She is Queen || 06

8.9K 191 0
                                    

“Lo keterlaluan Rey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Lo keterlaluan Rey.” Marah Queen yang kini sudah menatap Reyhan dengan tatapan tajam.

“Kenapa sih? Biasanya gue cium juga udah biasa buat lo.” Bingung Reyhan.

“Tapi ini dilihat banyak orang Rey, gila aja lo.” Kesal Queen yang masih dengan nada amarahnya.

Bagaimana Queen tidak marah sedangkan kelakuan yang dilakukan Rayhan saat menciumnya dikantin tadi dilihat banyak orang termasuk kekasihnya, Rafi.

“Kalo cuma ada kita berdua sih gak masalah, tapi ini dilihat sama anak-anak satu kantin rey.” Tambah Queen.

Reyhan menghela napas, “Kenapa emang? Lo punya pacar?” Tanya Reyhan yang membuat Queen gelagapan.

“Ya- ya, gak gitu juga rey. Gue ngerasa nggak enak aja sama cewek-cewek yang suka sama lo dan kalo aja lo punya pacar kan abis gue.” Ucap Queen setelah mencari-cari alasan.

Reyhan menyeringai kecil dan menatap Queen yang terlihat tidak biasanya. “Berapa kali harus bilang kalo gue itu nggak punya pacar Queen dan lo tau gue nggak pernah peduliin cewek-cewek nggak jelas itu.” Jelas Reyhan yang entah sudah sering Queen dengar.

“Pokoknya jangan cium-cium gue ditempat umum Rey, gue bener-bener nggak nyaman.” Pinta Queen seperti tidak ingin dibantah.

“Iya-iya, maafin gue.” Kalah Reyhan dengan memeluk dan mengusap rambut Queen.

“Berarti kalo cuman kita berdua gue boleh cium lo kan?” Tanya Reyhan dengan siratan menggoda berhasil membuat Queen mengantupkan bibirnya rapat dan menyembunyikan wajahnya didada bidang Reyhan.

Melihat tingkah Queen membuat Reyhan tersenyum gemas sendiri. Mengangkat wajah Queen guna melihat wajahnya, memberikan kecupan diseluruh wajah Queen, dan kecupan terakhir mendarat di bibir membuat Queen terdiam membeku dengan apa yang dilakukan Reyhan.

Queen menatap mata Reyhan yang juga menatapnya, keduanya saling menatap dengan Reyhan yang semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Queen.

Semakin dekat, dekat, dan ....

Queen menyadarkan dirinya dan langsung memalingkan wajahnya ke kanan kala hidung keduanya sudah saling bersentuhan.

Reyhan mendesah kecewa karena tidak bisa melumat bibir yang selama ini sudah menggoda dirinya. Namun dirinya juga merasa bersalah karena sudah kelewat batas.

“Sorry, maafin gue Queen gue...” Ucap Reyhan menunduk penuh sesal. Mau sebesar apapun rasa kekecewaanya tetap tidak akan terbandingi dengan rasa bersalahnya.

Queen mengangguk mengerti berujung dirinya melamun menatap Reyhan yang menunduk bersalah. Bagaimana bisa dirinya menyianyiakan orang seperti Reyhan dan malah memilih Rafi. Entahlah hanya saja, Queen menyukai Rafi bukannya Reyhan.

-SheisQueen-

Rafi menyeringai kecil dan menatap Queen tajam. Terlihat dimatanya kini ia sedang dalam sedang tidak baik-baik saja. Kilatan amarah terlihat berkobar didalam sana membuat Queen menatap takut-takut pada kekasihnya ini.

“Gue udah marahin Reyhan kok. Dia janji nggak bakalan cium-cium lagi, udah ya.” Beritahu Queen yang kemungkinan presentasi keberhasilan hanya 2% dari 100%.

“Gue udah diemin tuh cowok waktu berani-beraninya rangkul pinggang lo tapi sekarang apa? Malah makin menjadi-jadi.” Kesal Rafi dengan napas yang menggebu-gebu.

“Ya terus mau gimana lagi?”

“Gue udah peringatin Reyhan dan Reyhan udah ngaku salah El.” Ucap Queen dengan nada yang menghalus tidak ingin ikut terpancing emosi Rafi.

“Nggak usah sebut nama sialan itu bangsat!!” Teriak Rafi yang berhasil membuat Queen kaget.

“Gue nggak suka ya lo teriakin gue gini!!” Marah Queen mengingatkan.

“Gue juga nggak suka sama tuh cowok. Lo jauh-jauh dari dia bisa nggak sih.”

Queen tahu dan mengerti bagaimana bisa Rafi semarah ini. Siapapun juga akan bersikap demikian jika kekasihnya dicium laki-laki lain tepat didepan matanya.

“Maaf.” Ucap Queen terlebih dahulu berharap agar Rafi sedikit meredamkan emosinya.

“Kenapa minta maaf Honey? Emangnya kamu ada salah hmm?” Tanya Rafi datar dengan tangan yang mengusap pipi kiri Queen.

Damn!! Queen menggigit bibir bawahnya sensual menatap Rafi. Queen memang gila, Queen gila karena menyukai sosok Rafi yang seperti ini. Jika sudah seperti ini, sudah dipastikan 100% bahwa mereka akan berakhir dengan kekasaran.

Queen memang menyukainya, tapi jika memikirkan akhirnya membuat Queen meringis dan geleng-geleng kepala. Setelah hukuman yang diberikan Rafi selalu membuat Queen tidak bisa berjalan dan badannya terasa remuk. Untuk memulihkan butuh 2-3 hari agar Queen terlihat seperti biasanya.

Rafi kembali mengeluarkan seringainya. Sepertinya kekasihnya ini sangat menyukai hukuman yang selama ini sudah pernah diberikannya atau bahkan kekasihnya ini bahkan menunggu untuk diberikan hukuman.

“Honey.” Panggil Rafi dengan suara seraknya dan menjilat bibirnya yang terasa kering.

“Nggak ada!! Nggak usah mikir yang aneh-aneh.” Ujar Rafi dengan suara yang keras mengetahui isi kepala kotor kekasihnya.

Queen memelengkungkan bibirnya ke bawah cemberut meskipun didalam hatinya bersorak sedikit senang.

“Iya gue juga salah karena biarin dia. Tapi tetep aja dia temen gue El, lo nggak bisa ngelarang gue berteman sama siapapun.”

“Temen apaan kayak gitu.” Dengus Rafi.

“Beneran deh udah dia nggak akan cium-cium lagi.” Ucap Queen penuh yakin.

Queen mendekatkan dirinya ke Rafi sembari membuka kancing seragam sekolahnya dengan gerakan yang amat sangat pelan seperti gerakan slowmo berusaha menggoda Rafi.

“Bangsat!!! Nggak usah ngalihin permasalahan malah bikin sange lo bangke.” Teriak Rafi berusaha agar tidak tergoda.

Rafi tidak akan memberhasilkan niat Queen mengalihkan permasalahan dan meminta maaf dengan cara yang selalu Queen lakukan. Namun sialnya cara itu selalu berhasil karena Rafi tidak pernah bisa menolaknya.

Silahkan meninggalkan jejak dengan cara memberikan vote dan komentar✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silahkan meninggalkan jejak dengan cara memberikan vote dan komentar✨

V
O
T
E

T E R I M A K A S I H

She is QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang