She is Queen || 02

15.6K 405 7
                                    

“Gue nggak tahu kenapa dia minta rahasiain hubungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Gue nggak tahu kenapa dia minta rahasiain hubungan.” Jujur Queen dia juga tidak tahu kenapa Rafi meminta dirinya merahasiakan hubungan mereka. Tidak ada alasan yang jelas sebagai dasaran, Queen sendiri juga bingung dan bodohnya Queen menyetujui untuk merahasiakan hubungan mereka.

“Bego banget sih.” Kesal Bella pada temannya itu.

“Gimana kalo dia minta rahasiain hubungan kalian biar mempermudah buat selingkuh?” Celetuk Kirana yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Queen.

“Atau jangan-jangan karena Rafi nggak mau ada yang tahu kalo ternyata kalian berdua ada hubungan.” Tebak Kirana yang langsung mendapat tabokan keras dari Bella.

“Ya sorry-sorry aja nih ya Queen, bukannya gue gimana-gimana, cuman lo tau kan kalo image kalian tuh berbanding terbalik banget. Apa lagi dia itu Ketua kelas yang bener-bener dikenal baik sama anak-anak di sekolah.” Jelas Kirana apa adanya.

Queen ingin menyangkal, namun apa yang dikatakan Kirana itu benar apa adanya. Queen hanya bisa diam, jujur saja hatinya terasa tidak nyaman.

Perbedaan image mereka di luaran sana sungguh jauh berbanding terbalik. Ada kalanya Queen juga merasa minder. Mengapa sosok seperti Rafi mau menjalin hubungan dengan dirinya.

“Lo nggak cuma dijadiin pemuas kan Queen?”

Deg.

Jantung Queen berdetak lebih kencang, entah mengapa rasanya menyakitkan. Perkataan Zeline berhasil membuatnya terdiam mematung dengan pikiran yang kosong.

“Kalian berdua apa-apaan sih? Nggak usah lo dengerin omongan mereka.” Ucap Bella dengan memelototi Zeline dan Kirana.

“Coba lo tanya deh sama Rafi. Gue ngomong gini juga buat lo sendiri Queen. Gue harap lo ngerti maksud gue. Gue nggak mau sampe lo ngalamin kayak yang udah dibicarain tadi.” Saran Kirana yang mendapat anggukan kepala dari Queen.

“Lo pacaran sama dia dari kapan?” Tanya Bella.

“Kelas X semester 2.” Singkat Queen menjawab, saat ini ia sudah sangat malas.

-SheisQueen-

Queen duduk termenung dengan mata menatap ke langit malam yang ditaburi banyak bintang dan satu bulan dengan sinar yang terang.

Pikirannya berkelana, memikirkan berbagai ucapan yang ucapkan teman-temannya. Sepulang dari berkumpul bersama teman-temannya Queen hanya merenung.

Bahkan hingga saat ini Queen belum juga membuka ponselnya dan tidak ada sedikitpun niat untuk mengirimkan pesan pada kekasihnya.

Tidak terasa hari sudah malam, jam menunjukkan pukul 10 malam dengan angin yang semakin terasa dingin menyentuh kulit mulus Queen.

Queen menghembuskan napasnya dengan perlahan dan memutuskan untuk masuk ke dalam kamar.

She is QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang