Part 39

6 2 0
                                    

Malam ini hari pertamanya keluar sendiri tanpa bodyguard-nya setelah koma 2 bulan ini. Entah kenapa bayangan buruk dan baik itu selalu mengitarinya, sejujurnya ingatan Keira sudah pulih dan mengiat kejadian itu membuat hubunganya dengan irene semakin buruk.

Ya bisa dibilang Irene mencari Keira kemana-mana dan menyesal dengan perbuatannya saat Keria sudah bisa menjalankan karirnya Irene berusaha mendekat dan memohon maaf tapi keira menghiraukannya terlebih saat ini dia sudah menaru kebencian teramat pada keluarga kandungnya.

Malam ini seperti biasa jika ada masalah, sedih, senang dan intinya ingin sendiri dia selalu pergi kesuatu tempat dan menyamar seperti orang bisa menaikin bus malam dan menikmati udara malam.

Keira menunggu bus layaknya orang biasa saja tapi dengan pakaian yg sangat tertutup dan simple. Keira menaiki bus. Dan menempelkan kartunya tapi seorang pria tua dibelakangnya kehabisan saldo dengan senang hati Keira membayar dua kali lipat.

" Kamsahamida " Hormat pria paru baya itu dengan tidak enak Keira menunduk lebih rendah.

" Ne, tapi tidak perlu ajhusi hormat seperti itu karena aku lebih muda " Ucap Keira dengan sangat sopan dan memberikan kartunya kepada ajhusi tersebut. " Ajhusi ini untukmu terimalah ini dan aku tidak mau penolakan " Bisikannya.

" Kamsahamida "

" Ne " Keira diam melihat keindahan dari jendelan.

" Kau sangat baik " Ucap pria yg tak jauh beda darinya.

" Ahh sorry, tidak juga " Senyum tipis.

" Boleh kenalan ? "

" Hhhmm "

" Park Daniel, Kamu ? "

" Aku " Terdiam. " Tidak mungkin aku menyebut nama asliku " Ucap batinnya.

" Panggil saja Kei "

" Ohhh salam kenal "

Keira memegang erat tali pegang bus tersebut tanpa Keira sadari ada dua orang yg memerhatikanya dari tadi. Entah apa yg dipikirkan dengan Keira dari tadi sibuk dengan lamunannya. Hingga tak sadar jika dia sudah sampai tujuannya.

" Noona, bukannya kau turun disini ? " Ajak pria tersenut yg bingung dengan Keira yg lamunannya.

" Noona... Noonaa " Mengembalikan kesadaran Keira. Pria itu rela melawatkan haltenya tadi.

" Eoh ? "

" Kita sudah kelewatan "

" Ohh ya, tapi kenapa kau tidak turun "

" Hhhmm menunggu noona "

" Sorry, kita berhenti di halte selanjutnya saja ya. Sekali lagi sorry "

" Santai Noona, oh ya maaf aku memanggilmu dengan sebutan Noona "

" Gpp... asal jangan ahjuma " Pria tersebut terkekeh dengan jawaban Keira.

Akhirnya mereka turun, niat awal keira mengantarkan bocah itu dengan taksi tapi bocah itu memaksa Keira menikmati keindahan Seoul dimalam hari. Tentu di awal Keira menolak karena takut diketahui oleh penggemar atau media. Tapi karena dia terus memaksa dan keadaan Keira juga kurang baik dia menerima itu untuk sekalian mengibur diri dan ingin bebas malam ini.

" Noona, tidak apa nih "

" Yaa, aku juga ingin bebas malam ini "

" Baiklah tuan putri, malam ini pengeran yg tampan menemanimu. Nikmatilah kencan malam ini dengan pengeran tertampan dan terkenal ini " Menyambut dengan uluran tangan ala-ala kerajaan.

"Terimakasih... Pangeran kodok " Meraih tangan Bocah Tersebut dan tertawa meledek sehingga membuat dia ngambek.

" Tidak usah ngambek, janjimu malam ini apa ? "

Grey ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang