Chapter 48 ~ Snowy Night

229 71 43
                                    

~48~
Malam Bersalju

🍂


🍂

"Getaran langkahnya meninggalkan ruangan itu, seakan telah membawa seluruh denyut nadiku. Aku melepas kepergiannya."
~I Choose You~

🍃


     Hawa musim dingin sudah hampir tiga pekan sedang menyelimuti seluruh kota jembatan romantis itu. Halvard berdiri dari apartemennya dan memandang ke seberang kanal. Tidak ada yang berubah, kesibukan kota itu masih sama setiap harinya.

Semua orang terlihat lalu lalang, mereka rata-rata berperawakan tinggi dan mengenakan baju winter yang modis. Banyak pasangan tua yang lewat, dan tidak kalah romantisnya.

Malam ini Halvard akan bertemu klien bersama Kholic Burst di sebuah klup malam. Sergio akan bergabung dengannya. Sementara Jordan dalam perjalanan ke negeri benua hijau sejak tiga hari yang lalu.

Seperti biasa Halvard selalu mengenakan pakaian berserba hitam. Ia duduk sejenak di sofa ruang tamu sambil memandang ke kanal di seberang sana. Senjata sudah siap ia selipkan di balik punggungnya, hal yang sudah biasa baginya setiap kali akan bertemu klien baru.

Ia memeriksa arlogi di pergelangan tangannya dan menunjukkan pukul 15.00 sore. Masih tersisa banyak waktu lagi sebelum pertemuan itu di mulai malam nanti. Selagi ia duduk di sofa, ponselnya tiba-tiba berdering dan Halvard segera menyambutnya.

"Apakah ada sesuatu yang mendesak," pikirnya. Karena perbedaan waktu yang jauh, maka seharusnya waktu Jordan sekitar pukul sebelas malam.

"Hello Jordan?" sapanya menyambut panggilan itu.

"Ada yang ingin aku katakan padamu, Halvard."

"Ya, katakan saja. Aku sedang bersantai sekarang," jawabnya tenang. Ia tidak memberitahu Jordan kalau sebenarnya ia akan menemani Kholic Burst untuk bertemu seorang klien.

"Halv." Ia terhenti. Nada suaranya agak berat.

"Ya, Jordan? Ada sesuatu yang sedang terjadi?"

"Alighty. Kembalilah kepadanya, dan cintai dia. Berikan perhatianmu kepadanya. Ia sangat membutuhkanmu."

"Jordan? Apa maksudmu tiba-tiba mengatakan hal seperti ini?" tanyanya sedikit tak mengerti.

"Aku tahu kau menyukainya, tetapi kau terus menutupinya. Aku tahu hatimu belum beranjak darinya. Halvard, aku memang menyukainya sama sepertimu, tapi Alighty tidak pernah merespons. Ia memang hangat, tapi sebagai sahabat. Kau masih menempati seluruh ruang hatinya. Ia bahkan bertanya padaku, apakah seseorang itu masih menginginkan dirinya? Halv! Ia sudah mengatakan apa pun yang ada di dalam hatinya dan kau adalah keinginannya!"

Jordan berbicara dan terus menceritakan semuanya kepada Halvard. Selama ini Alighty tidak pernah berpaling dari Halvard meskipun ia begitu dekat dengan Jordan. Hatinya tetap milik Halvard, ia bahkan sudah menetapkannya.

"Baiklah. Aku mengerti. Terimakasih, Jord."

Percakapan mereka berakhir.

Halvard bangkit berdiri. Apa yang ia dengar dari Jordan benar-benar mengagetkannya. Sebelumnya, Halvard sempat berpikir kalau wanitanya itu benar-benar telah pergi dari sisinya. Tapi setelah mendengar penjelasan Jordan yang sangat panjang sore ini, Halvard kembali menguatkan hatinya.

"Aku harus bisa memperbaiki hubungan ini lagi," ucapnya dalam hati.

Ia mondar mandir beberapa saat, kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celananya masing-masing. Ia terus menatap datar ke kanal seberang apartmen. Ada semacam debaran-debaran yang mengalir hangat dan mengisi seluruh ruang kendalinya. Menghangatkan kembali ruang yang sempat redup dan hampa.

I Choose You [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang