya, "Tuh kan kalian berdua itu cocok, serasi juga." ucap Alena kembali.

"Terserah lo deh mau ngomong apa, gue sama Angel ke sana dulu ya mau cari makan," kata Logan.

"Alena malam ini lo harus siapin tenaga karena laki lo itu udah berpengalaman." ujar Angel berbisik tepat di telinga Alena.

Alena membulatkan matanya sempurna mendengar ucapan Angel, tingkah temannya itu benar-benar sangat menyebalkan.

***

Acara telah selesai Arka dan Alena bergegas ke tempat mereka beristirahat di apartemen Arka.

Saat memasuki kamarnya Alena di buat takjub melihat nuansa kamar yang sudah di hiasi banyak bunga bertaburan di ranjang kasur mereka, bau harum dan wanginya mawar begitu semerbak di seluruh penjuru kamarnya.

"Bagaimana?"
"Aku suka ternyata kamu bisa romantis juga ya,"
"Kamu udah siap malam ini." tanya Arka yang berhasil membuat Alena sedikit paham apa maksud perkataan Arka barusan.
"Aku mau bersih-bersih dulu ya sayang," katanya seraya langsung pergi memasuki kamar mandi.

Alena menatap dirinya di depan cermin, bergelut dengan segala pikirannya sendiri. Alena terus berkecamuk dengan dirinya tanpa di sadari hampir setengah jam lebih ia di dalam kamar mandi.

"Alena.. lo harus siap kapanpun Arka minta." ia menarik nafasnya sejenak, ketukan pintu terdengar di telinganya.
"Sayang kamu lagi apa di dalam?kalau udah selesai bersih-bersihnya jangan kelamaan, aku juga mau bersih-bersih," ujar Arka dari balik pintu kamar mandi.
"Iya bentar lagi sayang," jawab Alena dari dalam

Alena bergegas membersihkan dirinya ia yakin Arka pasti sudah menunggunya. Beberapa menit kemudian Alena keluar dari dalam kamar mandi hanya mengenakan piyama yang ia beli beberapa hari yang lalu.

"Udah mandinya?" Alena mengangguk.

Alena memejamkan matanya seakan dirinya sudah siap namun yang ia dapat Arka tiba-tiba memasuki kamar mandi, ia menggerutuki dirinya sendiri merasa bodoh sudah jelas-jelas Arka juga pasti ingin membersihkan diri.

Alena memilih duduk di tepi ranjangnya sesekali ia meremas piyama yang ia kenakan, menatap kearah kamar mandi pikirannya masih teringat dengan ucapan Angel berusaha menormalkan pikirannya kembali.

Terlalu lama melamun sampai ia tidak menyadari Arka yang sudah duduk di sampingnya.

"Kamu.. sejak kapan?"
"Baru aja kenapa kaget sih?"
"Kaget aja," Arka tersenyum mengerti apa yang sedang dipikirkan Alena.

"Kalau emang kamu belum siap malam ini, enggak apa-apa kok sayang lagian juga ini udah malam banget, kita juga butuh istirahatkan." mendengar ucapan Arka barusan seketika ia merasa lega, bagaimanapun juga Alena masih merasa belum siap, jika harus melayani Arka sekarang.

"Udah ayo tidur." Alena menatap jam dinding yang menunjukan pukul satu dini, ia ikut membaringkan tubuhnya di samping Arka, mencoba memejamkan matanya tapi matanya masih saja ingin terbuka sedangkan Arka sepertinya sudah tertidur nyenyak.

Arka menggeliat terbangun melihat Alena yang masih mencari posisi tidur ternyamannya, Arka yang melihatnya ia langsung memeluk istrinya.

Merasa senang Alena menenggelamkan kepalanya ke dalam dada bidang Arka dengan begini ia akan bisa tidur dengan nyaman.

***

Akhirnya selesai juga ya merevisi cerita yang author tulis dari tahun 2019 ini.

Jika kalian menyukai cerita ini, jangan lupa untuk merekomendasikannya kepada teman-teman kalian ya.

My Boyfriend Is Duda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang