Chapter 43 ~ An Offer

191 72 29
                                    

~43~
Sebuah Penawaran


🍃

"Persahabatan yang kau tawarkan, lambat laun menenggelamkanku ke dalam rasa nyaman."
~Alighty Christaline~

🍂


     Jordan memutar kepalanya ke kiri dan ke kanan. Matanya mencari-cari di sekitar taman depan rumah. Alighty mengatakan kepada ibunya hanya datang sebentar dan pulang sebelum malam. Sudah mulai gelap tapi ia belum juga pulang. Ia datang ke rumah putih dan memetik beberapa buah raspberry untuk diberikan kepada Claudy.

Saat itu Jordan sedang beristirahat di kamarnya dan Alighty hanya meminta izin kepada ibunya. Karena lokasi rumah putih tidak terlalu jauh, jadi ibunya langsung mengizinkannya. Sebenarnya ibunya sempat ragu, tapi Alighty meyakinkannya kalau ia akan baik-baik saja.

"Aku pulang sebelum malam, setelah memetik buah-buahnya, mom," itu adalah ucapan Alighty kepada ibunya.

Jordan tidak berhenti lalu lalang di sekitar taman, dan menebar pandangannya jauh menelusuri padang tetapi tidak menemukannya. Jordan tidak tahu apakah ia harus kesal atau cemas karena Alighty sudah sering kali membuatnya seperti ini.

Sudah hampir setengah jam ia masih menunggu tapi Alighty belum juga kelihatan. Jordan semakin gelisah. Ia menghubunginya lagi tetapi hasilnya masih sama.

Ponselnya tidak aktif.

Ia melihat-lihat ke belakang dan mengitari rumah itu sambil menunggu sebentar lagi, sebelum ia memutuskan untuk mencarinya di luar sana.

Di taman belakang, Jordan menemukan keranjang kecil berisi buah raspberry yang sudah matang. Jordan meraih keranjang itu, tapi ia menjadi terkejut ketika menemukan ponsel Alighty tertinggal di sana.

"Oh, tidak Alighty. Bagaimana caraku menemukanmu sedangkan ponselmu tertinggal di dalam keranjang?" Jordan menutup matanya tak berdaya.

Ia membawa keranjang raspberry dan ponsel itu lalu menyusuri jalan utama sambil terus melihat-lihat. Mungkin saja Alighty sedang keluar sebentar. Mungkin saja ia sedang berbelanja ke kedai di depan sana, atau mungkin saja ia sedang berlari kecil untuk melakukan gerak badan. Jordan berusaha untuk berpikir jernih.

"Tapi, kenapa ia harus meninggalkan ponselnya?"

Udara dingin semakin menusuk, tetapi Alighty belum terlihat sama sekali.

***

     Sore itu, saat Alighty sedang memetik buah raspberry, nyonya Salsa tiba-tiba mendatanganginya dan terburu-buru membawanya pergi. Alighty bahkan tidak sempat mengambil ponselnya di dalam keranjang.

Kebetulan baterai ponselnya memang sedang lowbad saat dalam perjalanan ke rumah putih. Ia berpikir mungkin masih bisa bertahan sampai nanti kembali lagi kerumah, tetapi ternyata tidak.

"Alighty! Kita bertemu lagi," sergahnya dengan tatapan kasar serta membuat Alighty terkejut dan menghentikan sejenak aktivitasnya.

Alighty bangkit, "Nyonya Salsa?"

"Ya, aku di sini Alighty! Aku ingin berbicara dengan ibumu," pinta nyonya Salsa tegas.

I Choose You [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang