She is Queen || 30

5.4K 112 2
                                    

6 tahun berlalu membuat Queen terlihat berbeda dibanding awal dirinya ke desa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6 tahun berlalu membuat Queen terlihat berbeda dibanding awal dirinya ke desa. Queen yang dahulu masih seperti anak kecil kini terlihat seperti orang dewasa pada umumnya.

Dengan tubuh yang berisi dan wajah yang terlihat fresh dilapisi make up natural semakin membuat dirinya menonjol. Kecantikan khas anak desa yang terlihat polos memang sangat pas untuk wajah cantik Queen.

"Bude, Queen arep menyang Indoseret nitip boten?" Tanya Queen cukup sopan. (Tante, Queen mau ke Indoseret mau sekalian apa nggak?)

"Nitip bumbu rendang karo opor ya Queen, gawe mangan ibu bapakmu mengko." Jawab Retno mengucapkan keperluannya. (Beli bumbu rendang sama opor ya Queen, buat makan ibu dan bapak kamu nanti.)

"Nggih bude." Jawab Queen lalu segera pergi ke Indoseret terdekat. (Iya bude.)

Tidak usah heran mengapa Queen masih di desa. Queen memang sudah merasa nyaman dengan desa yang hampir satu tahun ia tempati.

Setiap kali ada waktu luang untuk mengistirahatkan diri dari tugas-tugas kampus Queen selalu memilih pulang ke desa yang berhasil menenangkannya.

Queen dan kedua orang tuanya kini tinggal di Surabaya. Tepatnya ketika Queen mulai masuk ke dalam bangku perkuliahan. Queen berhasil masuk ke salah satu universitas dengan akreditasi A di Surabaya.

Kini Queen di desa karena studynya sudah selesai. Gelar S1 berhasil Queen raih tepat waktu. Selesai meraih gelar S1, Queen memutuskan kembali ke desa mengistirahatkan dan menyiapkan diri sebelum kembali ke Jakarta.

Kenapa harus kembali ke Jakarta? Ya karena memang Jakarta tempat mereka. Selama hidup di Surabaya pun kedua orang tua Queen sering ke Jakarta meski harus bergantian.

Jika ditanya kesiapan Queen untuk bertemu orang lama bagaimana? Maka Queen akan menjawab Queen masih ragu, Queen masih takut.

Namun disamping rasa takut dan ragu itu Queen juga merindukan para sahabat-sahabat yang ia tinggalkan tanpa kabar. Queen merindukan mereka, Jake, dan dia.

Selama kehidupan barunya, Queen sama sekali tidak menjalin hubungan dengan siapapun meskipun banyak laki-laki yang menyatakan cinta padanya. Kekasih terakhirnya adalah Rafi dan tunangan terakhirnya adalah Jake.

Queen sendiri masih bingung dan tidak tahu menahu bagaimana status tunangannya dengan Jake. Masih berlanjut atau sudah selesai, Queen tidak pernah bertanya dan kedua orang tuanya juga tidak pernah menyinggung itu.

Pernah beberapa kali Queen mempunyai niat untuk menghubungi teman-temannya lewat akun inst*gram mereka. Namun Queen kembali berpikir dan menahan diri untuk menepati janji kepada kedua orang tuanya.

Tertekan? Tidak, Queen tidak merasa tertekan hidup di desa. Queen merasakan ketenangan dan kedamaian yang ia butuhkan. Bahkan Queen banyak mengucapkan terima kasih karena kedua orang tuanya mengirimnya ke sini.

-SheisQueen-

"Niki bude, titipane panjenengan." Ucap Queen menyodorkan kantung kresek yang berisi titipan dari tantenya. (Ini tante titipannya.)

"Matur suwun yo Queen." Ucap Retno berterima kasih. (Terima kasih ya Queen.)

"Kae Sella jarene eneng PR sing ora dingerti tulungono." Ucap Retno lagi menunjuk kamar Sella yang sedikit terbuka. (Itu Sella katanya ada PR yang nggak dimengerti kamu bantu.)

Fyi, Sella ini anaknya tante Retno dan om Sandi ya. Sella masih duduk di bangku SMP tahun terakhir dan om Sandi itu suami tante Retno.

"Nggih bude." Jawab Queen sembari berjalan menuju kamar Sella. (Iya bude.)

"Oh iyo Queen, mengko ibu bapakmu tekan jam piro?" Tanya Retno sebelum Queen masuk ke kamar anaknya. (Oh iya Queen, nanti ibu bapak kamu sampai jam berapa?)

"Menawi mangke sekitar jam pitu." Jawab Queen yang di angguki mengerti oleh Retno. (Mungkin nanti sekitar jam 7.)

"Ehh mbak Queen." Kaget Sella melihat Queen sudah ada didepan pintu kamarnya. (Ehh kak Queen.)

"Jarene ibumu enek PR sing ora ngerti, kene tak deloke." Ucap Queen yang sudah duduk disamping kursi belajar Sella. (Katanya ibu kamu ada PR yang nggak ngerti, sini biar kakak lihat.)

"Mbak, jarene ibu mau sampean arep bali menyang Jakarta yo?" Tanya Sella mengabaikan ucapan Queen. (Kak, katanya ibu tadi kakak mau balik ke Jakarta ya?)

"Hmm." Deham Queen singkat sembari mata melihat buku Sella.

"Yah, nek mbak balek menyang Jakarta aku dewean maneh. Sepi banget lek gak enek mbak, Sella ora ndue batur nyang omah." Sedih Sella dengan muka lesu. (Yah, kalo kakak balik ke Jakarta aku sendirian lagi. Sepi banget kalo nggak ada kakak, Sella nggak punya teman di rumah.)

"Nyuwun adek neng ibumu mengko lak enek bature." Jawab Queen yang langsung mendapat decakan malas dari Sella. (Minta adik ke ibu kamu, nanti kamu bakalan punya temen.)

Hallo, aku sengaja emang update lebih awal soalnya Rabu ada acara yang cukup padet dan berkemungkinan besar aku nggak bakalan bisa update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo, aku sengaja emang update lebih awal soalnya Rabu ada acara yang cukup padet dan berkemungkinan besar aku nggak bakalan bisa update. Oleh karena itu aku memutuskan untuk update hari ini.

See u guys.

Happy reading all❤️
.
.
.

Silahkan meninggalkan jejak dengan cara memberikan vote dan komentar✨

V

O

T

E

T E R I M A K A S I H

She is QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang