She is Queen || 05

12.8K 268 1
                                    

Queen menatap kertas lembar ujian akhir babnya dengan pandangan biasa saja, padahal nilainya termasuk dalam golongan rata-rata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Queen menatap kertas lembar ujian akhir babnya dengan pandangan biasa saja, padahal nilainya termasuk dalam golongan rata-rata. Mengedarkan pandangan ke penjuru kelas yang terlihat ramai saling melihat kertas ujian masing-masing memadu nilai. Sehingga pandangan matanya terhenti pada dua orang berbeda jenis kelamin yang sedang berhadapan saling memperlihatkan kertas ujiannya.

Dari kursinya yang berada dipojok paling belakang, sayup-sayup Queen mendengar pembicaraan mereka berdua mengenai nilai yang mereka dapat di ujian akhir bab kali ini.

“Nilai lo di pelajaran fisika emang nggak pernah mengecewakan Raf.” Puji si wanita yang bernama Jessicadini Afaris. Si sekertaris kelas yang terlihat amat sangat dekat dengan Rafi.

“Nilai kita cuma selisih 4 poin jes, lo 92 dan gue 96.” Ucap Rafi menjawab pujian Jessica.

“Tapi yang selalu pegang nilai tertinggi dihampir semua pelajaran peminatan lo kan.” Ingat jessica yang dibalas senyuman oleh Rafi.

“Iya sih, hampir kan ya. Nyatanya di mata pelajaran Biologi lo selalu tertinggi.” Jawab Rafi yang berhasil mengundang tawa dari Jessica.

“Ya iyalah, seenggaknya gue harus ada satu pelajaran yang bener-bener gue kuasai di peminatan ini. Gue iri sama lo Raf, lo keren banget.” Ucap jessica percaya diri dengan pujian untuk Rafi.

“Lo juga keren Jess.” Puji balik Rafi

Rafi memang tipe orang yang frendly jika di luaran sana. Dia mempunyai banyak teman, termasuk juga teman perempuan, tetapi jika dilihat-lihat teman perempuan yang paling dekat dengan Rafi adalah Jessica, si sekertaris kelas itu.

Sama halnya dengan hubungan Queen dan Reyhan yang sudah menjadi rahasia umum dikalangan siswa-siswi SMA Harapan Bangsa, Rafi dan Jessica juga begitu. Hanya saja, jika hubungan antara Queen dan Reyhan itu mempunyai julukan sebagai ikon pasangan dengan image yang buruk, sedangkan Rafi dan Jessica adalah ikon pasangan dengan image yang baik.

Queen menunduk melihat kertas ujian akhir bab nya. Nilainya benar-benar jauh dari nilai yang di dapat Rafi. Nilainya hanya 78, Queen merasa dirinya benar-benar kecil jika dihadapkan dengan Rafi.

Sudah cukup lama Queen memikirkan alasan yang cocok mengenai alasan mengapa Rafi meminta hubungan mereka dirahasiakan. Semakin ke sini ia semakin dipaksa sadar.

Dari beberapa kemungkinan yang diucapkan teman-temannya, Queen menyimpulkan bahwa mungkin Rafi memang tidak ingin orang-orang tahu bahwa dirinya adalah kekasihnya. Dengan segala perbedaan yang ada diantara dirinya dengan diri Rafi membuat Queen mengerti. Hanya saja, itu tetap terasa sedikit menyakitkan.

-SheisQueen-

“Kenapa?” Tanya orang itu setelah masuk ke gudang belakang sekolah dan menutup pintu rapat-rapat takut jika ada yang melihat.

“Kenapa mukanya ditekuk gitu?” Tanya orang itu lagi sembari berjalan mendekat ke arah kekasihnya, membelai rahang dan mengecup singkat bibir manis yang sudah menjadi candunya.

Disinilah, gudang belakang sekolah yang menjadi tempat Queen dan Rafi bertemu ketika dikawasan sekolah. Tempat yang jarang, bahkan tidak pernah diinjak oleh siswa-siswi SMA Harapan Bangsa. Tempat yang dikenal dengan kehororannya.

“Lo diem aja cakep ye.” Puji Rafi sembari menghujami ciuman ke wajah Queen dengan gemas.

“Seneng banget, suasana hati lo lagi baik ya?” Tanya Queen yang langsung mendapat anggukan dari Rafi.

“Gue seneng aja karena nilai ujian akhir bab fisika dapet tinggi.” Jawabnya antusias membuat Queen tersenyum kecil. Sesenang itu Rafi saat mendapatkan nilai yang tinggi.

“Lo dapet berapa?” Tanya Rafi yang langsung membuat raut wajah Queen berubah.

“78.” Singkat Queen menjawab.

“Nggak papa, mungkin pelajaran fisika bukan suatu hal yang lo kuasai.” Hibur Rafi yang mengerti akan situasi.

Queen mengangguk dan tersenyum kecil. Mendekatkan diri pada Rafi dan menarik tubuh Rafi guna semakin menghilangkan jarak keduanya.

Queen memeluk tubuh Rafi nyaman dan Rafi membalasnya. Keduanya saling berpelukan dan memejamkan mata menikmati nyamannya dalam pelukan.

Tangan Queen bergerak semakin keatas hingga sampailah di tengkuk kekasihnya, mengusapnya dengan gerakan sensual, menarik tengkuk itu, dan menyerbunya dengan ciuman yang penuh gairah.

Disela-sela ciuman yang menggairahkan, tangan Queen tak tinggal diam bergerak mencari es krim kesukaannya. Dirasa Queen mendapatkannya, ia sedikit memberikan remasan ringan dan berusaha membuka sabuk dan menurunkan resleting pembungkus es krim.

Melepaskan ciumannya, Queen mendorong tubuh Rafi ke kursi diikuti dirinya yang berjongkok menumpukan badan ke lutut, mendongakkan wajahnya menatap penuh nafsu kekasihnya, dan membuka penutup terakhir.

Kini es krim kesukaan Queen sudah terlihat secara jelas tanpa pembungkusnya. Kembali mendongakkan kepalanya menatap Rafi yang sudah sangat bernafsu dan Queen mulai menyantapnya.

-SheisQueen-

“Dari mana aja lo baru masuk kelas?” Tanya Zeline kepada Queen yang baru saja masuk kelas padahal bel istirahat berakhir sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu.

Queen diam tidak minat menjawab pertanyaan dari temannya ini. Ya kali Queen bilang abis makan es krim kan nggak lucu.

Zeline diam dengan otak yang mulai bekerja, matanya meneliti dan tepat saat melihat Rafi, Zeline baru menyadarinya kalau tadi Rafi juga telat masuk kelas hanya berbeda beberapa menit lebih awal dari Queen.

Zeline melemparkan senyum menggoda pada Queen yang masih saja cuek-cuek bebek.

Silahkan meninggalkan jejak dengan cara memberikan vote dan komentar✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silahkan meninggalkan jejak dengan cara memberikan vote dan komentar✨

V
O
T
E

T E R I M A K A S I H

She is QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang