~47~
Maafkan Aku🍃
"Meski akhirnya aku harus melepas genggaman tanganku, tapi setidaknya aku tahu kau pernah memberiku sedikit ruang untuk mengenalmu."
~I Choose You~🍂
Dave and Janet's Apartment
Busur berwarna di atas awan, sedang melengkung indah setelah datangnya hujan. Alighty, membuka pintu kaca kamar apartmen lalu berdiri menyandar di depan pintu terasnya. Angin bertiup lembut, sehingga aroma menyenangkan dari kembang pohon tea tree itu tercium dari samping teras, dan menebar ke penjuru ruangan kamar. Bunganya berwarna putih sedang berayun-ayun gemulai di samping pintu itu, membuat Alighty tergoda ingin memetiknya.
"Wanginya sangat lembut," lirihnya dan mencium kelopak bunga tea tree itu.
Biasanya ia menemani ibunya di rumah sakit, tapi malam ini ia bermalam di apartemen Dave and Janet, karena tuan Urdagyas sedang menunggu Claudy dan menemani ibunya di sana. Jadwal transplantasi mengalami penundaan hingga tiga hari ke depan. Tapi debaran di jantungnya sekarang sudah mulai terasa.
Alighty melirik jarum jam di atas nakas, "Jordan, dia akan tiba hari ini. Aku harus bersiap menjemputnya bersama Janet," gumamnya. Karena Jordan akhirnya bisa meluangkan waktu untuk mengunjungi Claudy, tentunya juga bertemu dengan Alighty.
Alighty beranjak dari kamar dan bersiap-siap ke bandara. Janet sudah menunggunya di depan pintu. Kemudian mereka masuk ke dalam lift menuju ke parkiran.
Perjalanan ke bandara tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya sekitar tiga puluh menit sudah sampai di sana. Alighty turun dari mobil dan sangat bersemangat menantinya di depan pintu kedatangan.
Beberapa menit kemudian Jordan tiba di pintu kedatangan dan memeluk Alighty dengan erat. "Aku merindukanmu, Alighty," sapanya tanpa basa basi.
"Ya, aku juga, Jord."
Ia juga menghampiri Janet, dan memeluknya, "Terimakasih Janet, kau sahabat yang baik. Di mana Dave?" tanyanya spontan.
"Dave, masih di kantor. Ada pertemuan jadi tidak bisa ikut menjemputmu," kata Janet.
Mereka semua masuk ke dalam kendaraan itu dan kembali pulang ke apartmen. Semua terasa biasa saja seperti bulan lalu waktu ia tinggal di sana selama dua minggu lebih.
Jordan menarik lengan Alighty, lalu kembali memeluknya. "Jord," cegahnya.
"Tidak, hanya sebentar," jawabnya dan enggan melepas pelukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose You [Complete]
Misterio / SuspensoRomance & Thriller/Action [18+] Cerita ini juga saya upload di GWP (versi lebih rapi) Note: -Alur cerita novel ini hanyalah fiksi. Hasil dari ide, kreatifitas dan imaginasi penulis sendiri. -Cerita dengan pengalaman tertentu dan riset yang serius. ...