- END - BELUM DI REVISI -
⚠️ 17+ ⚠️
⚠️ Typo bertebaran ⚠️
⚠️ Banyak mengandung kata-kata kasar ⚠️
✨Me and my love story✨
Queensha Lesham Rosalie, gadis cantik yang terkenal dengan bad imagenya. Menjadi topik pembicaraan yang beralur buruk sudah men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Anjir, gara-gara lo tuh Ze.” Bete Kirana saat melihat gerbang sekolah sudah tertutup.
“Ya maap, orang kebelet mau gimana lagi coba.” Ucap Zeline diakhiri cengiran tak berdosa.
Kirana benar-benar bete saat ini, rasanya ingin sekali memukul Zeline dengan kepalan tangannya sendiri.
“Pak Budi!!!” Panggil Bella dengan sedikit berteriak.
“Iya ada apa neng?” Tanya Security sekolah yang bernama Pak Budi itu.
“Tolong bukain dong pak.” Pinta Bella yang langsung ditolak mentah-mentah dengan gelengan kepala.
“Nggak bisa atuh neng, tunggu nanti pergantian jam ke dua baru boleh dibuka lagi.” Jelas Pak budi yang membuat Bella berdecak.
“Kita baru kali ini kok pak telat.” Ucap Kirana penuh yakin.
Pak Budi tersenyum kecil sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Saya itu sudah hafal sama kalian berempat kalo kalian sering telat, jadi kalian nggak bisa ya bohongin bapak.” Ujar Pak Budi yang membuat Kirana mendesah kecewa.
Bagaimana bisa Kirana lupa bahwa mereka adalah salah satu anak yang famous karena kenakalan dan image buruk yang sudah melekat pada diri mereka. Apalagi dengan tingkah yang selalu saja mereka lakukan berhasil membuat geleng-geleng banyak orang.
“Sudah lah neng, sebentar lagi kok. Tunggu aja, kurang 25 menit lagi.” Tambah Pak Budi sebelum kembali ke posnya.
Bagaimana bisa mereka disuruh menunggu didepan gerbang dengan keadaan panas yang terasa amat sangat menyengat di kulit bersih ke empatnya. Nanti masuk kelas bisa-bisa bau matahari kan nggak banget.
“Yaudah lewat belakang aja sih.” Usul Queen membuat mereka semakin malas.
“Gue lagi males manjat-manjat ini.” Jawab Zeline.
Mereka jika sedikit terlambat memang sering memilih jalan pintas yaitu memanjat pagar di bagian belakang. Jika ditanya mengenai keamanan sih, ya tergantung hoki.
“Nggak ahh gue juga males.” Setuju Kirana.
“Gue sih ayo aja.” Jawab Bella yang sudah mengibaskan rambutnya karena kegerahan berada dibawah sinar matahari yang entah mengapa hari ini terasa amat panas.
“Yaudah, yuk Bell.” Ajak Queen berjalan mendahului.
“Anjir tuh anak, tungguin.” Teriak Zeline menyusul Queen dan Bella. Sedangkan Kirana hanya berdecak malas sembari berjalan lemas mengikuti Zeline.
Queen memanjat dinding paling awal untuk melihat situasi ada penjaga atau tidak.
Setelah Queen berhasil memanjat dinding dan mendarat dengan selamat, Queen bersiap berteriak memberi tahu teman-temannya bahwa situasi aman. Namun belum sempat Queen mengeluarkan suaranya, dari belakang sudah ada yang memegang tangan kanan Queen.
Queen membalikkan badannya dan matanya membelalak kaget ada ketua osis yang sudah dengan garangnya menatap dirinya, langsung saja Queen menetralkan mimik wajahnya seperti biasanya yang terlihat datar tanpa ekspresi.
“Lepasin tangan gue.” Ucap Queen sedikit berteriak untuk memberi tahu temannya bahwa disini situasi tidak aman.
Queen berharap teman-temannya mengerti dan tidak ikut menyusulnya memanjat.
Sedangkan situasi dibalik tembok, teman-teman Queen hanya diam merapatkan bibirnya kala mendengar dan mengerti sinyal dari Queen.
Zeline, Kirana, dan Bella memutuskan untuk tidak memanjat dinding dan kembali ke gerbang sekolah menunggu pergantian jam.
Bukankah berarti mereka tidak setia kawan? Yah memang mereka tidak setia kawan. Tapi hal ini sudah biasa terjadi diantara pertemanan mereka. Alasan kali ini cukup simpel, hanya karena mereka malas dihukum.
Lalu jika nanti mereka masuk saat jam pergantian apakah tidak dihukum? Jawabannya tidak, karena mereka hanya akan ada penambahan poin keterlambatan.
Oke, back to Queen.
“Ikut gue.” Ucap si ketua osis yang tanpa membantah Queen ikuti.
Si ketua osis SMA Harapan Bangsa, cowok yang sangat dingin dan cuek terhadap sekitar. Image yang baik ia pegang meskipun begitu tidak banyak yang tahu mengenai kehidupan pribadi si ketua osis ini. Bahkan tidak ada rumor apapun tentang dirinya menjalin hubungan dengan siapapun.
Namanya Jake Nandana Mitchel, si ketua osis yang mempunyai wajah yang tampan, tampan yang bukan hanya sekedar tampan, mau berhari-haripun memandang wajah itu tanpa henti tidak akan membosankan, ketampanan yang tidak membosankan, siapapun akan terpesona dan ia mempunyai julukan si pemikat, ya Queen akui itu.
Saat keduanya sudah sampai diruang ketua osis, tanpa bersuara Jake memberikan buku yang sudah terbuka lengkap beserta pulpennya.
Queen yang sudah mengerti pun, mulai mengambil pulpen dan menuliskan namanya dibuku itu. Selesai menuliskan namanya, Queen menunggu hukuman yang akan diberikan pada dirinya.
“Mau di luar apa di dalem?” Tanya Jake yang terdengar ambigu membuat telinga Queen memerah apalagi keadaan ruangan hanya ada mereka berdua.
“Maksudnya lo mau hukumannya diluar apa di dalem?” Ucap Jake membenahi agar lebih jelas, namun bukannya lebih jelas malah semakin terdengar ambigu.
Rasanya wajah Queen terasa amat sangat panas, bahkan Queen yakin kini wajahnya sudah memerah lantas membuang wajahnya ke samping. Rasanya seperti ada getaran yang sangat aneh, benar-benar tidak menyehatkan berada didekat Jake.
Queen memang baru pertama kali ini diberi hukuman langsung ditangani oleh si ketua osisnya sendiri, biasnya juga para anggotanya yang bertugas. Mungkin juga Queen hanya melihat dari kejauhan dan hanya sekedar tahu jika itu ketua osis.
Ehem.
Deham Jake yang terlihat sedikit gugup dan tidak nyaman.
“Lo mau hukuman diluar ruangan apa di di dalem ruangan?” Ucap Jake lagi yang membuat Queen mendongak sehingga mata keduanya saling bertubrukan alhasil Queen kembali membuang wajahnya.
“Kalo di dalem ruangan ngapain?” Tanya Queen dengan canggung.
“Bersihin toilet.” Jawab Jake cepat.
“Mau hormat bendera aja.” Pinta Queen yang diangguki setuju oleh Jake.
“15 menit.” Ucap Jake yang disetujui oleh Queen.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Silahkan meninggalkan jejak dengan cara memberikan vote dan komentar✨