Chapter 06 ~ A Plan

375 128 118
                                    

~06~
Sebuah Rencana

🍂

"Bukankah mentari pagi selalu tersenyum untukmu? Meski terkdang ia bersembunyi di balik awan yang sedang berkelabu, tapi ia tetap setia mengiringi langkahmu."
~I Choose You~

🍃

     Sergio sedang memotong beberapa bahan makanan di atas meja untuk membuat hidangan pagi. Ruangan itu berukuran sedang dan sederhana, namun merupakan tempat yang sangat nyaman untuk berkreasi terutama mengelolah menu di pagi hari.

Akhir pekan itu ia mengisinya dengan memasak. Sergio memang andal dalam membuat beberapa hidangan dan terkesan cukup menikmati hobinya ini.

Hari ini sedikit mendung dan bergerimis, jadi Sergio memilih untuk berdiam di rumah saja dan membuat bermacam hidangan. Biasanya ia menyempatkan diri untuk berlari pagi dan mengitari taman hingga tembus ke tepi pantai. Tapi, pagi ini tidak.

Selain seorang pria yang tangguh dan cerdas, Sergio memang penggemar berbagai jenis hidangan terkenal dan kerap kali mencoba semua jenis makanan baru kemana pun dia pergi.

"Aroma apa ini, pagi-pagi membuatku ingin bersin," ucap Jordan dan keluar dari kamarnya lalu menuju ke arah dapur.

"Hei, selamat pagi jord," sapa Sergio dengan senyum hangatnya.

"Kau membuat hidangan apa pagi ini?" Jordan mengulas pertanyaan singkat dan menyerbu beberapa kreasi dari telur dadar di atas meja.

"Hanya beberapa hidangan dari telur, daging dan sayuran," balas Sergio dengan tenang sambil membersihkan beberapa wadah kotor di wastafel.

"Apa rencanamu hari ini?" Jordan melirik ke arah Sergio seraya mengulum beberapa makanan buatan Sergio.

"Seorang teman baru mengajakku ke sebuah desa di tempat ini, katanya cukup asri. Kau ingin pergi bersamaku Jord?"

"Aku masih mengurus wanita pelukis itu. Beberapa hal harus kutanyakan padanya."

"Hei, itu artinya kau dan aku sama-sama terlibat dengan wanita hari ini. Jangan sampai jatuh cinta, akan merepotkan nantinya." Sergah Sergio.

"Kau tahu aku andal akan hal ini Sergio," tawa jordan memekik.

"Ya, Halvard tak ingin kita terjebak masalah yang akan merumitkan kita nantinya."

"Aku sendiri belum merasakan adanya seseorang yang tepat, meski banyak wanita di sisiku," ucap Jordan tenang.

"Sebenarnya aku menyimpan seseorang dalam hatiku, tapi aku tidak mengatakan padanya. Sampai saat ini kami hanyalah teman biasa." Sergio menyulam senyuman kecil, dan menarik kursi untuk duduk bersama Jordan.

"Jadi untuk apa kau pergi dengan wanita itu?" Jordan tertawa.

"Hanya pergi sehari. Aku menggunakan perkenalan ini untuk sedikit membantuku," katanya jujur. Karena ia perlu seseorang untuk menemaninya hanya hari itu saja.

"Oh... sedikit bermain percikpan api tetap perlu hati-hati," lanjut Jordan lagi.

Sementara mereka berbicara, Halvard hadir melengkapi keceriaan mereka di meja makan. Halvard berpakaian rapi dan segar dengan outfit seperti biasa, semuanya beserba hitam.
"Outfit favorit, dan sepertinya memang hanya warna itu yang mendominasi."

I Choose You [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang