117

102 17 5
                                    


Orang-orang berpakaian hitam berkumpul memperhatikan tanah basah.

Dengan tatapan malas dan tidak tertarik seolah kematian seorang teman lama.

Diantara mereka, banyak yang memperhatikan anak laki-laki bersurai hitam yang berdiri dekat makam bertuliskan 'Walburga Black'.

Bukan dengan tatapan kasihan atau prihatin, mereka memperhatikan Arlynx yang tertunduk lesu dengan tatapan tajam dan mencibir.

Hingga orang-orang itu bubar dan menyisakan beberapa orang yang bertahan.

Seseorang mendekati tempat Arlynx dan berdiri di sebelahnya.

"Heh! Sungguh kasian nasib Walburga, harus mengurus anak pengkhianat di sisa waktu nya"

Setelah mengatakan hal yang menyakitkan itu, orang tersebut berjalan pergi tanpa menatap Arlynx.

"Keterlaluan bagaimana bisa dia mengatakan hal itu pada anak kecil" seorang wanita berjalan maju menuju orang yang mengeluarkan kata-kata tadi.

"Chissy!" tapi hal itu dihentikan suaminya dengan menahan lengannya.

Wanita yang disebut Chissy itu menatap wajah suaminya yang dibalas dengan gelengan kecil membuatnya menghela nafas guna menghilangkan amarah.

Pegangan di lengan dilepaskan, Chissy yang bernama lengkap Narcissa Malfoy itu berjalan menuju Arlynx yang masih setia menatap nisan.

Narcissa menepuk bahu kanan Arlynx, membuat Arlynx berbalik dan menatapnya.

"Arlynx, benar?"

Arlynx mengangguk mengiyakan pertanyaan membuat Narcissa tersenyum tipis.

"Aku Narcissa, bibi mu" perkataan barusan membuat Arlynx berpikir mengingat-ingat permadani pohon keturunan Black.

"Ah iya, senang bertemu denganmu bibi" berbanding terbalik dengan kata-katanya, ekspresi Arlynx tidak menunjukan adanya kata 'senang' itu sendiri.

Narcissa tersenyum maklum, lagipula mana ada kesenangan di hari berkabung.

Lucius, suami Narcissa berjalan mendekat sambil menggandeng putranya.

"Arlynx, ayo tinggal bersama bibi" Narcissa menawarkan sambil tersenyum meyakinkan.

Arlynx yang terus menunduk mengangkat wajahnya dengan perlahan membuat Narcissa sedikit tertegun.

'Reg-tidak Aira?' -batin Narcissa.

Maklum, dari dulu dia belum pernah melihat wajah Arlynx. Sejak tadi pun Arlynx hanya menundukan kepalanya membuat orang-orang tidak bisa melihat wajahnya karna terhalang surai hitamnya.

Arlynx menatap Narcissa yang tersenyum lembut, lalu melirik Lucius di belakang Narcissa yang menatap dengan pandangan sulit diartikan.

Tapi itu kebanyakan pandangan tidak suka.

"Bibi juga memiliki anak seumuran denganmu, lihat Draco kesini" Narcissa memanggil putranya dengan lambaian tangan.

Anak yang dipanggil Draco itu mendekati ibunya lalu memeluk kakinya.

Arlynx terus memperhatikan itu. Binaran matanya hilang seperti saat dia dimantrai orde.

Saat itu binarannya kembali berkat kedua orang tua nya, tapi sekarang siapa yang bisa mengembalikan itu?

Merasa paham dengan tatapan Lucius padanya, Arlynx menolak ajakan Narcissa.

Tetapi Narcissa tidak menerimanya, lagipula bagaimana anak umur 5 tahun bertahan hidup sendirian?

Semakin memaksa Narcissa semakin keras pula Arlynx menolak. Akhirnya Narcissa mengijinkan, dengan syarat dia akan sering mengunjunginya.

Akhirnya area pemakaman itu sepi, hanya menyisakan Arlynx seorang diri yang kembali menatap nisan dengan ukiran nama neneknya.

Merasa tidak ada orang lagi di sekitarnya, Arlynx melepaskan beban yang dari tadi dia tahan.

Jatuh berlutut tanpa memperdulikan tanah yang mengotori pakaiannya.

Arlynx menengadahkan kepalanya menatap langit. Tanpa aba-aba air keluar dari ujung matanya dengan deras.

Arlynx menahan keras-keras suaranya tidak keluar dengan menggigit bibirnya, akibatnya aroma amis dan bau besi berkarat tercium.

Darah, dan air mata menyatu. Menunjukan betapa hancurnya perasaan.

Arlynx menundukan wajahnya, tubuhnya bertumpu pada tangan di tanah. Air mata berjatuhan membasahi tanah yang menjadi saksi hilangnya orang terkasih Arlynx yang ke sekian.































Voment













































Promosi lagi, yang punya Noveltoon tolong mampir ke cerita ini ya

Sirius Son vTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang